Bagikan ke
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Jurusan Teknologi Pangan

jurusan teknologi pangan

Apakah kamu pernah mendengar tentang jurusan teknologi pangan? Banyak orang mengira bahwa jurusan ini sama dengan jurusan tata boga atau jurusan gizi. Padahal, walaupun sama-sama mempelajari tentang makanan, jurusan teknologi pangan memiliki fokus yang lebih luas. Lulusan teknologi pangan berperan dalam mengolah bahan pangan, membuat produk, mengemas produk sampai lolos uji coba dan siap dikonsumsi.

Kamu pasti pernah melihat ada banyak varian makanan dan minuman di minimarket atau supermarket. Contohnya, produk mie memiliki banyak varian rasa, seperti rendang, soto, kari ayam, dan sebagainya. Biasanya, pembuatan varian rasa makanan ini merupakan ide dari lulusan teknologi pangan.

Di jurusan ini, kamu akan memahami seperti apa rumitnya mengolah makanan. Apakah kamu tertarik untuk mempelajari jurusan ini? Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang jurusan ini, mari simak artikel berikut sampai selesai.

Pengertian Jurusan Teknologi Pangan

Jurusan teknologi pangan merupakan jurusan yang belajar caranya mengolah bahan pangan dari hasil pertanian dan peternakan menjadi produk yang siap dan aman untuk dikonsumsi. Proses pengolahan tersebut meliputi sortasi, pengawetan, pengepakan, distribusi, dan memastikan hasil produknya aman untuk dikonsumsi. Fokus utama dalam ilmu teknologi pangan adalah pengolahan makanan dan minuman kemasan.

Umumnya, jurusan ini termasuk dalam Fakultas Peternakan, Fakultas Pertanian, atau fakultas yang berdiri sendiri. Jurusan tersebut tersedia di Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Jenderal Soedirman, dan masih banyak lagi. Lulusan teknologi pangan akan memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan (S.T.P.)

Jurusan tersebut tidak sama dengan jurusan gizi dan jurusan tata boga. Sebab, jurusan gizi belajar tentang hubungan antara nutrisi dengan kesehatan manusia. Sedangkan, jurusan tata boga mempelajari tentang teknik memasak untuk menyajikan makanan yang lezat dan menggugah selera.

Kelebihan Jurusan Teknologi Pangan

Kelebihan dari jurusan teknologi pangan, antara lain:

1. Memberikan Nilai Tambah Terhadap Bahan Pangan

Jurusan teknologi pangan bisa memberikan nilai tambah terhadap bahan pangan dari hasil pertanian dan peternakan. Caranya yaitu dengan mengubahnya menjadi produk pangan dan produk non-pangan. Hal tersebut didasarkan pada aspek-aspek kimia dan biokimia, gizi, bioteknologi, rekayasa proses, dan pengelolaan limbah.

2. Memiliki Prospek Kerja yang Cukup Luas

Jurusan tersebut juga mempunyai prospek kerja yang cukup luas. Perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan bahan pangan biasanya memerlukan lulusan dari jurusan ini. Di industri makanan, lulusan teknologi pangan bisa bekerja di bidang pengolahan, pengemasan, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian mutu makanan.

3. Memberikan Kesempatan untuk Melakukan Eksperimen dan Mencoba Hal Baru

Jurusan ini cocok bagi kamu yang suka mencoba dan melakukan hal-hal yang baru. Dengan begitu, jurusan ini dapat membantu mahasiswanya untuk menghasilkan produk pangan yang baru dan bermanfaat bagi masyarakat.

4. Memberikan Pembelajaran Tentang Ilmu Pangan

Selain itu, jurusan ini juga membantu mahasiswanya untuk belajar segala hal yang berkaitan dengan ilmu pangan. Contohnya, bagaimana cara mengolah dan menyimpan bahan pangan, cara melakukan pengemasan, dan cara memasarkan produk pangan kepada masyarakat.

5. Membantu Menciptakan Inovasi di Bidang Pangan

Dengan mempelajari ilmu di jurusan teknologi pangan, kamu dapat dibantu untuk menciptakan inovasi yang berkaitan dengan bahan pangan. 

Kekurangan Jurusan Teknologi Pangan

Selain kelebihan, jurusan teknologi pangan juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan yang dimiliki oleh jurusan teknologi pangan.

