Buku Dari Mendulang jadi Menambang : Jalur Emas di Lebong (Bengkulu) Abad XIX hingga Abad XX

Rp 62.000

Pengarang Siti Rahmana
Institusi
Kategori Buku Referensi
Bidang Ilmu Sosial dan Budaya
ISBN 978-602-453-898-9
Ukuran 14×20 cm
Halaman xvi, 95 hlm
Harga Rp. 62.000
Ketersediaan Pesan Dulu
Tahun Terbit  2018
Pengiriman

Dikirim dari Sleman, Yogyakarta

Biaya Pengiriman

Akan dihitung saat checkout

Bingung bagimana cara checkout di Toko Buku Online Deepublish Store? Ikuti Panduan Belanja.

Deepublish Menyediakan Berbagai Metode Pembayaran untuk Memudahkan Pembelian.

Metode pembayaran 1
Metode pembayaran 2

Beli Buku ini Sekarang

Deskripsi

Sinopsis Buku Dari Mendulang jadi Menambang : Jalur Emas di Lebong (Bengkulu) Abad XIX hingga Abad XX

Buku Dari Mendulang jadi Menambang : Jalur Emas di Lebong (Bengkulu) Abad XIX hingga Abad XX |

Sejarah Bengkulu memang tidak “seramai” sejarah sumatera Barat dengan dinamika keagamaannya ataupun Aceh dengan posisi masa lalunya sebagai Kesultanan maupun sebagai bandar dagang pengganti peran Malaka. Namun sejarah Bengkulu perlu pula diramaikan dengan tulisan-tulisan baru dari para sejarawan dan peneliti sejarah. Mengingat masing-masing daerah memiliki sejarah yang unik, dan terkadang tidak dimiliki oleh daerah lainnya bahkan tidak terulang. Tidak salah jika dikatakan bahwa sejarah Bengkulu pun menjadi penopang sejarah nasional.

Disinilah, peran vital dari buku yang berada di tangan anda saat ini. Jika sejarawan  maupun peneliti Bengkulu selama ini lebih menyorot pada peran politik dan birokrasi, Buku ini menyuguhkan sesuatu yang berbeda, yaitu fokus pada kajian ekonomi. Pembukaan tambang Emas di Lebong oleh Pemerintah Hindia Belanda ternyata memunculkan dampak baru dan merupakan salah satu fase yang menentukan jalannya sejarah bagi daerah ini di masa-masa yang akan datang baik dari segi sosial, ekonomi maupun politik. Seperti munculnya gelombang migrasi suku sunda dan Jawa ke Bengkulu untuk bekerja di Pertambangan maupun diperkebunan teh (lih. Zubir dan Lindayanti, 2004 : 54-55), serta bergesernya perekonomian Bengkulu dari penghasil lada yang cukup diperhitungkan  hingga membuat kesultanan Banten ingin menduduki daerah ini (Lih Pudjiastuti, 2015. Guilot, 2008, 205. Djajadiningrat, 1983: 129-130. dan Burhan, 1988: 24) menjadi daerah pertambangan dan perkebunan di dataran tingginya.

Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca dan diteliti secara seksama karena data yang digunakan merujuk pada data primer yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda seperti Dienst van Mijnwezen, Staatsblad van Nerderlandsch-Indie, Bijblad van Nerderlandsch-Indie, Binnelandsch Bestuur, Gouvernement Besluit, serta Regeerings Almanak voor Nederlandsch Indie yang penulis temukan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Jakarta, sehingga memiliki kekuatan pada sumber sejarah yang digunakan.

Akhir kata, Historia Vitae Magistra !
Buku Dari Mendulang jadi Menambang : Jalur Emas di Lebong (Bengkulu) Abad XIX hingga Abad XX ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. Lihat koleksi buku lainnya di : Toko Buku Online Deepublish

Informasi Tambahan

Berat 0,3 kg

Review

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Buku Dari Mendulang jadi Menambang : Jalur Emas di Lebong (Bengkulu) Abad XIX hingga Abad XX”
Paling Laris

Rp 39.000

Paling Laris

Rp 188.000

Paling Laris

Rp 79.000

Paling Laris

Rp 79.000

Ada yang bisa Bang Jon Bantu?

Bantuan, transaksi, reseller dan pertanyaan umum

Ingin pengadaan buku/bahan pustaka dan kerjasama?

Selamat Berbelanja Buku di Deepublish Store