Kompetensi Pedagogik: Pengertian, Hakikat dan Contoh

Apakah Anda seorang tenaga pendidik atau guru? Jika iya! Selamat! Karena Anda adalah pahlawan yang menentukan kualitas generasi penerus bangsa. Tentu saja peran dan tanggungjawab sebagai tenaga pendidik tidaklah mudah.

Oleh karena itu, pentingnya seorang tenaga pendidik memiliki kompetensi pedagogik. Apa sajakah kompetensi itu? Sebelum membahas pada inti, kita simak hakikat pedagogic berikut.

Apa Itu Pedagogik

Apa itu pedagogik? Pedagogik merupakan ilmu yang mempelajari tentang ilmu pendidikan. Adapun cakupan ilmu pendidikan meliputi memahami peserta diri, membuat rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan masih banyak hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan. 

Menurut Diana widhi, pedagogik adalah metode atau cara mengajarkan kepada peserta didik. Dengan tujuan anak didik bisa berpikir secara cermat dan bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri. karena berkaitan dengan dunia pendidikan, maka tidak heran jika pedagogik ini bersinggungan dekat dengan tugas para guru atau tenaga pengajar. Baik itu guru ataupun dosen.

Menurut M. J. Langeveld (1980) Pedagogik ada dua istilah, yaitu pedagogik dan pedagogy. Pedagogik memfokuskan pada ilmu pendidikan, baik itu tentang pemikiran ataupun perenungan di dunia pendidikan. Sementara pedagogi lebih menitikberatkan pada praktik, aplikatif yang masih ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Misalnya, membimbing anak-anak, membimbing anak-anak berlatih/praktek dan masih banyak lagi.

Affiliate Buku

Hakikat Pedagogik

Hakikat pedagogik diambil dari kata asal Paedos yang bermakna anak. Dan dari kata Agogos yang memiliki arti pengantar atau kepemimpinan. Ketika dua istilah kata disatukan menjadi pedas, pedagogi dan pedagogik. 

Di Yunani Kuno, Pedagogik adalah sebutan yang diperuntukan untuk seorang pelayan yang bertugas untuk menjemput anak majikan di sekolah. Seiring perkembangan zaman, istilah paedagogos pun berubah dan peruntukannya pun juga berubah, yaitu diperuntukan untuk para pengajar atau tenaga pendidik. 

Menurut Sumardianta (2014), hakikat pedagogik dalam tradisi Yunani Klasik disebut dengan teknopia yang menekankan pada produktivitas pada anak-anak, yang meliputi latihan menulis, musik gulat, membaca, berhitung ataupun mengembangkan keterampilan lain yang dimiliki oleh si anak.

10 Kompetensi Pedagogik Guru

Menjadi seorang tenaga pendidik memang memiliki tanggung jawab dan beban yang cukup berat. Karena tidak sekedar mengajar, tetapi juga perlunya menguasai kompetensi pedagogik, yang meliputi sebagai berikut.

1. Menguasai Karakter Peserta Didik

Seorang tenaga pendidik atau guru wajib memiliki kompetensi untuk menguasai karakter peserta didik. Karakter peserta didik meliputi beberapa aspek, yaitu aspek fisik, kultural,moral, sosial, intelektual dan emosi anak. Tidak hanya sampai disitu saja, tenaga pendidikan juga dituntut mampu mengidentifikasi potensi yang dimiliki peserta didik di dalam mata pelajaran ataupun dalam kemampuan non akademik. Bahkan, ketika peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar, guru (tenaga pendidik) juga perlu membimbing dan mengarahkan. 

2. Menguasai Teori Belajar

Kompetensi pedagogik yang tidak kalah penting dikuasai tenaga pendidik atau guru adalah, mampu menguasai teori belajar. Tanda seorang tenaga pendidik atau guru menguasai teori belajar dapat dilihat dari kemampuan dalam menguasai berbagai teori belajar, prinsip pembelajaran yang mengedukasi, dan menguasai metode, pendekatan ataupun strategi pembelajaran yang pas. 

3. Mengembangkan Kurikulum

Di dunia pendidikan, seorang tenaga pendidik akan bersinggungan dengan kurikulum. Sehingga sudah menjadi keharusan jika seorang tenaga kependidikan atau guru juga mampu mengembangkan kurikulum tersebut sesuai dengan bidang studi yang diampu. 

Indikator tenaga pendidikan yang memenuhi kemampuan tersebut adalah, mampu memahami prinsip pengembangan kurikulum. Termasuk juga mampu menentukan tujuan pelajaran. Meskipun dalam praktek langsung, tenaga pendidik juga dituntut untuk bisa memilih materi pembelajaran agar mampu meraih tujuan pembelajaran yang dicapai. 

Tenaga pendidik atau guru sebagai orangtua yang mengarahkan dalam bentuk menata materi pembelajaran, agar mudah dipahami oleh peserta didik. Salah satu cara mengukur kemampuan pemahaman peserta didik dapat dilakukan dengan menentukan instrumen penilaian. 

4. Menyelenggarakan Pembelajaran yang Mendidik

Kompetensi pedagogik yang tidak kalah penting diperhatikan adalah menyelenggarakan pembelajaran yang mengedukasi dan mendidik. 

Adapun indikator pembelajaran yang ditunjukan lewat kemampuan untuk mengembangkan komponen rancangan pembelajaran, memahami prinsip perancangan pembelajaran dan menyusun rancangan pembelajaran yang komprehensif. Baik itu yang dilakukan di dalam kelas, di lapangan maupun di laboratorium. 

