Apa Itu Retur: Retur Penjualan dan Retur Pembelian

Pahami penjelasan mengenai pengertian retur, retur penjualan dan retur pembelian beserta contohnya dalam artikel lengkap ini.

Dalam proses transaksi jual beli barang ada kemungkinan terjadi kegagalan sehingga terjadi proses retur barang dari konsumen ke penjual. Pernah mengalaminya? Dewasa ini, transaksi jual beli lebih dominan dilakukan secara online. 

Transaksi online meningkatkan angka retur produk karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Bisa karena kelalaian penjual, kesalahan dari jasa ekspedisi, dan bisa juga kesalahan dari pihak pembeli. 

Kondisi tertentu proses pengembalian barang atau retur bisa dilakukan, misalnya karena memang murni kesalahan penjual. Diluar itu, proses pengembalian barang akan ditolak. Meskipun ada juga penjual yang siap menerima pengembalian barang apapun penyebabnya.

Baca juga: Cara Jualan Online Tanpa Modal dan Stock

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan retur? Kemudian, bagaimana prosedurnya sehingga transaksi bisa lancar kembali seperti biasanya? Berikut informasi detailnya.

Affiliate Buku

Pengertian Retur

Secara umum, retur adalah kegiatan pengembalian barang yang dilakukan oleh pelanggan lantaran barang yang mereka terima tidak sesuai dengan ekspektasi.

Sehingga saat pembeli menerima barang yang dikirimkan penjual lalu diluar ekspektasi atau harapan mereka. Maka proses retur akan diajukan pembeli tersebut kepada penjual. Diluar ekspektasi ini bisa karena barang asli tidak sesuai foto, barang rusak saat diterima pembeli, salah ukuran, salah warna, dan lain sebagainya. 

Proses retur memungkinkan pembeli mendapatkan barang dalam kondisi yang baik dan sesuai harapan mereka. Hanya saja dari proses pengembalian barang ini, pihak penjual cenderung dirugikan. 

Sebab pihak mereka mau tidak mau harus menerima barang yang dikembalikan konsumen. Sehingga barang tersebut sudah rusak dan tidak lagi sempurna, yang tentunya tidak bisa dijual lagi ke pembeli lain. 

Namun, pengembalian barang tidak selalu karena barang rusak saat diterima pembeli. Bisa jadi karena salah kirim produk, salah warna, salah model, salah ukuran, dan kesalahan lain dari pihak penjual. 

Dalam prosesnya, penjual akan menanggung biaya untuk pengiriman barang yang salah tersebut. Sehingga penjual bisa belajar untuk teliti dalam menerima orderan pembeli. Sekaligus hati-hati dalam proses packing agar diterima pembeli dalam kondisi baik. 

Manfaat Retur

Reseller Buku

Adanya kebijakan retur barang selama terjadi transaksi memberi manfaat bagi kedua belah pihak, yakni dari pihak penjual maupun pembeli. Pihak penjual bisa menunjukan tanggung jawabnya untuk mengirimkan barang yang tepat dan dalam kondisi terbaik ke pembeli. 

Sehingga mereka mendapatkan kepercayaan dan mampu meyakinkan pembeli untuk order produk yang disediakan. Sementara di sisi pembeli, proses retur memungkinkan mereka untuk selalu mendapatkan produk yang sesuai keinginan. Sehingga terhindar dari penipuan berkedok toko online. 


Adanya layanan retur pembelian barang juga menjadi bentuk perlindungan terhadap konsumen dari tindakan yang merugikan dan penipuan. Tidak sedikit orang yang merintis bisnis dengan fokus ke profit kemudian mengesampingkan kepentingan pembeli. 

Sehingga mereka sengaja mengirimkan barang yang rusak dan tidak melayani proses retur. Padahal barang yang rusak otomatis tidak bisa digunakan oleh pembeli, sementara pembeli sudah kehilangan uang untuk membayar harga barang yang rusak tersebut. 

Apa itu Retur Pembelian

Istilah retur dalam kegiatan transaksi kemudian terbagi menjadi dua. Pertama, retur pembelian dan kedua adalah retur penjualan. Adapun yang dimaksud dengan retur pembelian adalah pengembalian barang dari pihak pembeli kepada pihak penjual biasanya disebabkan karena barang yang diterima tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Pengembalian barang bisa disebabkan karena kesalahan pengaturan order dari pihak penjual. Misalnya keliru mengambil warna, model, ukuran, dan termasuk juga kekeliruan dalam proses packing sehingga rusak selama pengiriman. 

