Penelitian survei merupakan metode yang efektif untuk mengumpulkan data kuantitatif dari banyak responden. Dengan desain dan pelaksanaan yang tepat, survei dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para peneliti, pembuat kebijakan, dan pelaku bisnis.
Buat kamu yang ingin tahu lebih tentang kelebihan dan kelemahan penelitian survei, bisa intip jawabannya sebagai berikut.
Daftar Isi
Pengertian Penelitian Survei
Penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang umum digunakan dalam berbagai bidang ilmu, seperti sosial, pendidikan, bisnis, hingga kesehatan masyarakat. Metode ini banyak dipilih karena kemampuannya untuk mengumpulkan data dari populasi yang luas dengan cara yang relatif efisien dan sistematis.
Jadi, pengertian penelitian survei secara umum adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari sekelompok orang (sampel) melalui instrumen seperti kuesioner atau wawancara, untuk memperoleh informasi yang dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas.
5 Jenis Penelitian Survei
Penelitian survei merupakan metode yang populer digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari ilmu sosial, pemasaran, pendidikan, hingga kesehatan masyarakat. Namun, tidak semua survei memiliki tujuan dan pendekatan yang sama. Untuk memahami lebih dalam, penting untuk mengetahui jenis-jenis penelitian survei yang umum digunakan, berikut lima jenis penelitian survei.
1. Survei Deskriptif
Survei deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi atau fenomena tertentu secara rinci dan akurat. Jenis ini tidak mencari hubungan antar variabel, melainkan fokus pada “apa adanya”. Adapun tujuan survei deskriptif, yaitu menyajikan data faktual dan ringkas tentang suatu kondisi atau situasi.
Contoh:
- Survei demografi untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin.
- Survei kepuasan pelanggan terhadap layanan perusahaan.
2. Survei Analitik (Eksplanatori)
Berbeda dengan survei deskriptif, survei analitik digunakan untuk mencari hubungan sebab-akibat antar variabel. Biasanya digunakan untuk menguji hipotesis dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena yang terjadi. Adapun tujuan survei eksplanatori, yaitu menjelaskan hubungan atau pengaruh antar variabel.
Contoh:
- Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dan minat berwirausaha?
- Apakah penggunaan media sosial mempengaruhi tingkat stres mahasiswa?
3. Survei Cross-Sectional
Survei cross-sectional adalah survei yang dilakukan pada satu waktu tertentu, untuk menggambarkan kondisi atau fenomena yang sedang berlangsung saat itu. Tujuan survei cross-sectional adalah memberikan snapshot atau gambaran singkat suatu kondisi dalam waktu tertentu.
Contoh:
- Survei perilaku konsumen terhadap promo Ramadhan 2025.
- Survei opini publik tentang isu politik saat pemilu.
4. Survei Longitudinal
Berbeda dari survei cross-sectional, survei longitudinal dilakukan secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu terhadap kelompok responden yang sama. Tujuannya adalah untuk melihat perubahan atau perkembangan dari waktu ke wakt dan melacak tren dan perubahan dalam jangka panjang.
Contoh:
- Survei perkembangan karier lulusan universitas selama 5 tahun.
- Survei kebiasaan membaca anak-anak dari usia SD hingga SMA.
5. Survei Trend dan Panel
Jenis ini merupakan bagian dari survei longitudinal, namun lebih spesifik. Tujuan survei trend dan panel adalah Melihat pergerakan data secara dinamis dan mendapatkan wawasan perilaku dalam jangka waktu tertentu. Secara spesifik survei trend dan panel dapat dibedakan sebagai berikut.
- Survei Trend: Mengamati perubahan dalam populasi yang berbeda dari waktu ke waktu.
- Survei Panel: Mengamati perubahan dalam responden yang sama (panel) dari waktu ke waktu.
Contoh: Survei pendapat politik responden tetap selama masa kampanye.
Kelebihan Penelitian Survei
Metode ini menawarkan berbagai kelebihan yang menjadikannya efektif untuk mengumpulkan data dari populasi yang besar. Berikut beberapa kelebihan penelitian survei:
1. Dapat Menjangkau Populasi yang Luas
Salah satu kekuatan utama dari survei adalah kemampuannya untuk menjangkau responden dalam jumlah besar, bahkan dalam skala nasional atau internasional. Melalui teknik sampling dan alat survey daring (online), data dapat dikumpulkan dari berbagai wilayah dengan mudah.
Penelitian ini lebih cocok untuk riset sosial, sensus, atau survei pasar yang membutuhkan cakupan data besar.
2. Efisien Waktu dan Biaya
Dibandingkan metode lain seperti observasi langsung atau eksperimen, survei jauh lebih hemat biaya dan waktu. Dengan adanya teknologi digital, survei online memungkinkan pengumpulan data secara instan tanpa perlu hadir secara fisik. Keunggulan penelitian ini lebih Hemat anggaran riset dan dapat digunakan oleh perusahaan kecil sekalipun.
3. Data Kuantitatif yang Mudah Diolah
Survei menghasilkan data kuantitatif yang mudah dianalisis menggunakan berbagai alat statistik, seperti SPSS, Excel, atau Google Sheets. Ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data. Manfaatnya, hasil survei bisa langsung diolah menjadi grafik, tabel, atau insight bisnis.
4. Dapat Disesuaikan dengan Tujuan Penelitian
Survei bersifat fleksibel dan bisa dirancang sesuai kebutuhan, apakah ingin mendeskripsikan, menjelaskan, atau memprediksi fenomena tertentu. Baik untuk riset eksploratif maupun analitik. Keunggulan penelitian ini dapat digunakan dalam berbagai jenis penelitian, seperti survei deskriptif, longitudinal, atau eksplanatori.
5. Jawaban Lebih Jujur
Dalam banyak kasus, responden lebih terbuka ketika survei bersifat anonim. Mereka merasa nyaman untuk menjawab pertanyaan secara jujur tanpa takut identitasnya diketahui. Adapun kelebihannya, yaitu meningkatkan validitas data, terutama untuk isu-isu sensitif seperti politik, kesehatan, atau keuangan pribadi.
6. Mudah Diulang
Survei bisa dilakukan berulang kali dengan format yang sama, sehingga memudahkan untuk membandingkan data dari waktu ke waktu (trend analysis). Ini sangat penting dalam dunia bisnis dan kebijakan publik. Adapun kemudahan yang ditawarkan, memberikan data longitudinal untuk memantau perubahan perilaku, opini, atau kebiasaan.
Kekurangan Penelitian Survei
Berikut ini adalah kekurangan penelitian survei yang perlu diperhatikan sebelum kamu melakukan riset dengan metode ini.
1. Validitas Jawaban Bisa Diragukan
Salah satu kelemahan utama survei adalah responden tidak selalu menjawab dengan jujur. Terutama jika pertanyaannya menyangkut isu sensitif, seperti pendapatan, pandangan politik, atau kesehatan pribadi. Sehingga bisa berdampak pada data yang terkumpul menjadi bias dan tidak merepresentasikan kenyataan.
2. Keterbatasan dalam Menggali Informasi Mendalam
Survei cenderung menghasilkan data permukaan, terutama jika menggunakan pertanyaan tertutup. Ini menyulitkan peneliti untuk mengeksplorasi alasan atau motivasi di balik jawaban responden. Dampaknya, survei kurang cocok untuk penelitian yang membutuhkan pemahaman mendalam (in-depth).
3. Respon Bias (Bias Responden)
Respon bias bisa terjadi ketika responden memberikan jawaban yang dianggap “baik” atau “diharapkan” oleh peneliti, bukan jawaban yang sebenarnya. Ini sering terjadi dalam survei tatap muka atau dengan pertanyaan yang mengandung sugesti.
4. Tingkat Partisipasi Bisa Rendah
Survei, terutama yang dilakukan secara online atau melalui email, seringkali menghadapi masalah rendahnya tingkat respon (response rate). Banyak orang yang mengabaikan atau tidak menyelesaikan survei karena tidak tertarik atau merasa tidak ada manfaat langsung. Sehingga menimbulkan data tidak representatif, dan hasil penelitian kurang valid secara statistik.
5. Bergantung pada Desain Instrumen yang Baik
Keberhasilan survei sangat tergantung pada kualitas pertanyaan dan desain kuesioner. Pertanyaan yang ambigu, terlalu panjang, atau sulit dipahami bisa membingungkan responden dan menghasilkan data yang tidak konsisten.
Rekomendasi Buku Metode Penelitian (PROMO)
![]() |
![]() |
![]() |
Metode Penelitian | Buku Metode Penelitian Kuantitatif |
Buku Metodologi Penelitian Kuantitatif Skripsi |
Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian
6. Sulit Menjangkau Kelompok Tertentu
Beberapa kelompok masyarakat seperti lansia, masyarakat terpencil, atau orang dengan keterbatasan akses digital sulit dijangkau oleh survei online. Ini bisa menimbulkan ketimpangan data atau bias sampel.
Itulah ulasan seputar penelitian survei. Semoga sedikit pembahasan singkat ini cukup menjawab dan membantu kamu saat menjalankan penelitian. (Iruekkawa Elisa)
Referensi:
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Kerlinger, F. N. (2006). Foundations of Behavioral Research. New York: Holt, Rinehart and Winston.
BPS. (2023).
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.