Adapun indikator menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik lainnya. Diantaranya, tenaga pendidik bisa menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakter peserta didik dan cara mengambil keputusan transaksional.

5. Memanfaatkan Teknologi Sebagai Komunikasi 

Seringkali pembelajaran yang menyenangkan memang perlu modifikasi dari cara lama dengan cara baru. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan pembelajaran. Selain agar lebih fresh, peserta didik pun juga bisa mengikuti perkembangan teknologi agar melahirkan lulusan yang lebih fresh dan lebih baik lagi.

6. Memfasilitasi Dan Mengaktualisasikan Potensi Peserta Didik

Kompetensi pedagogik yang tidak boleh diabaikan oleh guru atau tenaga pendidik adalah, memfasilitasi dan mengaktualisasikan potensi peserta didik. Cara yang bisa digunakan pun beragam. Misalnya dengan menyediakan berbagai kegiatan dan pembelajaran yang semakin mengasah kemampuan dan prestasi anak didik dan menyediakan berbagai kegiatan yang sekiranya mampu membangkitkan kreativitas. 

7. Membangun Komunikasi Dengan Baik Kepada Peserta Didik 

Seorang tenaga pendidikan disadari atau tidak dituntut untuk bisa membangun komunikasi secara efektif, baik dan empatik. Seorang guru harus menjadi role model bagi peserta didik tentang sopan santun. Adapun kompetensi dasar yang harus dimiliki, yaitu memahami berbagai strategi komunikasi, saat berkomunikasi menggunakan bahasa yang baik. 

Promo Buku

Setidaknya dengan membangun komunikasi yang baik akan membangun kondisi psikologis peserta didik memberikan pertanyaan yang melibatkan peserta didik turut aktif dan merespon peserta didik dengan positif dan baik. 

8. Memberikan Penilaian dan Evaluasi 

Sebagai tenaga pendidik memang tidak sekedar memberikan tugas dan membimbing mereka. Tetapi juga perlu mengetahui sejauh mana peserta didik dalam membangun tugas-tugas mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan memberikan evaluasi proses serta hasil belajar.

Adapun indikator menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses belajar, yaitu perlunya memahami  prinsip penilaian dan evaluasi proses, menentukan aspek proses dan hasil belajar, menentukan prosedur penilaian dan mengembangan instrumen penilian danevaluasi. Tidak sampai disitu saja,seorang tenaga pendidik juga perlu menganalisis hasil penilaian proses hasil belajar dan melakukan evaluasi hasil belajar. 

9. Mampu Memanfaatkan Hasil Penilaian untuk Kepentingan Belajar 

Peran Dan tanggung jawab tenaga pendidik tidak sekedar memberi nilai dan evaluasi terhadap hasil kerja peserta didik. Tetapi juga dibutuhkan kemampuan untuk memanfaatkan hasilpeneltian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Adapun indikatornya, yaitu menentukan ketuntasan belajar, hasil penilaian dapat dimanfaatkan untuk merancang program remedial dan pengayaan dan mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi. Adapun manfaat dari penilaian dan evaluasi untuk kepentingan belajar, yaitu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 

10. Tenaga Pendidikan Perlu Memiliki Kemampuan Reflektif untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Tenaga pendidikan dikatakan memenuhi kompetensi pedagogik apabila mampu melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tidak hanya itu, tenaga pendidik juga harus bisa memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran. Jika perlu, tenaga pendidik juga bisa melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Baca juga: Jabatan Fungsional Guru, Ini Syarat dan Tingkatan

Contoh Kompetensi Pedagogic

Berbicara tentang contoh kompetensi pedagogik, sebenarnya sudah sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah 

Contoh Kompetensi Pedagogik 1

Agar proses belajar mengajar terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik, maka guru bisa menggunakan metode pembelajaran diskusi atau ceramah. Bisa juga menggunakan metode jigsaw atau model lain. Sehingga siswa tidak hanya menjadi pendengar yang pasif, tetapi juga aktif.

Contoh Pedagogik 2

Jika metode pembelajaran model lama, guru dominan menjelaskan di depan kelas. Sehingga siswa tidak memiliki ruang untuk berinteraksi. Maka, guru bisa menerapkan model pembelajaran dua arah. Jadi guru tidak hanya menjelaskan, tetapi juga memberikan ruang agar peserta didik mengajukan pertanyaan. 

Sementara peserta didik yang pasif, bisa dipancing dengan memberikan pertanyaan atau menanyakan apakah ada pertanyaan yang ditanyakan. Dengan demikian, peserta didik yang pasif dan takut juga secara mental pelan-pelan berani mengajukan bertanya.

Itulah beberapa poin tentang kompetensi pedagogic seorang teanga pendidik atau guru. Memang untuk menjadi guru yang berkompeten tidak mudah. Maka tidak heran jika seorang guru/tenaga pendidik dituntut untuk terus update ilmu pengetahuan dan wawasan. Salah satunya dengan membaca buku.

Baca Juga: Peran dan Tugas Guru di Sekolah

Pertanyaan yang muncul adalah, buku apa yang pas untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi tenaga pendidik/guru? Tentu saja ada banyak sekali buku. Buat Anda yang kebingungan kemana membeli buku tersebut? Anda bisa langsung intip koleksi buku di sini. Koleksi lengkap dan harga pun bervariasi.

(Irukawa Elisa)

Tinggalkan komentar