Bagi penjual, retur pembelian akan mempengaruhi arus kas yang tentu mempengaruhi laporan keuangan. Yakni pada jurnal. Pihak keuangan tentu perlu mencatat perubahan arus kas ini dengan teliti untuk menjaga agar debit dan kredit tetap seimbang atau balance.

Jenis Retur Pembelian

Retur pembelian sendiri kemudian terbagi menjadi dua jenis, yaitu: 

Promo Buku

a. Retur pembelian secara kredit

Yaitu retur pembelian yang dilakukan dari transaksi belanja secara kredit. Artinya harga produk yang dibeli dibayar pembeli dengan cara diangsur. Sehingga saat diterima dalam keadaan rusak atau tidak sesuai bisa dilakukan retur. Hal ini akan mempengaruhi catatan piutang penjual. 

b. Retur pembelian secara tunai

Yaitu retur pembelian yang dilakukan dari transaksi belanja tunai oleh pembeli. Sehingga transaksi langsung dicatat di arus kas dan mempengaruhi stok produk sekaligus pendapatan kas perusahaan (penjual). 

Contoh Retur Pembelian

Contoh retur pembelian berikut bisa diperhatikan agar bisa memahami apa itu retur pembelian dan bagaimana catatan arus kas di dalam jurnal: 

1. Contoh Retur Pembelian Tunai 

A membeli barang secara online di toko X, karena barang tidak sesuai ukurannya maka dilakukan retur. Adapun harga barangnya adalah Rp 35.000. Maka jurnal yang dibuat toko X adalah sebagai berikut.

contoh retur pembelian 1
contoh retur pembelian 1

2. Contoh Retur Pembelian Kredit 

A membeli barang seharga Rp 50.000 di toko X secara online dengan layanan Pay Later yang disediakan (sistem kredit). Setelah barang dikirimkan ternyata salah ukuran maka dilakukan retur pembelian kredit. Toko X mencatat transaksi retur ini ke jurnal dengan cara berikut.

contoh retur pembelian 2
contoh retur pembelian 2

Baca juga: Cara Membuat Status WA untuk Jualan

Retur Penjualan

Retur penjualan adalah penerimaan barang oleh penjual yang telah dikembalikan oleh pembeli. Sehingga saat penjual menerima barang yang dikembalikan oleh pembeli maka disebut retur penjualan. 

Alasannya sama seperti alasan kenapa retur pembelian dilakukan. Yakni dari kesalahan penjual dalam mengirimkan barang, entah itu salah warna atau ukuran maupun yang lainnya. 

Dalam catatan jurnal, retur penjualan membuat harga barang yang diretur masuk ke sisi debit. Sementara piutang dagang masuk ke sisi kredit. Sehingga proses retur ini kemudian ikut mempengaruhi jurnal laporan keuangan. 

Retur penjualan kemudian mempengaruhi piutang dagang dalam laporan keuangan tersebut. Berbeda dengan retur pembelian yang mempengaruhi jurnal arus kas. Sehingga keduanya perlu dipahami dengan baik, agar susunan laporannya tepat. 

Contoh Retur Penjualan

Adapun contoh retur penjualan adalah ketika seorang penjual menerima kiriman barang yang rusak dari pembeli. Barang yang rusak ini harganya katakanlah Rp 800.000, maka jurnal retur penjualannya adalah sebagai berikut.

contoh retur penjualan
contoh retur penjualan

Pada transaksi di tanggal 22 Juni 2015 disebutkan ada retur penjualan yang masuk ke debit. Kemudian membuat piutang dagang masuk ke sisi kredit dengan jumlah nominal yang sama. Yakni diambil dari harga barang yang disebutkan sebelumnya. 

Melalui penjelasan di atas maka bisa dipahami bahwa retur pada kegiatan transaksi adalah hal normal. Meskipun begitu perlu ada aturan atau kebijakan yang mengatur proses retur tersebut, khususnya transaksi online agar kedua belah pihak tidak dirugikan. 

Misalnya ada aturan pembeli wajib menyertakan bukti bahwa kiriman rusak atau salah. Baru kemudian proses retur akan dilayani. Selanjutnya adalah ketentuan mengenai biaya retur, karena barang yang rusak dan salah ini perlu dikirimkan lewat jasa ekspedisi ke alamat penjual. 

Umumnya biaya ini dibebankan kepada penjual dengan catatan memang sumber kesalahan adalah dari pihak penjual tersebut. Oleh sebab itu, sebelum melakukan transaksi pembelian pastikan toko yang dipilih melayani retur untuk mendapatkan jaminan perlindungan konsumen.

Baca beberapa tips jualan berikut ini.

Tinggalkan komentar