Bagi kamu yang suka menulis novel atau karya sastra, pasti sudah tidak asing lagi dengan majas bukan? Majas membuat tulisanmu menjadi lebih indah loh. Tapi sebenarnya, apa sih majas itu? Apa saja jenis-jenisnya? Agar semakin jelas, yuk simak informasi berikut ini!
Daftar Isi
Pengertian Majas
Majas merupakan ungkapan yang digunakan untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca melalui kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan. Nah, bahasa yang digunakan merupakan bahasa kiasan atau tidak sebenarnya. Hal itu untuk memberikan kesan yang lebih indah dan dramatis.
Fungsi Majas
Fungsi utama majas untuk membuat ungkapan menjadi lebih anggun, indah, hidup, dan berkesan. Berikut ini beberapa fungsi majas lainnya, yaitu:
Membuat kalimat lebih mudah diingat
Dengan menggunakan majas, kalimat yang ditulis pada karya sastra akan lebih mudah diingat karena menggunakan kata kiasan tertentu. Contohnya, “dia adalah kaki tangan tuan presiden”
Menumbuhkan imajinasi
Majas sering menimbulkan pengertian dan persepsi berbeda-beda pada setiap orang. Perbedaan tersebut tergantung pada sudut pandang, cara berpikir, pengalaman, dan wawasan masing-masing orang.
Ketika membaca majas asing dan belum diketahui maknanya, kamu akan berimajinasi dan membayangkan maksud dari majas tersebut.
Membuat kalimat lebih bermakna dan berkesan
Majas bisa membuat kalimat bermakna esensial. Makna ini bisa menghasilkan kesan yang lebih dalam. Buku atau novel yang mengandung majas, tidak terasa membosankan, namun lebih menyenangkan bukan?
Meningkatkan daya tarik sebuah karya sastra
Penulis yang paham berbagai jenis majas akan lebih kreatif dan imajinatif. Selain itu, penggunaan majas dalam karya sastra bisa menarik perhatian dan memberikan nyawa pada karya sastra tersebut.
Novel atau karya sastra hanya berbentuk tulisan. Oleh karena itu, penulis sering menggunakan majas.agar pembaca lebih mudah memahami dan membayangkan cerita pada novel atau karya sastra tersebut.
Mendekatkan penulis dan pembaca
Melalui majas yang tertulis pada karya sastra, pembaca akan lebih mengenal dan memahami penulis berdasarkan majas yang sering digunakan. Jenis-jenis majas sangat beragam. Sehingga pemilihan majas bisa menggambarkan karakter dan kebiasaan penulis.
Jenis-Jenis Majas
Setelah mengetahui apa itu majas dan fungsinya, kamu juga harus mengetahui jenis-jenis majas berikut ini:
Majas Perbandingan
Majas perbandingan digunakan untuk membandingkan atau mengungkapkan sesuatu. Berikut jenis dan contoh dari majas perbandingan:
Majas Alegori
Majas alegori adalah ungkapan untuk menyatakan sesuatu dengan cara lain, seperti kiasan atau penggambaran. Contonya: sebagai manusia, cobalah untuk menjalani hidup layaknya air yang mengalir, kadang menemui percabangan, dilempari sampah, hingga akhirnya berhenti di lautan.
Majas Simile
Majas simile adalah ungkapan yang berisi perbandingan eksplisit menggunakan kata depan atau penghubung. Contohnya: tatap matamu bagai busur panah.
Majas Metafora
Majas metafora adalah ungkapan yang berisi perbandingan antara benda satu dengan benda lain yang sifatnya sama atau hampir sama. Contohnya: kutu buku, tikus berdasi, buah tangan.
Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang diungkapkan secara berlebihan. Contohnya: gombalanmu membuat hatiku meleleh, hatiku tercabik-cabik melihatmu bersamanya, dia berlari secepat kilat, dan lain-lain.
Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang mengungkapkan benda mati sebagai makhluk hidup. Contohnya: angin itu membelai-belai rambutku dan gunung itu melambai padaku.
Majas Eufimisme
Majas eufimisme adalah ungkapan kata yang dipandang tabu atau kasar dengan kata lain yang lebih halus. Contohnya: buta diganti tuna netra dan pelayan diganti menjadi pramusaji.
Majas Pertautan
Apa sih majas pertautan itu? Majas pertautan adalah ungkapan berisi kata kiasan dan berhubungan terhadap sesuatu yang ingin disampaikan melalui lisan maupun tulisan. Berikut beberapa jenis majas pertautan yang sering digunakan:
Majas Metonimia
Majas metonimia merupakan gaya bahasa yang digunakan sebagai atribut atau nama pengganti dari suatu hal. Seringkali dikenal dengan merek. Contohnya: Air mineral diganti dengan Aqua, “Kak, Aqua di rumah habis ya?”.
