Pencemaran Air Tanah di Sekitar Peternakan Ayam

Pencemaran Air Tanah di Sekitar Peternakan Ayam – Berdasarkan siklus hidrologi, air tanah berasal dari air hujan yang meresap melewati pori-pori tanah (infiltrasi) memasuki zona tidak jenuh air, lalu meresap masuk ke zona jenuh air (perkolasi). Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang potensial dan esensial, terutama manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Meskipun air tanah merupakan sumber daya yang dapat diperbarui (renewable) secara alami, dalam kenyataannya, masih terdapat batasan dalam pemanfaatannya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Oleh karena potensi air tanah selalu terkait dengan karakteristik material penyusunnya, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadinya pencemaran.

Sumber pencemaran air tanah berasal dari kegiatan penggunaan lahan oleh penduduk. Padahal, segala aktivitas penduduk tersebut selalu menghasilkan limbah, baik yang berpotensi mencemari lingkungan maupun tidak. Kegiatan peternakan ayam adalah contoh kegiatan penggunaan lahan yang sangat potensial dalam pencemaran lingkungan karena limbah yang dihasilkan berupa kotoran ayam. Salah satunya terjadi di Karanganyar Wedomartani, Sleman.

Warga menduga bahwa bukti pencemaran di kawasan sekitar peternakan ayam adalah terjadinya perubahan di sumur-sumur warga, seperti warna air yang menjadi keruh dan berbusa, serta menimbulkan bau yang tidak sedap. Inilah yang menjadi permasalahan inti. Oleh karena itu, sebuah penelitian dilakukan untuk membuktikan dugaan warga tersebut.

Setelah dilakukan penelitian terhadap kandungan air tanah di kawasan sekitar peternakan ayam Karanganyar Wedomartani, Sleman, didapatkan hasil bahwa terdapat kandungan bakteri Escherichia coli yang cukup tinggi di daerah yang paling dekat dengan lokasi peternakan. Bakteri coli pada sumber air minum ini dapat menyebabkan penyakit meningitis, gangguan pencernaan, dan diare.

Untuk mengurangi dampak negatif pada air tanah di lokasi tersebut, pelaku usaha peternakan ayam harus memenuhi standar lingkungan yang dilengkapi dengan pengelolaan limbah. Selain itu, diupayakan agar limbah cair sisa-sisa pembersihan kandang atau kotoran ayam dialirkan ke tempat penampungan. Masyarakat dapat mendesain sumur dan sistem sanitasi dengan plester semen agar tidak mudah tercemar. [Dyah Wuri Handayani]

Affiliate Buku

Referensi

Darmanto, Darmakusuma. 2014. Pencemaran Air Tanah: Studi Kasus Kawasan Sekitar.

Tinggalkan komentar