Jurnalistik dan Jurnalisme: Pengertian serta Perbedaan

Apa itu jurnalistik? Artikel ini membahas lengkap tentang pengertian jurnalistik dan jurnalisme, ciri-ciri, bentuk, jenis dan ciri bahasa dalam jurnalistik.

Jurnalisme menjadi profesi yang disegani. Tidak hanya disegani oleh masyarakat, tetapi juga disegani oleh beberapa pihak kalangan atas. Kenapa jurnalisme disegani dan ditakuti? Karena berita yang diterbitkan mampu menjatuhkan kalangan elite politik. 

Tentu saja profesi pekerjaan sebagai Jurnalis memiliki resiko besar, berupa nyawa. Masih ingat cerita journalism yang meninggal di tahun 1996? Yang bernama Fuad Muhammad Syafruddin yang bekerja di salah satu surat kabar di Yogyakarta? Ia meninggal dunia setelah menulis opini kritis terhadap pemerintahan. 

Tapi tenang, sedikit kasus pembunuhan pada wartawan di era saat ini. Meski belum lama juga kasus serupa pernah terjadi. Terlepas dari itu semua, sebenarnya jurnalis salah satu pekerjaan yang memiliki peran besar. Peluang menjadi seorang jurnalis pun juga terbuka lebar. buat kamu yang ingin jadi wartawan, wajib tau ilmu jurnalisme berikut. 

Pengertian Jurnalisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jurnalistik sesuatu hal yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran. Jurnalistik dapat pula diartikan segala sesuatu seperti mengedit, menulis dan menyiapkan surat kabar/majalah secara berkala. 

Affiliate Buku

Jurnalisme dapat diartikan sebagai kegiatan yang mengolah informasi sebelum akhirnya di siarkan atau dipublikasikan di khalayak. Jurnalisme mengacu pada profesi seseorang yang bekerja di media, baik itu media cetak online ataupun media cetak.

Pengertian Jurnalistik

Menguasai ilmu jurnalistik memang menantang, terutama bagi kamu yang memiliki passion di bidang ini. Lantas, apa sih pendapat kamu tentang jurnalistik? Berikut beberapa pendapat tentang jurnalistik menurut para ahli.

1. Onong Uchjana Effendy 

Pengertian jurnalistik adalah kegiatan pengelolaan laporan harian yang menarik minat dengan cara terjun ke lapangan kemudian disebarluaskan ke masyarakat. 

2. A.W. Widjaja 

Sementara Widjaja mengatakan bahwa pengertian jurnalistik sebagai kegiatan komunikasi dengan cara menyiarkan berita dan ulasan tentang peristiwa, sesuai dengan kejadian yang terjadi dalam keseharian, yang bersifat aktual dan faktual. 

3. Kustadi Suhandang 

Salah satunya pendapat Kustadi Suhandang yang mendefinisikan jurnalistik sebagai seni dan keterampilan seorang wartawan dalam mencari, mengolah, mengumpulkan, menyajikan dan menyusun berita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dimana penulisan berita dilakukan dalam rangka memenuhi rasa ingin tahu masyarakat. 

4. Astrid S. Susanto 

Pengertian jurnalistik diartikan sebagai pelaporan, penyebaran tentang kejadian sehari-hari.

Itulah beberapa pengertian jurnalistik yang jika kita lihat secara esensial, antara jurnalisme dan jurnalistik memiliki maksud yang sama. 

Perbedaan Jurnalisme dan Jurnalistik

Reseller Buku

Ada pertanyaan klise yang sering dilontarkan terkait apa sih perbedaan jurnalisme dan jurnalistik? Jika merunut pada pengertian jurnalisme dan pengertian jurnalistik di atas, secara esensi, keduanya tidak ada perbedaan yang spesifik. 

Jurnalisme dan jurnalistik hanya memiliki beda istilah saja. Jika jurnalistik dahulu lebih familiar disebut publisistik, sementara jurnalisme hanya persamaan kata yang sering digunakan secara bergantian untuk menyebutkan profesi wartawan dalam mengumpulkan data, melakukan reportase dan segala aktivitas tentang dunia berita.

Kode Etik Jurnalisme untuk Pemula

Kode etik jurnalisme untuk pemula wajib dikuasai. Tujuannya agar tidak melanggar norma dan tanggung jawab sebagai jurnalis. Kode etik jurnalisme itu sendiri ada banyak peruntukannya, tergantung dari konteksnya.

Ada juga jurnalisme pertelevisian dan jurnalisme untuk media massa. Lantas apa saja sih kode etik jurnalisme untuk pemula yang wajib diketahui? Diantaranya sebagai berikut. 