Majas Sinekdoke
Majas sinekdoke merupakan ungkapan yang menyebutkan bagian dari suatu hal untuk menunjukkan atau menyatakan semua bagian tersebut. Begitu pun sebaliknya, menyebutkan semua bagian untuk menyatakan sebagian dari suatu hal. Contohnya: batang hidung, “Kemana saja kamu baru kelihatan batang hidungnya?”.
Majas Penegasan
Apa itu majas penegasan? Majas penegasan adalah penegasan terhadap sesuatu untuk mempengaruhi pembaca atau pendengar. Berikut ini merupakan jenis-jenis majas penegasan:
Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah ungkapan yang ditulis mengunakan keterangan pada kalimat yang sudah jelas atau tidak dibutuhkan lagi. Contohnya: saya masuk ke dalam ruang kelas dan saya naik tangga ke atas.
Majas Repetisi
Majas repetisi adalah gaya bahasa menggunakan pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat. Contohnya: kamu harus percaya sama aku, semua yang dikatakan mereka itu bohong, kamu harus percaya sama aku kalau aku tidak melakukan semua itu.
Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas yang berisi kata repetisi konsonan di awal kata secara berurutan. Contohnya: baju baru berwarna biru dan jaga janjimu janji kita selamanya.
Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas yang digunakan untuk menegaskan informasi dengan kata berulang-ulang. Pengulangan kata pada awal kalimat disebut anafora sedangkan pengulangan kata pada akhir kalimat disebut dengan epifora. Contohnya: cinta itu pengorbanan, cinta itu tangis dan tawa.
Majas retorika
Majas retorika berbentuk kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban. Tujuannya untuk membuat penegasan. Contohnya: siapa yang tidak ingin kuliah di kampus terbaik?
Baca Juga:
- Majas Personifikasi, Pengertian, Ciri dan Contoh
- Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi: Struktur, Ciri Ciri dan Contoh
Majas Pertentangan
Majas pertentangan berisi pertentangan atau menggambarkan sesuatu yang berlawanan, bahkan tidak sesuai. Berikut adalah jenis-jenis majas pertentangan:
Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas yang menyatakan dua hal seolah-olah bertentangan, namun keduanya benar. Contohnya: aku merasa sendiri di tengah keramaian kota, setiap bertemu denganmu hatiku terasa sejuk meskipun cuaca sangat panas.
Majas Antithesis
Majas antithesis adalah gaya bahasa yang menggunakan kata berlawanan arti antara satu dengan lainnya. Contohnya: berat ringan masalah tergantung bagaimana kita menyikapinya, naik turunnya harga saat ini tidak menentu, dan kamu tidak boleh menilai baik buruknya seseorang berdasarkan penampilannya.
Majas Anakronisme
Majas anakronisme adalah ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktunya. Contohnya: Biola itu dimainkan Jaka Tarub di gubuk tuanya (zaman dahulu belum ada biola), sesaat setelah dilahirkan, bayi itu berbicara pada ibunya (bayi yang baru lahir belum bisa berbicara, namun hanya menangis).
Majas Litotes
Majas litotes adalah ungkapan yang berisi kata negatif untuk menyatakan hal positif agar bisa memberikan kesan yang lebih kuat. Majas litotes digunakan untuk menyatakan sesuatu melalui cara yang tidak biasa atau untuk mencegah ekspresi berlebihan. Contohnya: ini bukan hal yang mudah (berarti hal itu sangat sulit).
Majas Sindiran
Majas sindiran digunakan untuk menyindir sesuatu atau seseorang dengan maksud dan tujuan tertentu. Berikut beberapa jenis majas sindiran:
Majas Ironi
Majas ironi merupakan ungkapan yang berisi sindiran untuk menyembunyikan fakta sebenarnya dan mengungkapkan kebalikannya. Contohnya: tulisanmu bagus seperti benang bundet, kamu sangat tepat waktu sehingga selalu hadir ketika acara sudah selesai, kue ini enak sekali sampai aku tidak mau memakannya lagi.
Majas Sarkasme
Majas sarkasme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata sindiran langsung dan kasar. Contohnya: dasar otak udang dan masa sih soal semudah ini tidak bisa mengerjakan!
Majas Satire
Majas satire adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi atau parodi untuk menertawakan sesuatu. Jadi, majas satire tidak melukai perasaan seseorang. Contohnya: nyaman sekali makan disini sampai kecoa pun ikut bergabung, bajumu kekurangan bahan ya? kok ketat banget.
Majas Sinisme
Majas sinisme adalah sindiran sifatnya mencemooh. Ungkapan ini lebih kasar daripada ironi. Contohnya: bukankah kamu sudah pintar, kenapa harus bertanya padaku? dan percuma saja kamu sekolah tinggi kalau belajar saja malas-malasan.
Kesimpulan
Nah, itu dia informasi dari deepublihstore.com tentang jenis-jenis majas yang perlu kamu ketahui. Gimana, sudah paham bukan? Kamu bisa menambahkan majas dalam karya sastramu untuk memberikan kesan yang lebih indah dan dramatis.
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.