Deskripsi
Sinopsis Buku Morfologi Bahasa Indonesia |
Buku Morfologi Bahasa Indonesia | Buku ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama membahas tentang bahasa dan filsafat, bab dua membahas tentang terminologi dan konsep dasar morfologi, bab tiga membahas tentang proses morfologis, bab empat membahas tentang proses afiksasi, dan bab lima membahas tentang proses pengulangan (reduplikasi). Bab enam membahas tentang proses pemajemukan (komposisi), bab tujuh membahas tentang pengelompokan jenis kata, bab delapan membahas tentang infleksi dan derivasi, dan bab sembilan membahas tentang proses gramatikal dan proses bukan gramatikal Semua ahli filsafat menyetujui bahwa ada hubungan yang erat antara filsafat dan bahasa yang berhubungan dengan peran filsafat untuk menganalisis konsep-konsep. Konsep-konsep yang di analisis filsafat berbentuk istilah-istilah bahasa secara fundamental, seperti filsuf harus memahami makna apa itu bahasa? Bagaimana proses mengeluarkan bahasa? Apakah bahasa sama dengan bunyi-bunyi? Dalam hal ini, filsafatlah yang menjelaskan sesuai ontologi, epistemologi, dan aksiologi bahasa itu sendiri. Perdebatan-perdebatan antara filsuf mulai zaman Yunani Kuno hingga abad ke 20, bahasa terus dikaji sesuai dengan paradigma filsufnya. Paham naturalis ini mendapat penentangan dari paham Thesis yang berpendapat bahwa bahasa bersifat konvensi (nomos). Bahasa diperoleh dari hasil-hasil tradisi, kebiasaan berupa tacit agreement (persetujuan diam). Bahasa bukan pemberian Tuhan, melainkan bersifat konvensional. Pendapat ini diwakili oleh Hermoganes dalam Dialog Pluto (Kaelan, 1998:29). Bahasa adalah sistem tanda lingual yang merupakan paduan yang saling mensyaratkan antara aspek „bentuk‟ (signifiant) dan aspek „yang ditandai, arti‟ (signifie) (Verhaar, 1996:3). Pandangan itu mengimplikasikan bahwa analisis bahasa, khususnya morfologi selalu didasarkan atas kesepadanan (korespondensi) sistematis antara ciri bentuk dengan ciri arti yang terdapat pada bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Secara etimologi morfologi (morphology) berasal dari bahasa Yunani ‗morph‘ yang berarti bentuk, maka morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kata (Arronof dan Kirsten, 2002:10; Aristhopanes dan Mark Twain, 2013:37). Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang bersifat interdefendensial dengan cabang ilmu linguistik lainnya. Adapun cabang-cabang linguistik dapat diakumulasikan beberapa bidang, seperti sintaksis, morfologi, fonologi, semantik, dan pragmatik. Buku Morfologi Bahasa Indonesia ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. |
Ulasan
Belum ada ulasan.