  1. Jurnalis menghargai hak masyarakat agar masyarakat memperoleh informasi yang benar 
  2. wartawan saat dilapangan wajib melalui tata cara yang etis untuk memperoleh dan menyebarkan informasi. 
  3. wartawan memberikan identitas (kartu pers) sebagai pengenal kepada narasumber. 
  4. Wartawan tidak mencampuradukan opini, fakta agar berita tetap seimbang 
  5. wartawan menghargai asas praduga tak bersalah 
  6. wartawan dilarang menerima suap dan dilarang menyalahgunakan profesi kewartawanannya
  7. Wartawan memiliki hak tolak dan memiliki hak menghargai informasi latar belakang, off the record sesuai dengan kesepakatan. 
  8. APabila terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan, wartawan wajib meralat kekeliruan dan melayani hak jawab.
  9. Berita yang disampaikan mengutamakan keakuratan

Dari beberapa kode etik jurnalisme untuk pemula yang wajib diketahui. Adapun kesalahan umum yang paling sering ditemukan di lapangan, khususnya bagi wartawan pemula, yaitu menerima amplop/suap, melanggar kesepakatan off the record, cover both sides, penulisan berita tanpa wawancara, judul berita bermasalah, terjadi plagiarisme.

Sembilan Elemen Jurnalisme

Selain mematuhi kode etik jurnalistik, seorang calon wartawan juga wajib mengetahui elemen penting dalam mengumpulkan berita. Setidaknya terdapat Sembilan elemen jurnalisme yang akan kita ulas sebagai berikut. 

  1. Wartawan berkewajiban menyampaikan pada kebenaran 
  2. Wartawan harus loyal terhadap warga masyarakat 
  3. Wartawan rajin melakukan verifikasi yang dilakukan secara disiplin 
  4. Saat mengambil data pada narasumber, wartawan memiliki kebebasan dari sumber yang diliput 
  5. Wartawan sebagai pengawas bebas terhadap kekuasaan 
  6. Wartawan menyediakan forum untuk komentar dan kritik 
  7. Wartawan memiliki kepandaian menjadikan hal yang penting menjadi relevan dan menarik 
  8. Wartawan dalam menulis berita wajib memperhatikan komprehensif dan proporsional berita 
  9. Wartawan memiliki hak kewajiban utama terhadap suara hatinya

Dari sembilan elemen jurnalisme di atas, semoga memberikan wawasan. Setidaknya setelah membaca artikel ini, tahu apa yang seharusnya wartawan lakukan dan apa yang seharusnya wartawan hindari. Jangan sampai melanggar kode etik yang dapat merugikan diri kamu sendiri dalam masalah. 

Jenis-Jenis Jurnalisme Dari Segi Bentuk Media

Tadi sempat disinggung tentang macam jurnalisme. Nah, buat kamu nih yang punya niatan ingin menjadi seorang jurnalis, ada tiga macam jurnalisme yang bisa kamu tekuni, sebagai berikut. 

Promo Buku

1. Jurnalisme cetak 

Dikatakan sebagai jurnalisme cetak karena fokus kerjanya di media cetak seperti surat kabar/koran, tabloid ataupun buletin. 

2. Jurnalisme online 

Di era digitalisasi seperti sekarang, mulai banyak jurnalisme online. Dikatakan sebagai jurnalis online karena di berita dipublikasikan secara daring. Sekarang jurnalisme online jumlahnya lebih banyak dibandingkan jurnalisme cetak. Sayangnya, tingkat berita yang tidak memenuhi kode etik jurnalistik pun juga semakin banyak. 

3. Jurnalisme siaran 

Saya yakin kamu pasti sudah tahu maksud dari jurnalisme siaran. Yap, betul sekali, jurnalisme siaran bentuk menyiarkan berita atau informasi melalui televisi, termasuk juga lewat radio. 

Buat kamu yang ingin menjadi presenter atau wartawan di televisi, ada syarat dan ketentuannya loh. Misalnya, memiliki suara yang menarik bagi penonton, siap melakukan peliputan di lapangan secara langsung, siap membuat narasi berita dan masih banyak lagi.

Jenis-jenis Jurnalisme Bentuk Penulisan

Hal yang menarik ketika kamu hendak mendalami ilmu jurnalisme, ternyata jurnalisme juga memiliki beberapa jenis loh. Diantaranya sebagai berikut. 