1. Beban Studi yang Cukup Berat

Mahasiswa jurusan teknologi pangan perlu memiliki pemahaman terhadap berbagai ilmu seperti biologi, fisika, kimia, dan sebagainya. Artinya, kamu harus siap dengan beban studi yang cukup berat ketika mengambil jurusan ini.

2. Kondisi Kerja yang Kurang Nyaman

Beberapa profesi di industri makanan mungkin melibatkan kondisi atau lingkungan kerja yang kurang nyaman. Misalnya, suhu yang tinggi atau paparan bahan kimia.

3. Harus Terus Mengikuti Perkembangan Teknologi yang Cepat

Industri pangan terus mengalami perkembangan yang pesat. Sehingga, kamu harus bisa terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi yang terbaru supaya tidak tertinggal.

Prospek Kerja Jurusan Teknologi Pangan

Ada banyak prospek kerja untuk lulusan teknologi pangan. Mereka bisa bekerja di sektor pangan dan pertanian. Mereka bisa bekerja di perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Perusahaan FMCG adalah perusahaan yang memproduksi kebutuhan sehari-hari, salah satunya adalah produk makanan dan minuman.

Contoh perusahaan FMCG, antara lain Nestle, Mayora, Indofood, Wings Food, Ultrajaya, dan sebagainya.

Selain itu, lulusan teknologi pangan juga bisa bekerja di perusahaan start-up yang bergerak di bidang pangan atau pertanian. Biasanya, perusahaan tersebut membutuhkan lulusan teknologi pangan untuk menganalisis produk apa yang akan disukai oleh masyarakat.

Lulusan teknologi pangan juga memiliki kesempatan untuk bergabung sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Perikanan dan Kelautan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan, dan sebagainya. Berikut ini adalah berbagai profesi yang bisa dilakoni oleh lulusan teknologi pangan.

1. Quality Control (Pengendalian Mutu)

Lulusan teknologi pangan bisa bekerja di bagian pengendalian mutu atau Quality Control. Quality Control adalah prospek kerja yang umum bagi lulusan teknologi pangan. Di bagian ini, mereka memiliki tugas untuk menjamin bahwa pengolahan bahan pangan sudah sesuai dengan standar yang ditentukan. Biasanya, pengawasan mutu dilakukan sampai ke tahap pengemasan dan pengiriman produk.

Contohnya, staf pengendalian mutu di pabrik es krim harus memastikan bahwa proses pembuatan es krim sudah dilakukan secara higienis. Seseorang yang bekerja di bagian ini perlu memahami standar mutu pangan dengan baik, mampu merencanakan, mengendalikan, dan mengarahkan proses produksi, serta mampu menggali potensi dari pengembangan produk.

2. Product Development (Pengembangan Produk)

Bagian Product Development memegang resep dari produk yang diproduksi oleh perusahaan. Posisi inilah yang paling tahu mengenai inovasi produk-produk baru. Itulah mengapa bagian tersebut disebut sebagai posisi yang penting.

3. Wirausaha di Bidang Pangan

Seseorang yang merupakan sarjana teknologi pangan juga bisa memilih untuk menjadi pengusaha pangan. Salah satu contoh usaha di bidang pangan adalah usaha frozen food.

4. Ahli Teknologi Pangan

Prospek kerja selanjutnya adalah menjadi ahli teknologi pangan di industri makanan. Bagian ini memiliki tugas untuk merancang, mengembangkan, dan membuat produk makanan yang sehat, aman, dan berkualitas. 

Selain beberapa prospek kerja tersebut, lulusan teknologi pangan juga bisa bekerja sebagai Market Research, Quality Specialist, Quality Assurance, Konsultan, Supply Chain Management, Dosen, Peneliti, dan sebagainya. 

Demikian penjelasan tentang jurusan teknologi pangan, mulai dari pengertian sampai prospek kerjanya. Kalau kamu merasa informasi dalam artikel ini bermanfaat, kamu bisa membagikannya kepada yang lain dengan mengklik tombol share. Kalau kamu punya pertanyaan atau komentar, silahkan tulis pertanyaan atau komentarnya di kolom yang telah tersedia.

Maksimalkan Masa Kuliah dengan membuka Bisnis Sendiri dan menghasilkan uang mandiri

Ingin mendapatkan uang sendiri selama kuliah? Unduh ebook cara jualan buku bagi mahasiswa dengan omset hingga jutaan per bulan. Gratis tanpa modal!

Ada yang bisa Bang Jon Bantu?

Bantuan, transaksi, reseller dan pertanyaan umum

Ingin pengadaan buku/bahan pustaka dan kerjasama?