7 Jenis-Jenis Pengendalian Sosial Beserta Contohnya

program afiliasi

Apakah kamu pernah mendengar istilah pengendalian sosial? Istilah ini seringkali dibahas dalam ilmu sosiologi. Pengendalian sosial membantu menjaga ketertiban dalam masyarakat. Perilaku yang ditunjukkan masyarakat akan selaras dengan aturan yang berlaku.

Lantas, apakah yang dimaksud dengan pengendalian sosial? Apa saja jenis-jenis pengendalian sosial dan manfaatnya? Mari simak lebih lanjut pembahasannya dalam artikel berikut.

Pengertian Pengendalian Sosial

Apakah yang dimaksud dengan pengendalian sosial? Pengendalian sosial adalah proses yang bertujuan untuk menjamin agar individu dan kelompok patuh terhadap aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial. Pengendalian sosial dapat memelihara stabilitas masyarakat.

Pengendalian sosial memberikan arahan kepada masyarakat agar dapat melaksanakan nilai dan norma sosial yang berlaku. Pengendalian sosial adalah seluruh cara yang dilakukan untuk menerbitkan atau mengatur anggota masyarakat yang membangkang. Setiap individu diajak bahkan dipaksa untuk mengikuti kebiasaan dan nilai hidup di suatu lingkungan bermasyarakat.

Setiap individu didorong agar memiliki perilaku yang sesuai dengan kehendak dari kelompok masyarakat tersebut. Jadi, pengendalian sosial bertujuan untuk memengaruhi, mengajak, dan memaksa anggota masyarakat untuk menanamkan dalam dirinya nilai dan norma yang berlaku di lingkungan bermasyarakat.

Jenis Pengendalian Sosial

Ada beberapa jenis pengendalian sosial yang perlu kamu ketahui, yaitu:

1. Pengendalian Sosial Formal

Pemerintah, polisi, dan sistem peradilan adalah berbagai pihak yang melakukan pengendalian ini. Jenis pengendalian yang satu ini umumnya dilakukan di lingkungan perusahaan, perkumpulan serikat pekerja, dan lembaga peradilan.

Contoh pengendalian sosial formal adalah penalti atas pelanggaran lalu lintas, penegakan hukum pidana, dan sebagainya.

2. Pengendalian Sosial Informal

Individu dan kelompok informal melakukan pengendalian ini. Umumnya, pengendalian tersebut tidak direncanakan dan spontan. Norma dan nilai yang diawasi melalui pengendalian ini umumnya tak tertulis.

Ebook Bisnis

Tekanan sosial dan pemberian teguran dari orang tua ke anak adalah contoh pengendalian sosial informal.

3. Pengendalian Sosial Represif

Pengendalian ini dilakukan untuk menghentikan penyimpangan sosial. Contohnya, memberikan penalti terhadap pelanggaran, menangkap pelaku kejahatan, dan melakukan rehabilitasi terhadap pecandu narkoba. Hal ini dilakukan agar pelaku penyimpangan sosial menjadi sadar dan tidak mengulanginya lagi.

4. Pengendalian Sosial Preventif

Sesuai dengan namanya, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial. Jadi, pengendalian ini dilakukan sebelum terjadinya perilaku yang menyimpang. Contohnya, mengadakan pendidikan moral, melakukan penyuluhan kesehatan, dan melakukan kampanye anti narkoba.

5. Pengendalian Sosial Melalui Internalisasi

Proses pengendalian ini terjadi sewaktu nilai dan norma sosial ditanamkan ke dalam diri individu secara mendalam. Sehingga, menjadi bagian dari karakter mereka.

Individu tidak lagi menaati peraturan karena takut hukuman, tapi karena dia merasa bahwa penting untuk menaati norma tersebut. Misalnya, penanaman moral sejak dini.

6. Pengendalian Sosial Melalui Sugesti

Dalam pengendalian ini, sugesti digunakan untuk memengaruhi individu. Sehingga, mereka bisa menaati norma dan nilai sosial yang berlaku dengan baik. Misalnya, iklan sosial, pidato yang persuasif, dan sebagainya.

7. Pengendalian Sosial Melalui Paksaan

Ada juga pengendalian yang dilakukan melalui paksaan. Jadi, individu dipaksa untuk mengikuti nilai dan norma sosial melalui ancaman sanksi atau hukuman. Contohnya, melakukan penegakan terhadap hukum pidana, memberikan penalti, dan melakukan penahanan.

Baca Juga:

Manfaat Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial merupakan mekanisme yang diterapkan untuk menjaga ketertiban dan mencegah penyimpangan sosial. Berikut ini adalah beberapa manfaat pengendalian sosial.

1. Mengurangi dan Mencegah Penyimpangan Sosial

Agar tidak melanggar norma yang berlaku, individu atau kelompok dapat dibantu melalui pengendalian sosial. Pengendalian sosial akan memberikan teguran ketika penyimpangan terjadi. Contohnya, hukuman bagi pencuri, tilang lalu lintas, dan sebagainya.

2. Menjaga Keteraturan Sosial

Pengendalian sosial bermanfaat untuk mencegah terjadinya kekacauan, konflik, dan tindakan anarki. Sehingga, masyarakat menjadi lebih tertib.

3. Mengembangkan Solidaritas Sosial

Masyarakat akan saling mengingatkan, saling peduli, dan saling menjaga. Mereka juga akan menjadi lebih kompak dan saling mendukung.

4. Melakukan Penegakan Norma dan Nilai Sosial

Karakter dan sikap sesuai dengan norma dan budaya dapat dibentuk melalui pengendalian sosial. Selain itu, nilai-nilai seperti tanggung jawab, sopan santun, dan kejujuran akan lebih mudah untuk ditanamkan.

5. Membentuk Identitas Sosial

Masyarakat dapat dibantu untuk mengenal siapa yang sesuai dan tidak sesuai dengan norma kelompok melalui pengendalian sosial. Hal tersebut memperkuat identitas kolektif dan rasa memiliki terhadap komunitas.

6. Menumbuhkan Ketaatan terhadap Norma dan Hukum

Individu akan terdorong mengikuti hukum dan norma sosial dengan adanya pengendalian sosial. Contohnya, para siswa menaati tata tertib sekolah karena ada guru yang mengawasi dan konsekuensi hukuman.

Demikian penjelasan dari Deepublish Store seputar pengendalian sosial, mulai dari pengertian, jenis, hingga manfaatnya. Dengan artikel ini, semoga kamu dapat memahami pengendalian sosial dengan baik.

Kalau mau menyampaikan pertanyaan, opini, atau membagikan pengalaman yang terkait dengan topik ini, silahkan tulis di kolom komentar. Kalau mau membagikan informasi ini kepada yang lain, silahkan tekan tombol share.

Sumber:

Ruang Guru. https://www.ruangguru.com/blog/pengendalian-sosial. diakses pada 17 Juni 2025

Gramedia. https://www.gramedia.com/literasi/pengendalian-sosial/?srsltid=AfmBOoo8NIWoxaEZ9qXKFgs9FViAmdIQvEJxRv0h4_3TkYQ8Ey67XT3N diakses pada 17 Juni 2025

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar