Kerangka konseptual merupakan landasan penelitian ilmiah yang berasal dari konsep ilmu atau teori yang diperoleh melalui tinjauan pustaka. Kerangka ini berfungsi sebagai ringkasan dari tinjauan pustaka yang menghubungkan berbagai variabel dalam penelitian secara sistematis.
Salah satu bagian penting dari penelitian atau penulisan karya ilmiah adalah menyusun kerangka konsep penelitian. Apa itu konsep kerangka penelitian? Artikel ini akan mengupasnya secara lengkap, mulai dari pengertian, isi, cara membuat dan juga contoh dari kerangka konsep penelitian. Stay tune di sini ya.
Daftar Isi
Pengertian Kerangka Konsep Penelitian
Sebelum membahas terlalu jauh, perlu kita ketahui dulu apa itu kerangka konsep penelitian? Secara umum, kerangka konsep penelitan adalah hubungan antara konsep satu dengan konsep lainnya dari masalah penelitian. Kerangka konsep penelitian berguna untuk menjelaskan dengan baik tentang topik yang akan diteliti.
Menurut Solimun dkk kerangka konsep adalah suatu model konseptual yang menjelaskan beberapa variabel yang dipandang penting dalam masalah penelitian dan hubungannya dijelaskan dengan sebuah teori sehingga hubungan tersebut rasional.
Isi Kerangka Konsep Penelitian
Sarmanu dalam bukunya yang berjudul Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Statistika menjelaskan, kerangka konsep penelitian berisi tentang variabel yang diteliti. Dapat berisi pengaruh atau hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Sarmanu menjelaskan juga apa itu Variabel.
Variabel adalah konsep yang dapat diukur dan hasil pengukurannya bervariasi. Contoh, pendidikan adalah konsep. Agar dapat diukur konsep tersebut harus dijabarkan dalam bentuk variabel, misalnya “tingkat pendidikan atau jenis pendidikan’.
Sementara itu Solimun mengatakan bahwa kerangka konseptual berisi uraian mengenai variabel-variabel yang dipandang dan diyakini penting untuk diteliti. Variabel-variabel tersebut perlu diidentifikasi secara rinci dan detail lalu diberi nama dan diberi simbol atau lambing.
Cara Membuat Kerangka Konsep
Saat akan membuat kerangka konsep penelitian, ada beberapa langkah yang harus kamu terapkan. Berikut ini adalah cara membuat kerangka konseptual yang bisa kamu lakukan:
1. Tentukan Tema Penelitian
Pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tema penelitian atau topik penelitian. Langkah ini merupakan langkah penting. Jika tidak ada tema penelitian, apa yang harus diteliti? Kamu bisa menentukan tema penelitian berdasarkan minat atau spesialisasi keilmuan yang kamu miliki.
Dalam setiap bidang keilmuan atau dalam program studi di kampus, ada banyak tema dan topik yang bisa diteliti. Kamu bisa memilih tema penelitian dengan meneropong tema mana yang kamu minati dan kamu kuasai. Dengan begitu, penelitian tersebut akan kamu lakukan dengan senang hati karena karena kamu tertarik dan juga menguasai keilmuannya.
2. Menyusun Kajian Pustaka
Langkah selanjutnya setelah tema penelitian ditentukan adalah menyusun kajian pustaka. Kajian pustaka dalam sebuah penelitian juga merupakan bagian penting karena menjadi dasar atau landasan penelitian. Dalam menyusun kajian pustaka ini, kamu bisa membandingkan kajian penelitian yang akan kamu lakukan dengan penelitian terdahulu.
Dalam menyusun kajian pustaka, kamu harus melakukannya dengan cermat. Hal itu agar kamu bisa menentukan teori mana yang akan dipakai untuk menetapkan hipotesis dan menguji data penelitian. Saat menentukan teori, kamu juga tidak bisa asal-asalan karena harus sesuai dengan fenomena atau gejala yang diteliti.
3. Memastikan Kebaruan Penelitian
Saat melakukan kajian pustaka, kamu harus bisa memastikan kebaruan atau ada hal baru dari penelitian yang kamu kerjakan. Apabila ada orang lain yang sudah melakukan penelitian tersebut, maka penelitian yang akan kamu lakukan tidak ada manfaatnya. Kecuali, ada hal baru yang kamu angkat.
4. Petakan Konsep Penelitian
Langkah keempat adalah memetakan konsep atau variabel penelitian lalu memetakan hubungan di antara konsep atau variabel tersebut. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian, kamu harus memahami dan mengetahui konsep atau variabel yang akan dikaji lalu menjabarkan hubungan-hubunganya.
5. Mengembangkan Pernyataan Hubungan
Setelah hubungan antara konsep atau variabel satu dengan lainnya sudah dipetakan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan pernyataan hubungan antara konsep tersebut.
Baca Juga:
- Studi Pendahuluan: Definisi, Tujuan, Cara Membuat dan Contoh
- Ruang Lingkup Penelitian: Pengertian dan Contoh
- Kerangka Pemikiran: Pengertian, Contoh dan Cara Membuat
6. Memperbaiki Rumusan Masalah dan Hipotesis
Langkah selanjutnya adalah mengecek dan memperbaiki kembali rumusan masalah dan hipotesis. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa rumusan masalah dan hipotesis penelitian sudah sesuai dengan alur logika berpikir.
7. Kembangkan Menjadi Bentuk atau Gambar
Langkah ketujuh adalah mengembangkan konsep dalam bentuk yang mudah dipahami seperti dalam bentuk bagan, gambar, peta konsep diagram mengalir atau mind map.
8. Menambah Narasi untuk Memperjelas
Selanjutnya, setelah kerangka konseptual berbentuk bagan yang mudah dipahami, jangan lupa menambahkan narasi untuk memperjelas kerangka konseptual.
9. Sesuaikan Kerangka Konseptual
Langkah terakhir, jika ada perubahan, sesuaikan kerangka konseptual sesuai dengan data penelitian.
Contoh Kerangka Konsep Penelitian
Berikut ini contoh singkat kerangka konseptual tentang pengaruh upah, pendidikan dan masa kerja terhadap produktivitas karyawan. Contoh kerangka konseptual ini dikutip dari buku Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Statistika karya Sarmanu.

Keterangan:
- X1 = Variabel bebas (upah)
- X2 = Variabel bebas (pendidikan)
- X3 = Variabel bebas (masa kerja)
- Y = Variabel tidak bebas (produktivitas karyawan)
Penjelasan:
Semua variabel dalam bagan tersebut berbentuk segi empat. Artinya, semua variabel tersebut dapat diukur secara langsung. Misalnya, upah diukur dalam rupiah, pendidikan dan masa kerja dalam tahun dan produktivitas dalam unit.
Panah satu arah yang berasal dari variabel upah, pendidikan dan masa kerja menuju produktivitas karyawan menunjukkan pengaruh. Sementara panah dua arah antara variabel upah, pendidikan dan masa kerja menunjukkan ada atau tidaknya multikolinier. Artinya, antar variabel bebas terjadi hubungan yang signifikan.
Apakah kerangka teori dan kerangka konsep itu sama? Ternyata beda, cek penjelasannya di bawah ini.
Perbedaan Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
Kerangka teori adalah rangkuman atau ringkasan seluruh variabel penelitian, baik yang diukur maupun tidak diukur dalam penelitian yang terdapat dalam tinjauan pustaka. Sementara kerangka konsep adalah rangkuman variabel yang akan diukur oleh peneliti dalam penelitiannya.
Kerangka konseptual penelitian merupakan hubungan antara konsep satu dengan konsep lainnya dari masalah yang dikaji dalam penelitian. Kerangka konseptual ini berisi penjelasan mengenai hubungan atau pengaruh antara variabel yang diteliti.
Sedang mengerjakan penelitian atau tugas kuliah? Lengkapi referensi penelitian kamu dengan membeli buku-buku bertema penelitian di Deepublish Store.
Artikel pertama kali ditulis oleh Yusuf Abdul Aziz, kemudian diperbarui oleh Muhammad Luqman H pada 12 Februari 2025.
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.