Contoh Kritik dan Saran untuk Dosen [Update]

Proses belajar mengajar di universitas melibatkan dua pihak, yaitu dosen dan mahasiswa, sama seperti di sekolah, yang melibatkan guru dan murid atau siswa. Setiap dosen memiliki cara mengajar mahasiswa yang berbeda-beda.

Ada yang menerapkan sistem mengajar di mana dosen akan selalu memberikan materi dan menjelaskan secara penuh, namun ada juga dosen yang menerapkan sistem pengajaran di mana mahasiswa melakukan presentasi, kemudian dosen memberikan penjelasan mengenai materi yang sudah dipresentasikan.

Berbagai cara pengajaran dosen ini tentu dinilai cocok maupun tidak cocok oleh setiap mahasiswa. Inilah sebabnya, para mahasiswa bisa memberikan saran untuk dosen terkait cara pengajaran, cara penilaian, maupun hal lain terkait proses pembelajaran di kampus. Biasanya, universitas akan mengadakan penilain untuk dosen, berupa saran dari mahasiswa, yang dilakukan pada akhir semester.

Namun mahasiswa juga sebenarnya bisa memberikan saran untuk dosen secara langsung. Memberikan saran untuk dosen tentu harus dilakukan dengan baik, misalnya menggunakan bahasa yang sopan dan kata-kata yang tepat. Memberikan saran seperti ini tentu akan diterima dengan baik oleh dosen, sebagai bahan untuk memperbaiki cara pengajarannya di kemudian hari.

Apa Itu Saran untuk Dosen

Dosen merupakan tenaga pengajar di tingkat universitas, yang mengajar mahasiswa, baik di tingkat diploma, strata satu, magister, maupun doktoral.

Affiliate Buku

Sebagai seorang tenaga pengajar atau pendidik, tugas dari seorang dosen adalah untuk memberikan informasi, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat luas.

Dosen juga diharapkan untuk terbuka menerima saran dari mahasiswa, pihak universitas, maupun masyarakat sekitarnya. Bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, saran adalah pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan.

Apa itu saran untuk dosen? Berdasarkan pengertian di atas, saran untuk dosen bisa diartikan sebagai pendapat dari mahasiswa atau pihak kampus berupa usul, anjuran, maupun keinginan atau cita-cita yang dikemukakan kepada dosen untuk dipertimbangkan. Tujuan dari saran untuk dosen ini adalah agar adanya perubahan yang membuat proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa berjalan dengan lebih baik.

Cara Membuat Kritik dan Saran untuk Dosen

Saran sering disalahartikan sebagai kritik kepada seseorang, padahal, keduanya berbeda, yaitu kritik merupakan kecaman atau tanggapan yang disertai dengan uraian dan pertimbangan baik atau buruk terhadap sesuatu. Maka dari itu, agar saran tidak keliru dengan kritik, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberi saran untuk dosen, yaitu:

1. Berikan Alasan yang Logis

Ketika memberikan saran untuk dosen, maka saran itu harus disertai dengan alasan yang logis. Salah satu alasan yang logis adalah mengapa dosen perlu melakukan perubahan berdasarkan saran yang diberikan.

2. Gunakan Bahasa yang Santun

Penggunaan bahasa yang santun juga diperlukan dalam memberikan saran untuk dosen. Bahasa yang santun dalam memberikan saran kepada dosen merupakan bentuk dari rasa hormat kepada dosen dan cara untuk tidak menyinggung perasaan seseorang.

3. Buat Poin-Poin Saran

Membuat poin-poin saran yang akan diberikan untuk dosen juga penting dilakukan. Poin-poin yang dibuat sebelum memberikan saran akan membuat saran yang diberikan jadi langsung pada poin yang ingin disampaikan dan tidak bertele-tele dalam menyampaikan saran untuk dosen.

4. Gunakan Bahasa yang Efektif dan Efisien

Reseller Buku

Penggunaan bahasa yang efektif dan efisien ini masih berhubungan dengan membuat poin-poin saran. Bahasa yang efektif dan efisien ini akan membuat saran dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dimengerti.

Tapi yang perlu diingat adalah saran ini bukan pesan atau kesan. Pahami perbedaanya pada artikel Perbedaan Pesan dan Kesan untuk Dosen.

Contoh Saran untuk Dosen

Berikut ini adalah beberapa contoh saran untuk dosen dalam berbagai kategori yang berbeda-beda:

1. Cara Mengajar

  1. “Saya merasa suara Bapak/Ibu terlalu kecil saat mengajar, sehingga tidak terdengar sampai ke bagian belakang kelas. Saran saya, bisakah Bapak/Ibu menggunakan mic yang sudah disediakan di kelas saat menjelaskan materi?”
  2. “Kami merasa Bapak/Ibu menjelaskan materi dengan terlalu cepat, sehingga kami tidak sempat mencatat materi. Agar kami bisa mencatat dan memahami materi dengan baik, kami menyarankan Bapak/Ibu untuk menjelaskan materi dengan lebih perlahan.”

2. Presensi

  1. “Sebaiknya presensi dilakukan maksimal 15 menit setelah waktunya kelas dimulai, karena ada peraturan mahasiswa dianggap terlambat atau tidak datang jika lebih dari 15 menit setelah jam kelas dimulai.”
  2. “Jika jam kuliah bertepatan dengan acara yang harus dihadiri Bapak/Ibu sehingga kuliah ditiadakan, mohon untuk memberikan pengumuman sehari sebelumnya.”

3. Tugas dan Soal Ujian

  1. “Sebaiknya soal ujian yang diberikan saat UTS maupun UAS sesuai dengan materi yang diberikan saat perkuliahan, sehingga mahasiswa bisa mengerjakannya dengan baik dan mendapat nilai yang bagus.”
  2. “Menurut kami, batas waktu pengumpulan tugas yang diberikan kadang sangat singkat, sehingga kami tidak bisa mengerjakan tugas dengan maksimal. Saran kami, Bapak/Ibu bisa memberikan batas waktu pengumpulan sekitar satu minggu sejak tugas diberikan.

Baca juga artikel penting berikut ini

(Penulis: Tyas Wening)

Tinggalkan komentar