Umar bin Khattab

Date : 08 June 2015

Oleh : Sarah Kartika Pratiwi

Umar bin Khattab dideskripsikan oleh Rasul lewat salah satu hadits yaitu “yang terbaik di masa jahiliya adalah yang terbaik dalam Islam jika dia fakih (paham agama)” (HR. Muslim No. 4689). Tak heran, salah satu perkataan Umar “sometimes the people with the worst past, create the best future” sangat menggambarkan kehidupannya.

Sebelum masuk Islam, Umar adalah salah satu pihak yang menentang Islam yang diberitakan oleh Rasul. Tak tanggung-tanggung, sesaat sebelum ia masuk Islam, Umar sempat berniat untuk membunuh Rasulullah.

Mendengar bahwa adiknya sudah masuk Islam, Umar pun geram. Ia bergegas menuju kediaman adiknya. Betapa terkejutnya ia saat mendengar lantunan ayat Al-Qur’an secara samar dari rumah adiknya. Ia pun memaksa adiknya untuk mengaku bahwa ia sudah memeluk Islam. Setelah adiknya berkata jujur bahwa ia memang sudah ber-Islam dan sedang membaca dan mempelajari ayat Al-Qur’an, Umar pun penasaran dengan ayat Al-Qur’an yang adiknya baca. Lantas ia pun diminta untuk berwudhu.

Ayat yang dibaca oleh adik Umar adalah Surat Taha ayat satu hingga delapan. Surat Taha ayat satu hingga delapan itu memberikan penjelasan pada Umar mengenai siapa Allah dan untuk apa Al-Qur’an diturunkan. Umar pun tertegun dan menemui Rasul untuk bersyahadat di depan beliau.

Peristiwa masuknya Umar bin Khattab memberi pengaruh yang sangat besar pada Islam.

Affiliate Buku

Sejak Umar masuk Islam, seruan untuk memeluk Islam tidak lagi dilakukan dengan sembunyi-sembunyi melainkan dengan cara terang-terangan. Penentang Islam pun menjadi lebih segan karena Umar memiliki fisik, pribadi, dan akal yang kuat.

Saat Rasulullah telah tiada, Umar menggantikan Abu Bakr, sahabatnya sebagai pemimpin umat Islam kedua.

Di masanya, banyak sekali kemajuan dan inovasi di bidang pemerintahan dan kemasyarakatan. Umar merintis banyak sekali program yang kebermanfaatannya masih terasa hingga saat ini. Umar juga melakukan pengelolaan secara menyeluruh terhadap umat Islam yang jumlahnya telah bertambah banyak. Di masanya, Umar membuktikan bahwa Muslim yang baik tidak hanya ia yang taat beribadah pada Allah SWT tetapi juga menguasai ilmu hingga mampu mengaplikasikannya pada hal-hal yang sangat kompleks.

Umar membuktikan bahwa ia merupakan seorang Muslim yang menguasai ilmu manajemen, tata kota, dan sistem kepemerintahan. Padahal masih banyak ilmu-ilmu lainnya yang juga ia kuasai. Bagaimana tidak? Apa yang dilakukan Umar pada saat itu apabila dibandingkan dengan masa sekarang pun dikategorikan sebagai tindakan yang sangat sulit.

Ia membangun tata kota, membagi negara menjadi provinsi, dan provinsi menjadi distrik. Ia memulai pembayaran gaji dan pajak resmi yang bersumber pada pemerintah. Ia menetapkan mata uang resmi yaitu dinar untuk saat itu.

Ia juga membentuk badan militer negara, badan keuangan, dewan penasihat yaitu semacam legislatif-nya negara, dan pengadilan. Tiap aspek pemerintahan yang penting untuk dikelola ia petakan, dikelompokkan, dan dibentuk menjadi departemen-departemen. Di masa pemerintahannya, Umar telah meletakkan tiga pondasi pemerintahan yaitu fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Umar adalah salah satu Muslim terbaik di zamannya. Padahal masa lalunya sebelum masuk Islam sangat kelam. Maka, pelajaran yang dapat kita petik adalah jangan pernah berputus asa atas masa depan kita dikarenakan gelapnya masa lalu kita. Umar bin Khattab telah membuktikan bahwa ia mampu menggapai takdir terbaiknya.

Tinggalkan komentar