Vegetatif alami merupakan cara tanaman untuk berkembangbiak. Meski tidak semua jenis tanaman berkembang biak dengan cara demikian. Karena setiap jenis tanaman memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri.
Lalu jenis tanaman apa sajakah yang berkembang biak dengan vegetatif alami? Nah salah satu jenis tanaman yaitu, umbi lapis, umbi batang, rimpang dan masih banyak lagi.
Terjadinya vegetatif alami dipengaruhi oleh beberapa faktor dan terdapat pula beberapa manfaat perkembangan vegetatif alami pada tanaman. Namun sebelum membahas kedua poin tersebut, kita akan ulas singkat tentang pengertian vegetatif alami terlebih dahulu.
Daftar Isi
Pengertian Vegetatif Alami
Apa itu vegetatif alami? Vegetatif alami adalah sebuah proses tanaman memperbanyak diri secara alami tanpa harus melakukan polinasi dan persilangan. Dengan kata lain, vegetatif alami terjadi secara non seksual. Dimana tanaman dapat memperbanyak dirinya sendiri secara mandiri, tanpa bantuan dari manusia.
Polinasi alami adalah proses perkembangbiakan yang dilakukan oleh jaringan tanaman itu sendiri dengan cara membelah diri ataupun bertunas. Proses vegetatif pada tanaman memiliki caranya berbeda-beda. Misalnya hanya mengandalkan batang, cabang, umbi, pucuk, ranting ataupun dari patahan daun pun juga bisa memperbanyak dirinya sendiri.
Salah satu jenis tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami adalah tanaman sukulen dan bunga anggrek dendrobium. SUkulen dapat diperbanyak menggunakan daun yang dapat berkembangbiak lewat batang.
Faktor Vegetatif Alami Pada Tumbuhan
Ada yang menarik saat kita menekuni dunia tanam menanam. Misalnya kamu ingin menanam tanaman jenis sukulen, anggrek, bunga mawar dan masih banyak jenis tanaman lain yang cara berkembangbiaknya secara vegetatif alami.
Jadi ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses perkembangbiakan vegetatif alami yang wajib kamu tahu. Karena dengan mengetahui beberapa faktor tersebut akan memudahkan kamu untuk memperbanyak jenis tanaman tersebut. Penasaran? Apa saja sih faktor-faktor tersebut? Sebagai berikut
1. Faktor suhu
Hal yang wajib diperhatikan saat kamu akan melakukan perkembangbiakan tanaman bervegetasi alami, yaitu memperhatikan suhu atau temperatur. Suhu yang baik untuk reproduksi tanaman adalah 22-37 derajat celcius.
Jika dilakukan vegetasi alami suhunya ada dibawah 22 derajat celcius dapat menyebabkan gagal tumbuh, karena terlalu lembab. Sebaliknya, jika temperaturnya terlalu tinggi dirasa terlalu panas dan dapat menyebabkan sunburn pada calon bibit yang akan diperbanyak.
Ketidaksesuaian suhu atau temperatur dapat menyebabkan beberapa dampak. Misalnya, ingin mengembangbiakan sukulen dari daunnya. Maka temperatur yang terlalu lembab dapat menyebabkan pembusukan pada bibit sukulen akibat mikroorganisme atau jamur.
2. Faktor kelembaban udara
Suhu atau temperatur yang berada di bawah 22 derajat celcius masuk dalam kategori lembab. Kelembaban identik dengan banyaknya kadar air yang bisa memicu pertumbuhan jamur atau mikroorganisme lain. Sehingga menyebabkan proses vegetasi gagal. Karena bibit akan mengalami kerusakan.
Sebaliknya, ada beberapa jenis tanaman yang memang lebih suka dengan kelembaban udara. Alih-alih tanaman mati, justru tanaman dapat tumbuh subur. Salah satu tanaman yang dapat tumbuh subur dalam kondisi lembab adalah tanaman suplir yang termasuk jenis tanaman paku. Tanaman suplir justru akan tumbuh subur dan lebih mudah melakukan perkembangbiakan dengan lewat spora.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor kelembaban udara bisa menyebabkan kematian pada tanaman dan bisa menyebabkan tanaman justru tumbuh subur. Jadi semua tergantung dari jenis tanaman. Karena setiap tanaman memiliki karakteristiknya masing-masing.