1. Jurnalisme warga negara 

Jadi yang dimaksud dengan jurnalisme warga negara adalah reportase yang dilakukan oleh masyarakat untuk masyarakat. Umumnya bentuk publikasi dilakukan lewat jalur blog, vlog ataupun lewat media sosial. Atau bisa juga dengan cara mengirimkan video amatir ke salah satu stasiun televisi yang memang memberikan ruang jurnalisme warga. 

2. Jurnalisme presisi 

Ada juga yang disebut dengan jurnalisme presisi, yaitu kegiatan jurnalistik yang memperhatikan ketepatan informasi dengan cara melakukan pendekatan sosial dalam proses kerjaan. 

3. Jurnalisme kuning 

Ada juga yang disebut dengan jurnalisme kuning, yaitu pemberitaan yang bersifat bombastis, sensasional dan dari segi pembuatan judul menarik perhatian. Sementara dari pesan intinya sebenarnya biasa-biasa saja. 

4. Jurnalisme lher 

Jenis jurnalisme lher atau jurnalisme sensasional satu ini belakangan sedang banyak ditemukan di media online. Dimana berita ini hanya bertujuan untuk mencari sensasi semata. 

5. Jurnalisme perdamaian dan jurnalisme perang 

Berbeda dengan jurnalisme perdamaian dan jurnalisme perang. Jurnalistik perdamaian yaitu jurnalisme yang memuat kritikan atau ajakan perdamaian agar tidak lagi berselisih dan bertentangan. Sedangkan yang dimaksud dengan jurnalisme perang adalah pemberitaan yang memfokuskan pada peperangan. 

6. Jurnalisme kepiting 

Jurnalisme kepiting sebenarnya istilah yang ingin menyampaikan bahwa jurnalisme yang mementingkan jalan aman atau jalan tengah dalam menghadapi persoalan. 

7. Jurnalistik bencana

Sesuai dengan namanya, yang dimaksud dengan jurnalisme bencana adalah jurnalis yang memberitakan tentang berita bencana. Baik itu bencana alam ataupun bencana dan musibah. 

Saat melakukan pemberitaan langsung, riskan terjadi kekeliruan peliputan yang dilakukan sengaja ataupun tidak sengaja. Maka untuk menghindari hal-hal seperti itu, jurnalis harus memenuhi prinsip dalam jurnalisme bencana, yaitu mengutamakan akurasi, komitmen, humanisme, menuju rehabilitasi dan kontrol dan advokasi.

Itulah beberapa jenis jurnalisme dilihat dari bentuk penulisannya. Adapun ciri bahasa jurnalistik yang akan kita simak di sub bab di bawah ini. 

Ciri Bahasa Jurnalistik 

Dari teknis penulisan, jurnalistik ditulis berbeda dengan buku ataupun artikel. Ada beberapa ciri bahasa jurnalistik, yang dapat kita simak sebagai berikut. 

1. Sederhana 

Ciri bahasa jurnalisme yang pertama adalah sederhana. Jadi dibutuhkan seni memiliki kata dan kalimat yang mudah dipahami oleh masyarakat. Seperti yang kita tahu bahwa indonesia sangat heterogen. 

2. Singkat 

Ciri bahasa jurnalisme ditulis secara singkat, atau to the point. Penulisan tidak berputar-putar dan bertele-tele. Namun tetap, perhatikan kesederhanaan agar mudah dipahami pembaca. 

3. Padat 

Padat yang dimaksud di sini adalah kaya akan informasi penting dan menarik bagi pembaca. Jadi tidak perlu menuliskan kata atau kalimat yang berbunga-bunga dan pemborosan kata. 

4. Lugas 

Namanya juga berita, maka harus ditulis secara lugas atau tegas. Hindari penulisan yang bersifat ambigu atau meragukan. Tidak perlu menggunakan majas eufemisme karena justru akan membingungkan pembaca. Ingat kita sedang menulis berita bukan sedang menulis sastra. 

5. Jelas 

Jelas yang dimaksud adalah mudah dipahami atau dicerna oleh pembaca. Jadi pastikan untuk memperhatikan bagian susunan kata, kalimat dan maksud yang ingin disampaikan. 

6. Jernih 

Ciri yang selanjutnya adalah jernih atau transparasn, jurur, dan tidak ada sesuatu yang disembunyikan. Tujuannya agar tidak menimbulkan prasangka dan fitnah. 

7. Menarik 

Ciri berita selanjutnya harus memperhatikan unsur ketertarikan. Meskipun penulisan berita, tetap ditulis secara menarik. Menarik dalam hal ini pembaca menjadi antusias.

Itulah beberapa ciri bahasa jurnalisme. Semoga dari pembahasan ini, kamu memberikan gambaran di dunia jurnalistik.

Baca juga artikel terkait

Tinggalkan komentar