Deskripsi
Sinopsis Buku Moderasi Islam dan Kebebasan Beragama Perspektif Mohamed Yatim dan Thaha Jabir Al-Alwani
Buku Moderasi Islam dan Kebebasan Beragama Perspektif Mohamed Yatim dan Thaha Jabir Al-Alwani Istilah wasathiyah (moderasi; moderatisme) tergolong sebagai istilah baru yang belum banyak ditemukan penggunaannya dalam khazanah fikih, bahasa, dan sastra klasik Islam. Namun demikian, muatan makna istilah ini dapat ditemukan dalam pelbagai istilah serupa yang telah lama populer, seperti al-‘adl, al-i’tidȃl, al-qisth, dan al-wazn. Banyaknya istilah serupa dalam khazanah klasik Islam yang mewadahi makna wasathiyah menunjukkan arti bahwa paham dan praktik moderat merupakan karakteristik utama keberislaman umat sejak masa-masa awal, sebagaimana diteladankan oleh Nabi saw., para sahabat, generasi salaf shȃlih, dan para pembaru muslim dari generasi ke generasi. Secara normatif, karakteristik Islam itu memang moderat dan secara historis pun moderasi merupakan arus utama keberislaman umat. Oleh karena itu, manakala muncul ekstremisme radikal maka hal ini adalah manifestasi ‘arus kecil’ yang akan berhadapan dengan kecenderungan moderat mayoritas umat Islam dalam pelbagai aspek kehidupan. Di antara ekses munculnya ekstremisme radikal, sebagian kalangan di Barat menganggap Islam sebagai agama anti HAM (Hak Asasi Manusia) dan sarang teroris. Alasannya, tidak sedikit penganut Islam membenarkan tindak kekerasan atas nama agama, baik terhadap penganut agama lain maupun sesama penganut Islam yang dinilai berpaham sesat. Menganut suatu keyakinan pada dasarnya adalah hak asasi setiap orang sehingga tidak dibenarkan siapapun melakukan kekerasan atau pemaksaan kehendak dalam masalah ini. Dengan tegas, Al-Qur’an menyatakan “tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah” (Qs. al-Baqarah/2: 256). Namun, ajaran dasar Al-Qur’an ini agaknya masih dilaksanakan setengah hati oleh sebagian umat Islam. Terbukti mereka jauh dari sikap moderat, bahkan cenderung mengambil sikap radikal dengan bertindak “atas nama Tuhan” untuk memaksa “kelompok lain” segera kembali ke jalan yang benar. Hal ini patut memantik kesadaran kita, jika demikian realitasnya benarkah keberagamaan kita sudah sejalan dengan ajaran Islam yang berlandaskan pada prinsip takhfîf wa rahmah (memberi keringanan, kemudahan, dan kasih sayang)? Buku Moderasi Islam dan Kebebasan Beragama Perspektif Mohamed Yatim dan Thaha Jabir Al-Alwani ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. Dapatkan buku-buku berkualitas hanya di Toko Buku Online Deepublish. Kami berfokus menjual buku-buku kuliah untuk Mahasiswa di seluruh Indonesia, dengan pilihan terlengkap kamu pasti mendapatkan buku yang Anda cari. Kelebihan kami : *Buku Baru *Original *Pengiriman Cepat *Stok selalu tersedia *Packing aman & rapi *Garansi 100% jika produk rusak/cacat/tidak sesuai KAMI GANTI atau UANG ANDA KEMBALI
Azka Rifqy –
Buku yang akan mendewasakan keberagamaan kita karena mampu memperluas cakrawala pandang dalam memahami Islam dan mengamalkan ajarannya secara moderat dan inklusif, sesuai prinsip dasar al-takhfif wa al-rahmah yang diteladankan Nabi Saw dan generasi salaf shalih. Sayang jika sampai melewatkan membaca buku ini.
Aulia Rifda –
Buku baru yang mengenalkan perspektif “baru” dalam memahami ajaran agama dan memaknainya bagi kemanusiaan. Dua tokoh yang dibahas adalah representasi pembaharu Muslim yang berpaham modern dan moderat, sekaligus memiliki reputasi intelektual internasional.