3. Faktor cahaya matahari
Matahari yang terlalu panas dapat menyebabkan tanaman bisa mati. Namun tanpa kehadiran matahari sama sekali juga bisa menyebabkan tanaman mati. Jadi, matahari itu sangat menentukan keberlangsungan hidup tanaman.
Tanaman berklorofil sangat membutuhkan sinar matahari untuk membantu proses fotosintesis. Tanpa sinar matahari, tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis.
Tanaman yang tidak mendapatkan sinar matahari akan mengalami stress. Reaksi stress pada tanaman akan memperlihatkan perubahan fisik yang berbeda-beda. Namun ciri tanaman stress kurang sinar matahari akan mengalami etiolasi (pertumbuhan tanaman yang tinggi, pertumbuhan daun satu dengan daun yang lain memiliki jenjang jarak.
4. Faktor hormon
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan vegetatif alami pada tanaman adalah faktor hormon. Jadi tanaman memiliki hormon yang akan membantu proses berkembangbiak. Nama hormon yang sering dijumpai yaitu, auksin, giberelin, sitokinin dan etilen.
Hormon auksin adalah hormon yang membantu perpanjangan sel. Sementara hormon giberelin adalah hormon yang berperan untuk melakukan pembelahan dan pemanjangan sel. Ada juga yang disebut hormon sitokinin, yaitu hormon yang bertugas membelah sel-sel tumbuhan.
Jenis hormon yang terakhir adalah hormon etilen yang bekerja untuk mematangkan pada buah menjadi lebih cepat.
Baca Juga:
- Daur Biogeokimia Adalah: Jenis, Fungsi dan Contoh
- Pengertian Ribosom: Ciri-Ciri, Struktur, dan Fungsi
Manfaat Perkembangan Vegetatif Alami Pada Tumbuhan
Ketika mengembangbiakan tanaman yang berjenis vegetatif alami ternyata memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai berikut:
1. Kualitas bibit
Salah satu perkembangbiakan secara vegetatif alami akan menghasilkan bibit yang sama dengan indukannya. Misalnya kita memperbanyak jenis tanaman varigata, maka hasil anakannya juga akan varigata.
Tentu ini akan berbeda cerita ketika dikembangbiakan secara generatif. Misal tanaman varigata yang dikembangbiakan secara generatif tidak menjamin tanaman akan varigata.
2. Perbanyakan bibit
Kelebihan kedua dari perkembangbiakan secara vegetatif alami adalah lebih cepat pertumbuhannya. Dari segi ukuran tanamannya juga lebih cepat. Sebagai contoh, memperbanyak kaktus dari anakan lebih cepat dibandingkan memperbanyak kaktus dengan generatif.
Memperbanyak kaktus secara vegetatif alami mungkin hanya butuh beberapa bulan untuk mendapatkan diameter kaktus lebih besar. Sementara secara generatif, untuk bisa mendapatkan diameter beberapa cm saja membutuhkan waktu dua tahun lebih.
3. Terhindar dari hama
Ketika kita mengembangbiakan secara vegetatif alami lebih minim terserang hama. Karena prosesnya lebih cepat. Sebaliknya, ketika kita mengembangbiakan secara generatif, potensi serangan hama lebih tinggi. Khususnya hama jamur dan siput.
10 Contoh Tumbuhan Vegetatif Alami
Berikut ini adalah contoh perkembanganbiakan vegetatif alami yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari:
- Tunas
- Akar Tinggal (Rhizoma)
- Geragih
- Umbi Batang
- Umbi Akar
- Umbi Lapis
- Stolon
- Bulbil
- Spora
- Cemara
Kesimpulan
Nah berikut artikel tentang perkembanganbiakan tumbuhan secara vegetatif. Kamu juga bisa membeli Buku Tumbuhan di Deepublish Store dengan harga yang terjangkau. Itulah beberapa ulasan seputar vegetatif alami pada tanaman. Jadi buat kamu yang sedang hobi dengan dunia berkebun, bisa mencoba melakukan eksperimen dengan cara vegetatif alami seperti di atas. (Iruekkawa Elisa)
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.