Melakukan penilitian, harus ada terlebih dahulu hipotesis yang dibawakan. Berikut panduan cara merumuskan hipotesis yang benar. Perhatikan dan juga baca baik-baik supaya tidak ada kesalahan dalam menentukan hipotesis. Sebab, ketika salah menentukan hal pertama ini, maka penelitian yang Kita lakukan bisa saja salah total.
Artikel ini sangat disarankan untuk Kamu yang sedang menjalankan penelitian untuk memastikan lagi apakah hipotesis yang diajukan sudah benar atau belum, atau pun untuk Kamu yang sedang ingin memulai penelitian misalnya seperti skripsi dan tesis.
Daftar Isi
Pengertian Hipotesis Penelitian
Apa itu hipotesis penelitian? Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara yang dibuat oleh peneliti terhadap masalah yang sedang diteliti. Dalam penentuan dan perumumsan hipotesis, diperlukan kehati-hatian dan juga kepekaan dalam menilai suatu permasalaha. Bisa jadi, masalah yang diangkat ternyata bukan masalah utama dan lain sebagainya.
Cara Merumuskan Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian menjadi hal paling penting yang mempengaruhi seluruh proses selama penelitian nantinya. Lalu bagaimana cara merumuskan hipotesis penelitian yang baik dan benar? Berikut penjelasannya:
1. Observasi Topik Masalah
Langkah pertama dan harus dilakukan adalah melakukan observasi topik permasalahan yang akan diangkat menjadi topik penelitian utama Kita. Ada beberapa cara dalam melakukan observasi, bisa dengan studi literatur, studi lapangan dan wawancara.
Nah, paling mudah dan paling enak, yaitu dengan observasi masalah menggunakan cara studi literatur. Kita bisa membaca hasil penemuan atau pun penelitian-penelitian sebelumnya dari jurnal, buku-buku di perpustakaan atau web berita yang terbaru (pastikan kredibel).
Dengan melakukan banyak membaca dan membandingkan, Kita akan tau kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga bisa menentukan permasalahan atau hipotesis awal apa yang cocok untuk melengkapi atau memperbaiki penelitan sebelumnya.
Kedua bisa dengan kunjungan lapangan. Kunjungan lapangan ini bisa dengan membawa alat ukur yang jelas untuk mengukur masalah yang ada di tempat rencana penelitian. Ya, seperti penelitian pendahuluan lah ya. Misalnya, seperti pengecekan BOD dan COD pada sungai X. Dengan data yang akurat dan terbaru, kita bisa memulai memikirkan hipotesis apa yang cocok dan pas.
Terakhir, melakukan wawancara. Kadang, permasalahan tidak harus selalu saintis dan ada terlihat tetapi juga harus digali dari sisi sosial. Dengan wawancara, pengalian informasi masalah dan observasi bisa semakin lebih dalam lagi serta mengetahui sejarah yang ada.
2. Membuat Daftar Permasalahan
Setelah melakukan observasi yang cukup banyak, lengkap dan komprhensif, selanjutnya adalah menyusun semua masalah yang muncul selama observasi. Tulisalah permasalahan yang muncul dalam sebuah kertas atau aplikasi seperti microsoft word supaya lebih mudah dibaca dan dicetak.
Nah, permasalahan yang telah ditulis secara lengkap dengan bentuk “daftar”, silakan cari dan pikirkan solusi atau jawaban yang tepat dari masing-masing masalah tersebut bisa diselesaikan atau minimal bisa dikurangi dengan minimal data dahulu.
Jika sudah, baca ulang dan pilih masalah yang akan bisa dieksplorasi lebih banyak lagi untuk dilakukan penelitian.
3. Memulai Menulis Hipotesis
Nah, untuk memulai menulis hipotesis. Kenali dahulu menganai apa itu H0 dan H1 dalam membuat hipotesis yang baik dan benar. Sebelumnya, sudah dijelaskan lengkap dalam dua artikel penting berikut ini. Silakan baca lengkap sebelum lanjut ke pembahasan poin 4.
Baca Juga:
- Hipotesis Penelitian: Tujuan, Jenis dan Cara Membuat
- 5 Cara Membuat Hipotesis Penelitian & Ciri-Ciri yang Baik
- Contoh Hipotesis Komparatif: Pengertian dan Rumus
- Contoh Hipotesis Asosiatif, Pengertian dan Pengujian
4. Memastikan Hipotesis Bisa di Uji
Langkah terakhir dalam tahapan cara merumuskan hipotesis, yaitu memastikan bahwa hipotesis yang kita pilih bisa diuji. Jika hipotesis tidak bisa diuji artinya hipotesis tersebut tidak bisa digunakan lagi dan kurang tepat untuk diteliti lebih lanjut. Baik tidaknya sebuah hipotesis untuk dilanjutkan menjadi sebuah penelitian bisa dengan menjawab 3 pertanyaan penting ini.
- Apakah hipotesis yang dibuat sudah berfokus pada topik memang bisa diuji secara ilmiah?
- Apakah hipotesis yang dibuat sudah memuat variabel independen (bebas) dan dependen (terikat)?
- Apakah hipotesis yang dibuat sudah memuat prediksi akan hasil penelitian atau belum?
Apabila ketiga pertanyaan di atas terjawab dengan positif, maka penelitian bisa dilanjutkan dengan hipotesis yang dipakai. Itu merupakan langkah-langkah merumuskan hipotesis yang sederhana tetapi tetap fundamental yang harus dipahami dan dipraktikkan.
Artikel pertama kali ditulis oleh Yusuf Abdul Aziz, kemudian diperbarui oleh Muhammad Luqman H pada 15 Januari 2025.
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.