Di setiap kampus, pasti ada saja yang dijuluki oleh mahasiswa sebagai Dosen Killer. Tapi, bagaimana sih cara menghadapinya? Simak pembahasan artikel ini mengenai cara menghadapi dosen killer yang pastinya baik dan juga berhasil.
Apakah itu dosen yang tegas?
Apakah maksudnya killer itu dosen yang mengintimidasi?
Atau dosen yang gemar menunjuk mahasiswa tiba-tiba?
Oh, atau dosen yang pelit saat memberikan nilai?
Hmm, jangan-jangan semua itu adalah kriteria dosen killer?
Tetapi apapun ciri-cirinya, rasanya yang bisa disepakati adalah dosen killer pasti dosen yang membuat kalian deg-degan di setiap mata kuliahnya. Perasaan gugup dan takut akan dosen killer tersebut tidak baik jika dibiarkan berlama-lama tanpa solusi.
Pasalanya kalian bisa terjebak rasa takut dan nggak menutup kemungkinan itu bakal menghalangi belajar dengan tenang di kelas. Nah, pahami menghadapi dosen killer berikut ini!
Daftar Isi
Cara Menghadapi Dosen Killer Paling Ampuh
Dijamin kalian nggak bakal takut lagi saat mengikuti perkuliahan dosen killer itu.
Baca juga : 10+ Perlengkapan Kuliah Mahasiswa Baru, Jangan Sampai Tidak Ada!
1. Pahami Karakter Dosen Killer
Pentingnya kalian untuk memahami karakter dosen killer. Ada beberapa kemungkinan sebagai berikut.
Bisa jadi dosen killer memang punya karakter yang buruk atau memang sedang dalam kondisi yang buruk. Misalnya, dosen sedang jenuh. Dosen ini dinilai memiliki metode pengajaran yang baik-baik saja sebelumnya oleh mahasiswa lainnya. Lalu baru pada akhir-akhir ini sikapnya berubah dan menjadi sensitif.
Ada pula dosen yang bermasalah. Kebetulan pada periode tertentu, kondisi dosen tersebut sedang tidak baik. Salah satunya disebabkan oleh masalah pribadi yang memengaruhi pekerjaannya.
Ketika kondisinya membaik, metode mengajar dosen ini juga membaik Namun, ada juga dosen yang sejak awal memang mengintimidasi. Artinya ia memang punya karakter yang buruk. Metode pengajarannya memang cukup ketat dan otoriter. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari metode ini sebenarnya tapi memang cukup mengekang.
2. Ingat ya, kalian tidak bisa mengendalikan dosen
Jadi kalian harus bisa mengendalikan diri sendiri. Jika dosen marah-marah di kelas, kalian tidak perlu ikut terbawa emosi. Kalian cukup ikuti saja alurnya, tidak perlu dipikir terlalu serius. Biasanya setelah jam kelas selesai, dosen tidak memikirkan apa yang terjadi di kelas.
3. Perhatikan Kriteria Penilaian
Di pertemuan pertama kuliah, biasanya dosen killer menjelaskan silabus atau rancangan materi yang akan dipelajari selama satu semester. Kemudian ada pula persentase nilai untuk setiap tugas dan poin-poin tambahan yang bisa menambahkan nilai.
Misalnya dosen yang memberlakukan penambahan nilai untuk mahasiswa yang aktif. Mengapa memperhatikan kriteria penilaian ini penting? Karena pada akhirnya dosen tersebut yang menilai kalian. Dengan memahami kriteria penilaiannya, kalian akan lebih mudah mengikuti kelasnya.
Jadi, pastikan kalian memperhatikan poin-poin penilaian utama dari dosen killer tersebut. Asalkan memenuhi yang utama, maka yang lainnya akan mudah dijalani dan mendapatkan nilai yang baik.
4. Menjadi Diri yang Disiplin
Kenyataan kalau kalian tidak mungkin mengontrol orang lain, apalagi dosen killer, yang perlu dilakukan adalah mendisiplinkan diri sendiri, misalnya dengan datang tepat waktu, kerjakan tugasnya dengan baik, aktif di kelas, bertanya jika butuh penjelasan, menjawab jika ditanya.
Namun ingat, jangan lakukan ini semata-mata karena takut kepada dosen, ya. Sebab, sebenarnya dosen killer ini karena dosen yang displin sehingga kita yang tidak disiplin akan berat untuk mengikuti ritme dari dosen yang kita anggap killer ini.
Baca juga : Kebiasaan Baik vs Kebiasaan Buruk Mahasiswa
5. Menyimak Saat Di Kelas
Kunci meminimalisir insecure akibat dosen yang suka memanggil tiba-tiba adalah menyimak selama dosen menjelaskan. Hal ini terkesan mudah tapi juga nggak mudah. Pastikan, saat dosen tiba-tiba bertanya, kalian bisa menyiasatinya dengan mempersiapkan diri dengan baik.
Kalian bisa menyimak materi yang disampaikan dengan seksama. Sehingga nggak perlu khawatir saat dosen bertanya kepada mahasiswa. Nah, bagaimana bila jawaban kalian salah? Salah menjawab juga merupakan bagian dari proses belajar.
