Disintegrasi Sosial: Gejala, Faktor, Dampak dan Bentuk Disintegrasi

Disintegrasi sosial menjadi perbincangan yang hangat. karena dampak yang ditimbulkan tidaklah main-main. Baut kamu yang belajar ilmu sosial, wajib tahu pengertian, gejala,faktor penyebab, dampak dan bentuk-bentuk disintegrasi sosial itu seperti apa. Nah, untuk mengetahui jawabannya, bisa langsung baca artikel ini sampai selesai ya. 

Pengertian Disintegrasi Sosial

Disintegrasi sosial secara umum dapat diartikan sebagai kondisi dimana terjadi kerusakan tatanan sosial atau rusaknya aturan yang menyebabkan rusaknya struktur. Akibat kerusakan inilah yang dapat menimbulkan masalah bagi kehidupan masyarakat. 

Dalam ilmu sosiologi, disintegrasi sosial adalah perilaku negatif dari individu ataupun kelompok, dimana perilaku negatif itu muncul akibat ketidakteraturan sistem dan tatanan sosial yang berubah. Ketika struktur dan tatanan sosial itu rusak, maka akan terjadi perubahan, dan tidak semua orang mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. 

Ketika masyarakat yang terdampak dari disintegrasi sosial tidak terkontrol, akan menimbulkan masalah dan konflik antar daerah. Masyarakat akan benar-benar mengalami disintegrasi ketika masyarakat tidak lagi memiliki nilai dan norma sosial.

Gejala-Gejala Terjadinya Disintegrasi

Pada dasarnya, disintegrasi sosial dapat terjadi tidak tiba-tiba. Sehingga bisa dilihat dari gejala-gejalanya. Penasaran, apa saja gejalanya? sebagai berikut. 

Affiliate Buku
  • Terjadinya pertentangan norma yang berdampak pada kebingungan anggota masyarakat
  • Bisa juga karena norma-norma masyarakat tidak tepat digunakan sebagai tujuan masyarakat
  • Sanksi lemah, dan dapat dijual belikan 
  • Terjadinya interaksi sosial yang disosiatif 
  • Hilangnya kekuatan norma masyarakat sehingga membentuk persepsi negatif masyarakat, karena norma tersebut sudah tidak dapat diandalkan lagi 
  • Atau sikap atau tindakan masyarakat yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma  yang sudah ada.

Dari keenam gejala di atas, sebenarnya hanya gejala yang paling umum ditemukan. Jika kita mau memperhatikan lebih seksama lagi,  aka nada gejala lainnya.

Baca juga tentang Faktor Penyebab dan Bentuk Gejala Sosial

Faktor Penyebab Disintegrasi Sosial

Ketika disintegrasi sosial sampai merusak dan terjadi perpecahan di tengah-tengah masyarakat, perlu jalan keluar untuk menghentikannya. Salah satu upaya untuk menghentikannya adalah mengetahui faktor penyebabnya terlebih dahulu. Berikut ada beberapa faktor penyebab disintegrasi sosial.

1. Ketimpangan ekonomi 

Sudah menjadi rahasia umum, jika ketimpangan ekonomi salah satu faktor penyebab dan faktor paling berpengaruh terjadinya disintegrasi sosial. Kondisi disintegrasi sosial akan semakin memburuk apabila terjadi kondisi ekonomi yang timpang, yang mempertegas bahwa terjadi ketidakadilan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. 

Biasanya ini dapat dilihat dari sekelompok orang yang kaya raya, sementara di kanan kirinya banyak masyarakatnya mengalami kemiskinan. Karena ketimpangan yang terjadi inilah, yang memicu terjadi kecemburuan sosial, yang pada akhirnya mendorong masyarakat bawah merasa tidak puas, merasa tidak adil dan sangat mungkin menimbulkan permasalahan disintegrasi. 

2. Konflik etnis dan agama 

Nusantara sebagai negara kepulauan yang memiliki keberagaman etnis dan agama nya. Memang indonesia salah satu negara yang memiliki nilai toleransi yang baik. Meskipun demikian, ada juga potensi mengalami disintegrasi sosial karena masalah etnis dan agama. 

Biasanya ketika terjadi disintegrasi sosial ini dipicu oleh kelompok etnis/agama satu menyinggung etnis/agama yang lain. Dimana etnis dan agama sifatnya personal, dan ketika dibahas dan disamaratakan dengan yang lain pasti akan sensitif. Sehingga menjadi pembicaraan yang cukup sensitif. Jika hal ini dibiarkan dan tidak ada kontrol, sangat mungkin terjadi disintegrasi sosial juga. 

3. Pengangguran 

Reseller Buku

Sudah menjadi rahasia umum jika angka pengangguran di indonesia cukup tinggi. Dari data badan pusat statistis (bps) jumlah pengangguran di indonesia diangkat 7,99 juta orang, sebenarnya angka ini sudah menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah angka di atas memperlihatkan bahwasanya pengangguran masih menjadi pr bersama. 

Pasalnya, pengangguran tidak hanya mengakibatkan turunnya stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mampu menurunkan kualitas hidup seseorang. Apabila masalah pengangguran ini tidak segera diatasi, maka jangka panjang dapat menimbulkan disintegrasi juga akibat terjadi konflik karena iri sulit mendapatkan kerja dan terjadinya ketidakstabilan dalam kehidupan bersosial. 

4. Kesenjangan generasi 

Kesenjangan generasi juga menjadi salah satu faktor terjadinya disintegrasi sosial. Salah satu contohnya adalah saat ini. Kini generasi z dan generasi alpha sangat dekat dan erat dengan teknologi. Sementara orang-orang sebelum itu banyak yang tertinggal. Akibat zaman yang terlalu berbeda drastis inilah yang memicu terjadinya perbedaan pandangan antara orangtua tempo dulu dengan generasi saat ini. Hal ini terjadi akibat tidak adanya pengertian dan penghargaan antargenerasi.

5. Ketergantungan teknologis

Namun, di sisi yang sama, para generasi Z dan gen Alpha pun TERLALU bergantung pada teknologi. Sehingga berdampak pada banyak hal, misalnya kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang secara langsung semakin rendah. Dari segi adab dan sopan santun pun juga sangat memprihatinkan, karena banyak dari generasi ini hilang akhlak dan sopan santun. Alasannya bukan karena tidak sopan, tetapi karena mereka fokus pada teknologi, BUKAN PADA PENDIDIKAN KARAKTER.

Dampak Disintegrasi Sosial

Dari beberapa faktor penyebab di atas, maka akan banyak terjadi perubahan nilai, norma dan budaya. Ada dampak yang ditimbulkan, sebagai berikut. 

Memicu kekerasan 

Disadari atau tidak, disintegrasi sosial yang dibiarkan akan memicu meningkatnya angka kekerasan. Tidak pandang bulu kekerasan itu dilakukan dan menyasar siapa. Kekacauan ini muncul akibat dari ketidakstabilan yang menstimulasi emosi anggota kelompok tersebut untuk melakukan tindakan pelanggaran ham. 

Ketika sudah emosi, tidak peduli siapa yang akan dicelakai. Jika konflik seperti ini dibiarkan, dampaknya akan menimbulkan perpecahan dan kerusakan tatanan sosial. 

Promo Buku

1. Kesenjangan sosial 

Dari kasus yang ditemukan, fenomena disintegrasi sosial disebabkan oleh ketidakadilan dan kesenjangan hidup masyarakat. Jadi ada yang namanya kelompok masyarakat minoritas dan kelompok masyarakat mayoritas. 

Secara tidak langsung, pengklasifikasian ini adalah bentuk dari pemisahan kelas sosial berdasarkan “label” si kaya dan si miskin. Jika masalah ini terus dibiarkan, maka akan terjadi konflik yang bisa merugikan kedua belah kelompok yang terlibat. 

2. Menurunnya solidaritas dan persatuan 

Apapun bentuk dari disintegrasi sosial pasti akan menimbulkan perpecahan. Apabila perpecahan itu sudah terjadi, sudah pasti akan menurunkan solidaritas dan tidak ada lagi kata “persatuan”. Budaya yang dulunya harmonis, saling bergotong royong itu pun seketika akan luntur dan menghilang, akibat perbedaan pandangan dan tidak adanya toleransi. 

Dampak lain juga akan berpengaruh, maka disintegrasi sosial ini juga bisa merusak di bidang pembangunan ekonomi ataupun kelompok. Padahal, awalnya pemicunya mungkin kecil, namun dampaknya dapat mempengaruhi secara nasional. 

3. Hilangnya rasa aman 

Ketika terjadi disintegrasi, maka juga akan berdampak pada rasa kenyamanan dan rasa kepercayaan. Rasa percaya dan rasa aman akan hilang dengan sendirinya, karena mereka merasa dalam situasi yang berbahaya. Dampak jangka panjang jika tidak segera ditangani, semakin memperparah masalah sosial lain.

Bentuk Dan Contoh Disintegrasi Sosial

Berbicara tentang disintegrasi sosial itu sendiri pun memiliki beberapa bentuk. Diantaranya ada pergolakan daerah, kenakalan remaja, kriminalitas, demonstrasi dan masih banyak. Untuk lengkapnya simak sebagai berikut.

Pergolakan daerah 

Bentuk disintegrasi sosial ada yang disebut dengan pergolakan daerah. Jadi pergolakan daerah adalah situasi dimana masyarakat secara bersama-sama mencari berbagai cara untuk memaksa melakukan tujuan atau cita-cita yang dikehendaki oleh kelompok masyarakat tersebut. Hal ini dilakukan karena pihak pemerintah sudah tidak ada kesamaan ideologi, karena adanya provokator yang mencoba mengadu domba, atau karena pihak yang memegang kuasa memimpin semena-mena. 

Pergolakan daerah ini bisa juga karena terjadinya pertentangan antar masyarakat yang cukup lama. Atau bisa juga karena terjadi kesenjangan dalam politik, agama dan banyak hal faktornya. Adapun contoh dari pergolakan daerah, yaitu kasus pemberontakan PKI di Madiun, kasus Pemberontakan DI/TII, Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), Pemberontakan PRRI (Pemerintah revolusioner Indonesia) di Sumatera Barat dan PERMESTA (perjuangan Rakyat Semesta) di Sulawesi Utara dan masih banyak lainnya. 

Demonstrasi 

Demonstrasi adalah aksi protes yang dilakukan oleh sekelompok tertentu atau individu, yang mana mereka menuntut untuk memperjuang kepentingan suatu tindakan. Protes di latar belakangi karena terjadi ketidakpuasan, terhadap sebuah keputusan yang diambil oleh pihak pemerintah setempat. 

Sifat demonstrasi ini adalah langsung. Karena melibatkan banyak masa dan dilakukan secara terbuka. Di era reformasi seperti sekarang, demonstrasi lebih sering kita temukan. Adapun contoh-contoh kasus demonstrasi di era reformasi, yaitu demonstrasi kaum buruh menuntut kenaikan upah, protes terhadap kenaikan BBM, dan pernah juga di tahun 1998 mahasiswa ada yang menuntut reformasi. 

Dibalik aksi demonstrasi ini ternyata tidak hanya menuntut keadilan. Tetapi sebagai alat kontrol sosial. Khususnya untuk para petinggi atau pemerintah yang sudah mulai menyeleweng dan sudah tidak amanat dengan rakyat. Maka demonstrasi adalah cara yang tepat. Karena suara rakyat lebih penting dari suara mereka yang mengatasnamakan rakyat tetapi sebenarnya untuk kepentingan pribadi. 

Kriminalitas 

Kriminalitas juga termasuk disintegrasi sosial. Dimana kriminalitas adalah perilaku menyimpan dan melawan norma masyarakat dan norma sosial. Jika dulu bentuk kriminalitas masih sebatas tindakan seperti pencurian, perampokan, penjambretan dan pembegalan. Namun di era digital seperti sekarang, ada yang nama nya kriminalitas digital. Dimana kriminalitas ini dilakukan dengan merekayasa,memanipulasi atau apapun itu yang sifatnya merugikan orang lain yang menggunakan layanan digital. Misalnya, kriminalitas lewat telepon, sms, internet atau lewat kriminalitas digital yang ketika kita klik link yang diberikan, saldo rekening kita bisa habis. 

Kenakalan remaja 

Bentuk-bentuk disintegrasi yang paling ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, atau mungkin kamu pun termasuk dan pernah melakukannya? Yap, itu adalah kenakalan remaja.  Kenalakan remaja ini memang beragam. Model dan bentuknya beragam. Ada kenakalan yang bersifat kelompok, misalnya membully secara kelompok siswa lain, ada juga tawuran, geng motor dan masih banyak lagi.

Rata-rata kasus kenakalan remaja ini tidak muncul begitu saja. Tetapi karena banyak faktor. Bisa karena emosi masih labil, karena pergaulan lingkungan sekolah, karena kurang perhatian dari keluarganya sehingga cara mereka mendapatkan perhatian dengan melakukan tindakan diluar norma sosial dan masih banyak lagi yang sebenarnya cukup kompleks.

Setelah membaca dampak, gejala, faktor dan bentuk disintegrasi sosial di atas, sekarang sudah tahu bukan? Jika kamu tertarik mempelajari ilmu ini, akan banyak hal yang akan kamu temukan. Kamu juga bisa membaca buku pelajaran yang lain seperti psikologi sosial, atau antropologi. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat. (Irukawa Elisa)

Artikel Terkait Sosial Masyarakat Lainnya

Tinggalkan komentar