7 Cara Menentukan Indikator Penelitian yang Tepat

Indikator penelitian diperlukan untuk menilai apakah suatu penelitian berhasil dilakukan. Tingkat keberhasilan dalam suatu penelitian tidak cukup hanya dinilai dari hasil atau temuannya. Dibutuhkan sejumlah indikator yang berperan sebagai dasar untuk menilai sukses atau tidaknya penelitian tersebut.

Dalam penelitian, indikator penelitian merupakan hal yang sangat penting. Dengan memilih indikator yang tepat, kamu bisa mengukur variabel dengan akurat. Sehingga, kamu akan memperoleh hasil penelitian yang valid. Lantas, bagaimana cara menentukan indikator penelitian? Untuk memahami cara menentukannya, mari simak artikel berikut ini.

Pengertian Indikator Penelitian

Apakah yang dimaksud dengan indikator penelitian? Indikator penelitian adalah petunjuk yang dipakai untuk mengukur suatu konsep atau variabel. Indikator penelitian juga dapat diartikan sebagai ukuran spesifik yang dipakai untuk mengukur atau mengamati keberhasilan dari sebuah penelitian.

Pengukuran dilakukan berdasarkan tujuan yang sudah ditentukan. Indikator penelitian bisa menjelaskan apakah sebuah penelitian bisa berhasil atau tidak. Selain itu, indikator penelitian juga dapat menentukan variabel yang akan digunakan.

Indikator penelitian dapat mengubah konsep abstrak menjadi sesuatu yang bisa diukur. Indikator penelitian dapat menyediakan data yang bisa dianalisis secara kualitatif atau kuantitatif. Indikator kuantitatif mengukur variabel dengan menggunakan angka. Sedangkan, indikator kualitatif menggambarkan variabel dengan menggunakan kata-kata.

Program Afiliasi

Fungsi Indikator Penelitian

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari indikator penelitian.

1. Mengevaluasi Keberhasilan Penelitian

Indikator penelitian berfungsi untuk mengevaluasi keberhasilan penelitian. Contohnya, seorang dokter melakukan penelitian untuk mengembangkan obat. Indikator merupakan alat ukur untuk mengetahui efektivitas obat tersebut.

2. Mengukur Variabel Penelitian

Indikator penelitian berfungsi untuk mengukur variabel penelitian. Dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif, variabelnya harus bisa diukur. Tanpa indikator, variabel penelitian tidak dapat diukur sehingga tidak menghasilkan data dan hasil penelitian.

3. Membantu Proses Validasi Data Penelitian

Fungsi lainnya adalah untuk membantu proses validasi data penelitian. Indikator memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan kualitas data yang dikumpulkan. Peneliti perlu memastikan bahwa data yang digunakan relevan dengan topik yang sedang dibahas.

4. Membantu Penyusunan Instrumen Penelitian

Indikator penelitian berfungsi untuk membantu penyusunan instrumen penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data dalam penelitian. Indikator membantu peneliti menentukan data apa saja yang diperlukan. Sehingga, peneliti dapat memilih tools yang tepat untuk mengumpulkannya.

Contohnya, peneliti memerlukan data tentang frekuensi membaca di perpustakaan. Maka, instrumen penelitian yang dapat diterapkan yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke perpustakaan. Peneliti juga bisa memeriksa laporan kunjungan perpustakaan dan meminta siswa untuk mengisi kuesioner. Melalui instrumen tersebut, peneliti bisa memperoleh data tentang frekuensi membaca siswa.

5. Menjadi Pedoman untuk Menganalisis Data

Indikator penelitian menjadi pedoman untuk menganalisis data. Data yang telah dikumpulkan perlu dianalisis agar bisa mendapatkan hasil penelitian dan membuat kesimpulan. Tanpa indikator penelitian, peneliti tidak bisa melakukan analisis data.

Baca Juga:

Cara Menentukan Indikator Penelitian

Berikut ini adalah cara menentukan indikator penelitian kualitatif dan kuantitaif yang bisa kamu lakukan saat melakukan penelitian:

1. Mengetahui dan Memahami Tujuan Penelitian

Sebagai langkah awal, peneliti perlu memahami tujuan dari penelitian yang dilakukannya. Sehingga, peneliti dapat menentukan variabel dan indikator penelitian. Tujuan penelitian akan memberikan arah yang jelas tentang apa yang ingin dicapai dalam penelitian. Hal ini akan membantu peneliti berfokus pada berbagai aspek yang relevan dengan penelitian.

2. Menentukan Variabel Penelitian

Tahap selanjutnya yaitu menentukan variabel penelitian. Variabel penelitian bisa diukur untuk memahami pengaruhnya. Variabel penelitian terdiri atas variabel independen, dependen, moderating, dan mediating.

Variabel independen menyebabkan perubahan terhadap variabel lain. Variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen. Dengan variabel moderating, hubungan antarvariabel bisa diperkuat atau dilemahkan. Melalui variabel mediating, dapat dijelaskan bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3. Mendefinisikan Variabel Penelitian

Berikutnya, peneliti perlu mendefinisikan variabel penelitian. Dengan definisi yang jelas, ruang lingkup penelitian bisa dibatasi. Peneliti dapat fokus dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan penelitian. Definisi variabel yang baik memudahkan peneliti dalam merumuskan indikator yang spesifik. Definisi yang jelas juga membantu peneliti dalam menginterpretasikan data yang sudah dikumpulkan.