Jika kalian sudah membekali diri sebelum kelas dengan belajar, kalian akan selamat. Sekali lagi, meski begitu, lakukan ini juga untuk kebaikan kalian sendiri.
6. Jangan Lari Tanggung Jawab
Menghadapi dosen killer memang melelahkan, tapi hal itu hanya salah satu dari proses kalian menyelesaikan studi. Jangan sampai energi, jiwa, dan raga kalian habis oleh dosen semacam ini. Selalu ingat tujuan kalian yang sesungguhnya dari mengikuti studi yang kalian sudah pilih.
Jika ada tugas, PR, Kuis dan lain sebagainya, sebaiknya diselesaikan bukan menunda-nunda dan akhirnya tidak bisa menyelesaikan dengan baik yang berakibat buruk pada tanggung jawab.
7. Menyapa Lebih Dahulu
Misalnya ketika kalian berpapasan dengan dosen di koridor gedung kampus, jangan ragu untuk menyapa meskipun di dalam kelas mereka mengintimidasi, di luar mereka sama seperti manusia pada umumnya yang ramah dan responsif ketika disapa.
Atau misalnya melihat dosen kalian membawa banyak barang, tawarkan bantuan. Jika mereka menolak, jangan memaksa atau merasa bersalah karena tidak bisa membantu, setidaknya kalian sudah menawarkan bantuan.
8. Berani Tanya dan Interaksi
Hal terburuk apa yang mungkin terjadi dari menghadapi dosen killer? Apalagi jika kalian tidak melakukan kesalahan. Padahal kalian hanya ingin bertanya atau menjawab pertanyaannya. Salah menjawab pun tidak masalah, malu nggak bikin mati kok. Tentu saja yang perlu kalian perhatikan adalah sikap sopan santun kepada dosen.
Tips Komunikasi Dengan Dosen Killer
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghadapi dosen killer adalah ketika kalian berbicara dengan mereka. Namun memulai pembicaraan bukanlah hal mudah sebab tidak semua orang punya kemampuan komunikasi yang bagus.
Nah, berikut ini ada lima tips yang bisa membantu kalian agar berani berkomunikasi dengan dosen killer.
1. Mengakui bahwa mereka tetaplah manusia
Memahami bahwa dosen killer juga manusia itu penting. Sebab kalian jadi mengerti bahwa mereka bisa membuat kesalahan, punya perasaan, punya alasan di balik sikap mereka. Sehingga jangan takut untuk meminta bantuan kepada dosen, mereka pasti akan membantu kalian.
Sebelum menjadi dosen, mereka juga mahasiswa. Pastinya mereka tahu cara mengatasi kendala-kendala yang biasanya dihadapi oleh mahasiswa. Jadi, tentunya mereka tahu bagaimana bisa membantu masalahmu dan sampingkan rasa takut kalian.
2. Ingatlah mereka juga ingin membantu kalian
Tujuan orang memilih menjadi dosen kebanyakan adalah untuk membantu mahasiswanya yang dididik agar berhasil.
Mereka pastinya terbuka untuk mahasiswa yang membutuhkan bantuan. Perlu diketahui juga bahwa dosen tidak bisa membaca pikiran.
Kalau kalian tidak mengatakan apa yang dipikirkan dan dirasakan, mereka tidak akan tahu.
3. Tunjukkan kepedulian kalian dengan berinisiatif
Dosen akan sangat menghargai mahasiswa yang bisa membela diri dan punya inisiatif untuk memulai interaksi. Dengan menunjukkan kepedulian kalian terhadap topik yang dibahas oleh dosen, misalnya ketika sedang jam kuliah, mereka pastinya akan juga responsif seperti manusia pada umumnya.
Selain itu, berinisiatif itu juga diperlukan karena selama jam kuliah, biasanya dosen cenderung paling aktif menyampaikan materi. Pada saat jeda dan kalian diberi kesempatan untuk bertanya, gunakan kesempatan itu.
Sebab dengan kalian memberikan pertanyaan, maka dosen itu menganggap kalian menyimak mereka dengan baik.
4. Perhatikan tata krama
Perilaku sopan santun ini tidak hanya berlaku untuk dosen, tetapi juga untuk semuanya.
Ucapkan “minta tolong…” ketika membutuhkan bantuan, “terima kasih” setelah dibantu, “maaf” jika melakukan kesalahan, dan menyebut nama mereka dengan sopan itu penting.
Jangan berteriak, ribut, sibuk dengan ponsel ketika mereka berbicara. Dasar perilaku tata krama ini pun berlaku untuk semuanya.
Jika menurut kalian ada perilaku dosen killer melewati batas, ungkapkan keberatan kalian dengan sopan dan tenang, ya.
Penutup
Itulah beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menghadapi dosen killer. Mereka tegas dan mengintimidasi bisa jadi karena itulah metode mengajar mereka tanpa ada niat buruk. Memahami situasi mereka dan tahu apa yang kalian butuhkan dari kelas mereka juga penting. Nah, dari penjelasan tersebut, sekarang kalian jangan takut berhadapan dengan dosen lagi ya!
Kontributor : Ana W | Editor : Ridwan Karim & Yusuf Abdhul
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari