Pengertian Mobilitas Sosial: Bentuk, Faktor dan Dampak

Perpindahan tempat ke tempat lainya merupakan hal yang biasa terjadi di Indonesia. Namun, tidak bisa dipungkiri, mobilitas sosial ini bisa dialami ke jenjang yang lebih rendah atau tetap sederajat. Lalu apa sebenarnya pengertian mobilitas sosial ini?

Pengertian Mobilitas Sosial

Apa itu mobilitas sosial? Mobilitas sosial adalah adanya perubahan kedudukan warga masyarakat di dalam sebuah kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lainnya. Perpindahan ini bisa naik, atau turun, bahkan tetap dalam hirai sosial.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Status sosial seseorang dapat berubah karena beberapa faktor salah satunya yaitu pendidikan dan pekerjaan. Misalnya seseorang mendapatkan pendidikan yang baik dan mendapatkan pekerjaan yang baik juga. Sebaliknya, ketika kamu kehilangan pekerjaan, maka hal tersebut akan berpindah ke status sosial ke lebih rendah.

Bentuk Mobilitas Sosial

Bentuk mobilitas sosial
Bentuk mobilitas sosial

Mobilitas sosial dibagi menjadi beberapa bentuk. Tentu saja pembagian bentuk mobilitas sosial didasarkan pada pengaruh tidaknya hasil perpindahan status sosial yang dialami dengan derajat sosial yang dimiliki. Pada dasarnya, bentuk mobilitas sosial dibagi menjadi tiga, yaitu mobilitas sosial vertikal, mobilitas sosial horizontal, dan mobilitas antargenerasi.

1. Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal dibedakan menjadi mobilitas sosial vertikal ke atas dan mobilitas sosial vertikal ke bawah. Artinya, terdapat perpindahan status sosial yang terjadi bisa menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.

Program Afiliasi

Oleh sebab itu, mobilitas vertikal ini merupakan perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok ke status sosial lain yang tidak sederajat dari sebelumnya.

a. Mobilitas sosial vertikal naik (Social Climbing)

Pengertian mobilitas sosial vertikal yakni social climbing ditandai dengan naiknya status sosial seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi lagi atau terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi, daripada lapisan sosial yang sudah ada sebelumnya.

b. Mobilitas sosial vertikal turun (Social Sinking)

Proses penurunan status atau kedudukan sosial seseorang dari social sinking ini biasanya dari atas ke bawah. Alasan terjadinya social sinking ini adalah terjadinya masa pensiun, turun jabatan, dipecat atau diberhentikan kerja, berhalangan melaksanakan tugas, dan lain sebagainya.

2. Mobilitas Sosial Horizontal

Pengertian mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau suatu kelompok tidak akan mengubah derajat sosialnya atau akan tetap sejajar seperti sebelumnya. Biasanya hal ini terjadi pada perpindahan warga negara, pindah lokasi penugasan tanpa mengubah jabatan, dan lain sebagainya.

3. Mobilitas Antargenerasi

Mobilitas sosial ketiga yang bisa terjadi adalah pengertian mobilitas sosial karena terjadinya atau adanya perubahan kedudukan sosial yang berbeda pada individu dan kelompok dalam dua generasi yang berbeda. Ada dua jenis mobilitas antargenerasi, yaitu mobilitas intergenerasi dan mobilitas intragenerasi.

Baca Juga: Kesenjangan Sosial: Pengertian, Faktor Penyebab dan Contoh

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Setelah mengetahui pengertian mobilitas sosial dan juga bentuk mobilitas sosial yang ada, tentu saja dalam terjadinya mobilitas sosial, terdapat faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya mobilitas sosial. Beberapa faktor pendorong mobilitas sosialnya akan dijelaskan di bawah ini.

1. Faktor Struktural

Program Afiliasi

Faktor struktural pada mobilitas sosial ini berkaitan dengan kesempatan seseorang untuk dapat menempati sebuah kedudukan serta kemudahan untuk memperolehnya. Di Indonesia, kesempatan untuk menempati atau adanya pengaruh faktor struktural ini cukup besar. Banyak orang memiliki kesempatan menempati jabatan yang lebih tinggi.

2. Faktor Individu

Selain faktor struktural, terjadinya mobilitas sosial ini juga bisa disebabkan karena adanya faktor individu. Faktor individu ini bisa dilihat dari segi sikap, pengetahuan, dan keterampilan karena manusia lahir dengan sifat dan ciri khas masing-masing.

Di Indonesia, faktor pendidikan masih dianggap sebagai social elevator atau dijadikan sebagai sarana yang dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang berkualitas dan dapat meningkatkan status sosialnya di masyarakat.

3. Faktor Ekonomi

Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial lainnya adalah faktor ekonomi. Baik di Indonesia maupun di negara mana saja, kondisi ekonomi akan sangat mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial. Kondisi ekonomi yang baik membuat masyarakat mudah memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan yang lebih baik lainnya.

Akan tetapi jika kondisi ekonomi di suatu negara buruk, maka masyarakatnya akan memiliki pendapatan rendah atau terbatas sehingga sangat sulit untuk masyarakat dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan mobilitas sosialnya tidak akan bisa terjadi.

4. Faktor Politik

Faktor pendorong lainnya yakni faktor politik. Faktor politik menjadi pendorong mobilitas sosial karena situasi politik dari suatu negara yang stabil atau tidak akan memengaruhi kondisi keamanannya, tentu ada hubungannya dengan ketersediaan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas bahkan pekerjaan.

