Jenis-Jenis Penelitian Sosiologi Berdasarkan Metode

Program Afiliasi

Penelitian sosiologi sebagai elemen penting dalam memahami dinamika sosial di tengah masyarakat. Melalui pendekatan ilmiah, penelitian sosiologi memberikan pemahaman yang mendalam tentang pola perilaku, interaksi sosial, struktur sosial, hingga perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa jenis dan cara mendapatkan informasi penelitian sosiologi, buat kamu yang ngaku mahasiswa, wajib baca artikel ini sampai selesai. 

Pengertian Penelitian Sosiologi 

Apa itu penelitian sosiologi? penelitian sosiologi adalah suatu proses sistematis untuk mengkaji, menganalisis, dan memahami gejala-gejala sosial dalam masyarakat menggunakan metode ilmiah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan fakta, membangun teori, serta memecahkan berbagai persoalan sosial melalui pendekatan empiris dan rasional.

Dalam praktiknya, penelitian sosiologi bisa bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian kuantitatif berfokus pada data numerik dan statistik, sementara penelitian kualitatif mengeksplorasi makna dan pengalaman sosial secara mendalam.

Jenis-Jenis Penelitian Sosiologi 

Penelitian sosiologi merupakan metode ilmiah yang digunakan untuk mempelajari dan memahami kehidupan sosial manusia. Dalam praktiknya, penelitian sosiologi memiliki berbagai jenis yang disesuaikan dengan tujuan, pendekatan, dan metode analisis yang digunakan. Berikut adalah jenis-jenis penelitian sosiologi, lengkap dengan sumber referensi yang relevan.

1. Penelitian Kuantitatif

    Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian sosiologi yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data numerik. Tujuannya adalah untuk menguji hipotesis dan menghasilkan kesimpulan berdasarkan statistik.

    Ada ciri-ciri khusus dari penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan instrumen seperti angket atau survei, data disajikan dalam bentuk angka, grafik, atau tabel dan pendekatan deduktif dari teori ke data lapangan. 

    2. Penelitian Kualitatif

      Penelitian kualitatif lebih menekankan pada pemahaman makna di balik perilaku sosial, interaksi, dan simbol dalam kehidupan masyarakat. Adapun ciri-ciri penelitian kualitatif adalah data bersifat deskriptif atau berbentuk kata-kata ataupun narasi, teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara, observasi partisipatif dan studi kasus.

      3. Penelitian Eksploratif

        Penelitian eksploratif bertujuan untuk menggali informasi awal mengenai suatu fenomena sosial yang belum banyak diteliti. Ciri penelitian eksploratif ditandai dengan sifatnya terbuka dan fleksibel, sering digunakan untuk membentuk hipotesis awal dan belum memiliki teori atau kerangka kerja yang jelas. 

        Ebook Bisnis

        4. Penelitian Deskriptif

          Jenis penelitian ini berfungsi untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat fenomena sosial tertentu. Ciri penelitian deskriptif adalah menyajikan data apa adanya tanpa interpretasi berlebihan dan sering digunakan dalam studi sosial demografis. 

          5. Penelitian Eksplanatif (Penjelasan)

            Penelitian eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal atau sebab-akibat antar variabel sosial. Ciri penelitian eksplanatif adalah menggunakan uji statistik untuk mengetahui pengaruh antar variabel dan biasanya menggunakan desain survei atau eksperimen sosial.

            6. Penelitian Evaluatif

            Jenis-jenis penelitian sosiologis yang terakhir adalah penelitian evaluatif.  Penelitian ini banyak digunakan untuk menilai efektivitas program atau kebijakan sosial. Cirinya fokus pada pencapaian tujuan program dan digunakan untuk perbaikan atau pengambilan keputusan kebijakan.

            Itulah keenam jenis penelitian sosiologis. Jenis penelitian sosiologi sangat beragam dan masing-masing memiliki karakteristik, pendekatan, serta tujuan yang berbeda. Mulai dari penelitian kuantitatif, kualitatif, hingga evaluatif, semuanya memainkan peran penting dalam memperkaya pemahaman terhadap fenomena sosial.

            Baca Juga:

            Cara Mendapatkan Informasi Penelitian Sosiologi

            Dalam dunia akademik, informasi yang akurat dan relevan menjadi fondasi utama dalam menyusun penelitian sosiologi. Buat kamu yang penasaran bagaimana cara mendapatkan informasi penelitian sosiologis, ada beberapa tahapan cara yang bisa kamu lakukan. Berikut ulasannya. 

