Deskripsi
Sinopsis Buku Pengkajian Prosa Fiksi Berbasis Teori Intertekstual |
Buku Pengkajian Prosa Fiksi Berbasis Teori Intertekstual |
Buku ini berjudul Pengkajian Prosa Fiksi Berbasis Teori Intertekstual. Buku ini terdiri atas tiga bagian, yaitu (1) Prosa Fiksi dan Teori Intertekstual, (2) Struktur Prosa, dan (3) Penerapan Teori Intertekstual pada Prosa. Bagian pertama secara khusus mengulas prosa fiksi dan teori intertekstual. Uraian dilengkapi dengan contoh yang dapat memudahkan pembaca dalam memahami prosa ditinjau dari sisi teori intertekstual. Bagian kedua berisi uraian tentang struktur prosa. Uraian ini secara khusus menjelaskan struktur permukaan prosa yang dibedakan menjadi dua, yaitu (1) fakta cerita dan (2) sarana. Uraian dilengkapi dengan contoh yang dapat memudahkan pembaca memahami unsur-unsur dimaksud. Bagian ketiga berisi uraian tentang penerapan teori intertekstual pada prosa. Uraian difokuskan pada dua novel, yaitu (1) Salah Asuhan Karya Abdoel Moeis, dan (2) Sitti Nurbaya Karya Marah Rusli. Prosa dalam pengertian kesastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif (naratif text) atau wacana naratif (narrative discourse) (dalam pendekatan struktural dan semiotik). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2007:2). Karya fiksi, dengan demikian, menyaran pada satu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata. istilah fiksi sering digunakan dalam pertetangannya dengan realitas, sesuatu yang benar ada dan terjadi di dunia nyata sehingga kebenarannya pun kebenarannya pun dapat dibuktikan dengan data empiris. Ada tidaknya, atau dapat tidaknya sesuatu yang dikemukakan dalam suatu karya dibuktikan secara empiris yang membedakan karya fiksi dengan karya nonfiksi. Fiksi sebagai karya imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan hidup dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkan kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya. Oleh karena itu, menurut Altenbernd dan Lewis (dalam Nurgiyantoro, 2007:2) fiksi dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antarmanusia. Buku Pengkajian Prosa Fiksi Berbasis Teori Intertekstual ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. Lihat koleksi buku lainnya di : Toko Buku Online Deepublish |
Ulasan
Belum ada ulasan.