5. Faktor Kependudukan

Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial terakhir adalah faktor kependudukan. Faktor kependudukan ini akan bertambah dari waktu ke waktu. Sayangnya, pertambahan tersebut bisa mempersempit lahan permukiman dan bisa meningkatkan kemiskinan. Sehingga besar kecilnya faktor kependudukan dinilai jadi faktor utama terjadinya mobilitas sosial.

Baca Juga: Pengertian Interaksi Sosial: Bentuk, Ciri-Ciri dan Contoh

Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Selain adanya faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial, pengertian mobilitas sosial ini juga bisa memiliki penghambat yang menyebabkan beberapa dampak akan terjadi. Ketika faktor penghambat ini muncul, aka akan sulit bagi masyarakat dapat melakukan mobilitas sosial yang baik.

1. Faktor Diskriminasi

Meski faktor ini kerap diabaikan, nyatanya mobilitas sosial sangat terhambat ketika terjadi faktor diskriminasi. Faktor diskriminasi ini merupakan sikap yang membedakan perlakuan terhadap sesama karena adanya perbedaan diantaranya suku, ras, agama, dan golongan.

2. Faktor Kemiskinan

Sama halnya dengan diskriminasi, faktor kemiskinan juga mampu menghambat terjadinya mobilitas sosial. Masyarakat yang mengalami kemiskinan bahkan kesulitan mencari penghasilan juga otomatis akan sulit untuk mencapai status tertentu. Biasanya penyebab terjadinya faktor kemiskinan ini adalah tingkat pendidikan yang rendah.

3. Faktor Stereotip Gender

Faktor penghambat pengertian mobilitas sosial selanjutnya adalah karakteristik yang membeda-bedakan jenis kelamin atau posisi sosial antara laki-laki dan perempuan. Banyak yang beranggapan bahwa derajat laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal ini menjadikan mobilitas sosial juga terhambat.

Membedakan gender akan menghalangi seseorang untuk dapat berprestasi karena stereotip status sosial yang dinilai berbeda sehingga menghalangi seseorang untuk melakukan upaya dan melakukan mobilitas sosial agar mendapat status sosial yang lebih baik.

Dampak Positif dari Mobilitas Sosial

Beberapa dampak positif yang didapatkan ketika terjadi mobilitas sosial.

1. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial

Terjadinya mobilitas sosial bisa berdampak positif bagi masyarakat sebagai pendorong sekaligus dapat mempercepat tingkat perubahan sosial ke arah yang lebih baik.

Biasanya perubahan yang disertai dampak positif ini terjadi apabila adanya dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu cara yang bisa ditempuh adalah memperbaiki kualitas pendidikan.

2. Peningkatan Integritas Sosial

Terjadinya mobilitas sosial juga berdampak positif bagi peningkatan integritas sosial seseorang atau suatu masyarakat. Terjadinya perubahan sosial yang terjadi tentunya mendapat respons yang berbeda-beda, baik ditanggapi sebagai sebuah tantangan, atau ada pula yang merespons sebagai bentuk penerimaan yang berpengaruh pada integrasi pada masyarakat.

Dampak Negatif dari Mobilitas Sosial

Meski terjadinya perubahan sosial karena mobilitas sosial memiliki dampak positif, tak bisa dipungkiri pasti ada dampak negatif yang terjadi. Salah satunya timbulnya konflik-konflik sosial.

1. Timbulnya Konflik

Konflik sosial bisa terjadi karena adanya mobilitas sosial ketika salah satu perjuangan seseorang atau kelompok mendapatkan posisi yang lebih tinggi memunculkan persaingan yang berujung konflik.

2. Gangguan Psikologi

Dampak lainnya adalah risiko terjadinya gangguan psikologis. Tidak sedikit orang justru mengalami kegelisahan ketika kehilangan jabatan atau jabatannya menurun dan menyebabkan gangguan psikologis. Bahkan hal tersebut bisa membahayakan dirinya sendiri ketika kegelisahan tersebut menjadi stres berkepanjangan.

Baca Juga: Dinamika Sosial: Pengertian, Aspek dan Dampak

Contoh Mobilitas Sosial

Agar dapat memahami bagaimana mobilitas sosial dalam suatu masyarakat yang lahir dari pengertian mobilitas sosial, berikut ini adalah contoh mobilitas sosial sesuai dengan bentuk mobilitasnya.

1. Contoh Mobilitas Sosial Vertikal Naik

Contohnya ketika seorang karyawan di suatu perusahaan memiliki kinerja dan capaian yang baik terhadap pekerjaannya. Ia mendapat kesempatan untuk diangkat menjadi kepala bagian, kemudian naik lagi ke manajer, sampai menempati posisi terbaik atau teratas di suatu perusahaan.

1. Contoh Mobilitas Sosial Vertikal Turun

Contohnya ketika seorang pejabat menyalahgunakan wewenangnya selama menjabat dan akhirnya ia harus menelan pil pahit yakni mendapat hukuman dengan diturunkannya pangkat atau jabatannya.

Contoh lain dari mobilitas sosial vertikal ke bawah atau social sinking ini biasanya seseorang yang mengalami ketidakberuntungan karena jabatan atau status sosialnya turun karena berbagai alasan.

2. Contoh Mobilitas Sosial Horizontal

Berbeda halnya dengan mobilitas sosial vertikal yang mengalami perubahan status sosial, contoh mobilitas sosial horizontal ini misalnya seorang kepala dinas dimutasi ke dinas lainnya untuk menempati jabatan yang sama yakni sama-sama kepala dinas.

Kesimpulan

Nah berikut artikel yang membahas tentang apa itu mobilitas sosial, faktor penyebab, jenis, dampak, dan contohnya. Agar lebih paham mempelajari ilmu sosial kamu bisa membeli Buku Sosial di Deepublish Store. Langsung saja!

Tinggalkan komentar