            1. Observasi Langsung (Pengamatan Lapangan)

              Observasi adalah teknik dasar dalam penelitian sosiologi yang dilakukan dengan cara mengamati langsung aktivitas sosial dalam lingkungan masyarakat. Tujuan observasi langsung adalah memahami konteks sosial secara nyata dan menggali perilaku yang tidak bisa dijelaskan hanya melalui wawancara.

              Berbicara tentang observasi, ada beberapa dua jenis observasi. Ada observasi partisipatif, yaitu peneliti terlibat langsung dalam kehidupan sosial objek penelitian. Sedangkan observasi non-partisipatif adalah Peneliti hanya mengamati tanpa ikut terlibat.

              2. Wawancara (Interview)

              Setelah melakukan observasi langsung, maka cara mendapatkan informasi penelitian sosiologi yang kedua bisa dilakukan dengan wawancara. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber yang relevan. Adapun tujuan wawancara yaitu mendalami pandangan, persepsi dan pengalaman sosial seseorang. 

              Ada tiga jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semi-terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang Menggunakan panduan pertanyaan yang telah disiapkan.

              Sementara Semi-terstruktur lebih Fleksibel, tetapi tetap memiliki kerangka pertanyaan. Sementara wawancara tidak berstruktur bersifat bebas dan spontan, cocok untuk eksplorasi makna sosial. 

              3. Angket atau Kuesioner

              Angket adalah alat pengumpulan data tertulis yang berisi pertanyaan untuk dijawab oleh responden. Keunggulan angket atau kuesioner adalah mudah dianalisis secara statistik dan efisien untuk jumlah responden besar.

              Sementara kekurangan dari penelitian ini kurang mendalam dan terbatas pada informasi yang bisa dijawab secara tertulis. 

              4. Studi Dokumentasi

              Studi dokumentasi adalah pengumpulan data dari dokumen tertulis, foto, video, arsip, atau sumber tertulis lain yang relevan. Umumnya bentuk studi dokumentasi bisa berbentuk laporan pemerintah, artikel ilmiah, buku, jurnal, dan media cetak dan rekaman historis.

              Jika dilihat dari tujuan studi dokumentasi, berperan memberikan konteks historis dan teoritis. Serta mendukung data primer dengan informasi sekunder. 

              5. Kajian Literatur (Literature Review)

              Kajian literatur adalah penelusuran pustaka dari penelitian terdahulu yang relevan dengan topik yang dikaji. Tujuan kajian literatur tidak hanya dapat digunakan untuk menyusun kerangka teori. Tetapi juga bisa menemukan celah penelitian (research gap) dan menghindari duplikasi penelitian. 

              Khusus penelitian kajian literatur ini dapat menggunakan sumber dari buku akademik, tesis, disertasi dan jurnal ilmiah. Ada banyak sumber jurnal ilmiah yang dapat diambil, bisa dari scopus, sinta atau dari google scholar.

              Rekomendasi Buku Metode Penelitian (PROMO)

              Metode Penelitian Buku Metode
              Penelitian Kuantitatif
              Buku Metodologi
              Penelitian Kuantitatif Skripsi

              Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian

              6. Forum Diskusi dan FGD (Focus Group Discussion)

              FGD adalah diskusi terarah yang melibatkan kelompok kecil responden untuk menggali informasi sosial secara mendalam dalam waktu singkat. Kelebihan FGD adalah mendapatkan perspektif kolektif dan dinamika interaksi antar peserta bisa menjadi sumber insight baru.

              Itulah keenam cara mendapatkan informasi penelitian sosiologi. Dalam penelitian sosiologi, memperoleh informasi yang valid dan relevan memerlukan strategi pengumpulan data yang terencana dan sistematis.

              Baik melalui observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi, kajian literatur, hingga FGD, setiap metode memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri. Pemilihan teknik yang tepat akan menentukan kualitas penelitian sosial yang dilakukan.

              Referensi:

              Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

              Horton, Paul B., & Hunt, Chester L. (1984). Sociology. New York: McGraw-Hill.

              Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

              Babbie, Earl. (2013). The Practice of Social Research. Cengage Learning.

              Moleong, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

              Luqman Hakim

              Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

              Tinggalkan komentar