4. Menentukan Aspek yang Diukur

Ebook Bisnis

Peneliti juga perlu menentukan aspek yang diukur. Berbagai aspek ini menjadi dasar untuk merumuskan indikator penelitian. Dengan merinci variabel, kamu bisa menggali fenomena yang diteliti dengan lebih mendalam. Sehingga, kamu bisa melakukan analisis yang mendalam dan menemukan temuan yang signifikan.

5. Menyesuaikan dengan Tujuan Penelitian

Selanjutnya, peneliti harus menyesuaikan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian, indikator harus sesuai dengan tujuan penelitiannya. Indikator penelitian yang baik bisa mengukur sampai mana tujuan penelitian bisa terwujud. Indikator penelitian juga membantu kita tetap fokus pada tujuan utama penelitian.

6. Menentukan Instrumen Penelitian

Kemudian, instrumen penelitian perlu ditentukan. Sehingga, bisa memperoleh data yang relevan untuk mengukur indikator penelitian. Ada berbagai jenis instrumen penelitian, yaitu kuesioner, angket, observasi, wawancara, analisis laporan statistik, dan lain-lain.

7. Menguji Kejelasan Indikator Penelitian

Setelah menentukan indikator penelitian, peneliti perlu menguji kejelasannya. Inilah tahap akhir sebelum peneliti menggunakan indikator. Peneliti perlu memastikan indikatornya jelas, valid, dan dapat diukur.

Indikator yang jelas akan membantu peneliti memperoleh data yang lebih konsisten. Indikator yang jelas juga meningkatkan validitas dan reliabilitas dari data yang diperoleh.

Perbedaan Indikator Penelitian dengan Variabel Penelitian

Apakah kamu masih bingung saat membedakan indikator penelitian dengan variabel penelitian? Dalam penelitian, kedua hal ini saling berhubungan dan sama-sama penting. Namun, kedua hal ini berbeda. Berikut ini adalah perbedaan indikator penelitian dengan variabel penelitian.

1. Sifat

Variabel penelitian bersifat abstrak. Sedangkan, indikator penelitian bersifat konkret. Sehingga, kamu hanya bisa memahami variabel secara teoretis. Sedangkan, indikator penelitian bisa diukur dengan angka atau satuan tertentu.

2. Ruang Lingkup dan Tingkat Generalisasi

Variabel penelitian merupakan konsep yang umum dan luas. Variabel ini dapat berupa sifat, karakteristik, atau keadaan yang bervariasi. Sehingga, bisa diterapkan di berbagai konteks penelitian. Contohnya, ketika kamu meneliti tentang kepuasan pelanggan, variabel ini meliputi berbagai aspek, seperti harga, pelayanan pelanggan, kualitas produk, dan lain-lain.

Sedangkan, indikator penelitian memiliki ruang lingkup yang lebih spesifik hanya untuk konteks penelitian tertentu. Indikator penelitian hanya berfokus pada satu aspek tertentu dari variabel penelitian. Contohnya, kamu bisa menggunakan skor survei kepuasan, frekuensi pembelian ulang, atau rekomendasi kepada orang lain sebagai indikator untuk mengukur variabel kepuasan pelanggan.

3. Tujuan

Tujuan variabel penelitian adalah mengidentifikasi objek penelitian, menjelaskan fenomena, dan membuat hipotesis. Sedangkan, indikator penelitian bertujuan untuk mengukur variabel, mengubah konsep abstrak menjadi sesuatu yang konkret, dan menguji hipotesis.

4. Fungsi

Variabel penelitian berfungsi untuk memberikan struktur pada penelitian. Dengan struktur ini, peneliti dapat dibantu ketika menentukan apa yang akan diukur dan dianalisis. Variabel penelitian juga berfungsi untuk merumuskan hipotesis, yaitu dugaan sementara tentang variabel-variabel yang diteliti.

Indikator penelitian memiliki fungsi untuk mengukur variabel. Indikator dapat mengubah konsep abstrak menjadi data yang bisa dianalisis, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dipakai untuk menguji hipotesis.

5. Hubungan dengan Teori

Variabel sering kali berasal dari berbagai teori yang ada. Teori ini memberikan kerangka konseptual sehingga peneliti bisa memahami fenomena yang sedang diteliti. Indikator penelitian digunakan untuk menguji teori tersebut secara empiris.

6. Jenis Data

Variabel penelitian bisa menghasilkan data kuantitatif atau kualitatif. Sedangkan, jenis data yang dihasilkan oleh indikator penelitian tergantung pada jenis variabel yang diukur. Apabila variabelnya kuantitatif, maka indikatornya akan menghasilkan data kuantitatif. Apabila variabelnya kualitatif, maka indikatornya akan menghasilkan data kualitatif.

7. Proses Pengembangan

Berdasarkan tinjauan literatur dan tujuan penelitian, variabel ditentukan dan dikembangkan pada tahap awal penelitian. Indikator dikembangkan setelah variabel ditentukan. 

Itulah perbedaan antara variabel penelitian dengan indikator penelitian. Indikator dan variabel yang tepat dibutuhkan dalam setiap penelitian. Sehingga, dapat dihasilkan data yang akurat.

Sering bingung memulai penelitian? Atau kesulitan memahami metode kuantitatif dan kualitatif? Buku Metodologi Penelitian (Kuantitatif dan Kualitatif) hadir sebagai solusi untuk kamu

Sumber:

Penerbit Deepublish. https://penerbitdeepublish.com/indikator-penelitian/ diakses pada 2 Januari 2025

Skripsi Yuk. https://skripsiyuk.com/wajib-tahu-perbedaan-variabel-dan-indikator-dalam-skripsi/ diakses pada 2 Januari 2025

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar