Ada berbagai pola pengembangan paragraf. Hal ini dapat membuat suatu bacaan menjadi lebih menarik. Pola pengembangan paragraf bisa ditemukan di berbagai jenis bacaan, seperti buku, media cetak, dan lain-lain.
Dengan menentukan pola pengembangan paragraf yang tepat, kamu dapat menyusun paragraf dengan baik. Ide pokok dalam paragraf perlu dikembangkan agar lebih menarik dan lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Pada artikel kali ini akan membahas pola pengembangan paragraf beserta contohnya.
Daftar Isi
Pengertian Pola Pengembangan Paragraf
Apakah pengertian dari pola pengembangan paragraf? Pola pengembangan paragraf adalah cara yang digunakan oleh penulis untuk mengembangkan dan menjelaskan ide dalam suatu paragraf. Penulis menambahkan kalimat-kalimat penjelas untuk memperjelas paragraf tersebut.
Pola pengembangan paragraf terdiri atas banyak jenis. Setiap polanya memiliki ciri khas masing-masing. Kalau penulis menentukan pola dengan tepat, maka paragraf yang ditulis bisa memberikan informasi yang terperinci. Jadi, pemahaman tentang pola pengembangan paragraf merupakan hal yang penting.
Pola mengembangan memberikan struktur yang jelas pada paragraf sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran penulis dengan mudah. Dengan memahami berbagai pola pengembangan, penulis dapat memilih gaya penulisan yang sesuai dengan tujuan dan topik yang dibahas.
10 Pola Pengembangan Paragraf

Berikut ini merupakan jenis dan contoh pola pengembangan paragraf yang bisa membuat tulisanmu menjadi lebih menarik.
1. Pola Pengembangan Paragraf dengan Definisi
Pola ini ditandai dengan penjelasan terhadap suatu istilah. Sehingga, pembaca bisa memahami apa makna dari istilah tersebut.
Dalam pola ini, penulis memberikan definisi terhadap suatu gagasan. Tujuannya agar pembaca memahami ide pokoknya. Salah satu ciri dari pola ini, yaitu menggunakan kata-kata seperti “yaitu”, “merupakan”, “ialah”, “diartikan sebagai”, dan “adalah”.
Pola pengembangan ini digunakan untuk mencegah terjadinya interpretasi yang berbeda terhadap suatu istilah. Definisi yang jelas juga akan memudahkan pengembangan paragraf berikutnya.
Contoh:
Poliester merupakan jenis serat sintetis yang sering digunakan dalam berbagai produk sehari-hari. Serat ini dibuat melalui proses polimerisasi, yaitu proses di mana molekul-molekul kecil dihubungkan dan membentuk polimer. Poliester dikenal sebagai bahan yang sangat kuat, tahan lama, dan tidak mudah kusut.
2. Pola Pengembangan Paragraf dengan Analogi
Pola berikutnya adalah pola pengembangan paragraf dengan analogi. Analogi merupakan perbandingan dua hal yang berbeda dan punya kesamaan dalam segi tertentu. Artinya, paragraf tersebut dilengkapi dengan ilustrasi khusus atau perumpamaan.
Dalam pola ini, suatu hal akan dibandingkan dengan hal lain yang memiliki kesamaan. Sehingga, pembaca akan lebih mudah memahaminya. Analogi memberikan penjelasan terhadap suatu konsep dengan membandingkannya dengan sesuatu yang familiar. Analogi membuat konsep tersebut lebih mudah dipahami.
Analogi dapat membuat tulisanmu menjadi lebih menarik. Analogi bisa menyederhanakan suatu konsep. Sewaktu menggunakan pola ini, pastikan analogi yang dipilih relevan dengan konsep yang akan dijelaskan.
Contoh:
Kegiatan belajar dapat diibaratkan seperti membangun sebuah rumah. Hal ini dimulai dengan meletakkan fondasi yang kuat, yaitu pengetahuan dasar. Setelah itu, kita membangun dindingnya dengan menambahkan informasi baru. Semakin banyak bata yang disusun, maka semakin kokoh rumah pengetahuan kita.
3. Pola Pengembangan Paragraf dengan Contoh
Ada juga yang disebut dengan pola pengembangan dengan contoh. Pola ini mengembangkan paragraf dengan menyebutkan contoh yang memperkuat gagasan sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Dengan menambahkan contoh-contoh yang menarik, pembaca akan tertarik untuk membaca tulisanmu. Contoh-contoh yang relevan akan lebih mudah diingat oleh pembaca. Pastikan contoh yang kamu pilih dapat mendukung ide utama. Ciri pola pengembangan ini adalah menggunakan kata “contohnya” dan “misalnya”.
Contoh:
Hewan menggunakan berbagai cara untuk berkomunikasi. Contohnya, anjing menggonggong untuk menunjukkan rasa senang atau marah dan kucing mengeong untuk meminta makan. Lebah bisa memberi tahu letak makanan kepada teman-temannya dengan melakukan tarian.
4. Pola Pengembangan Paragraf dengan Pembandingan
Pola pengembangan paragraf dengan pembandingan adalah pola yang mengembangkan paragraf dengan membandingkan dua hal. Dalam pola ini, biasanya penulis akan menuliskan persamaan dan perbedaan dari dua hal tersebut.
Contoh:
Kopi dan teh merupakan minuman yang cukup populer di seluruh dunia. Namun, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Teh mempunyai rasa yang lebih lembut. Sedangkan, kopi memiliki rasa yang pahit.
Baca Juga: Cara Menentukan Gagasan Utama Pada Suatu Paragraf
5. Pola Pengembangan Paragraf dengan Kronologi
Pola pengembangan ini memberikan penjelasan tentang suatu kejadian secara berurutan. Ketika menjelaskan ide pokoknya, penulis memperhatikan urutan waktunya. Paragraf seperti ini biasanya terdapat di dalam suatu kisah atau wacana.
Contoh:
Proses pembuatan kopi sangatlah menarik. Pertama-tama, giling biji kopi untuk menghasilkan bubuk kopi. Setelah itu, gunakan air panas untuk menyeduh bubuk kopinya. Lalu, kopi disaring agar cairannya terpisah dengan ampasnya. Terakhir, kopi siap untuk diminum.
6. Pola Pengembangan Paragraf dengan Ilustrasi
Dalam pola ini, paragraf dikembangkan dengan menjelaskan sesuatu yang dilihat oleh penulis. Paragraf tersebut akan memuat penggambaran suatu objek atau peristiwa. Sehingga, pembaca dapat memahami peristiwa, bentuk suatu objek, dan hal lainnya yang dibahas oleh penulis.
Penulis mencoba menggambarkan suatu objek atau peristiwa dengan kata-kata agar pembaca bisa membayangkannya secara visual.
Sewaktu menerapkan pola ini, gunakan kata-kata yang tepat untuk memberikan gambaran yang jelas. Bandingkan objek dengan sesuatu yang sudah familiar. Susunlah kalimat secara logis.
Contoh:
Kemacetan di kota besar menjadi masalah yang mengganggu. Cobalah bayangkan deretan kendaraan yang membentang, klakson yang berbunyi dengan nyaring, dan asap kendaraan yang mencemari udara. Orang-orang yang terjebak dalam kemacetan terlihat sangat lelah.
7. Pola Pengembangan Paragraf dengan Sebab-Akibat (Kausalitas)
Paragraf dikembangkan dengan menjelaskan sebab dan akibatnya. Pola ini sangat cocok untuk topik yang bisa dijelaskan penyebab dan akibat yang ditimbulkannya. Pola ini menjelaskan hubungan antara suatu kejadian (sebab) dengan hasil yang ditimbulkannya (akibat).
Pola ini sering diterapkan untuk menjelaskan mengapa suatu kejadian bisa terjadi. Topik dapat dijadikan sebagai sebab dan kalimat penjelas dapat dijadikan sebagai akibat. Tujuan dari penerapan pola ini adalah untuk menyampaikan informasi secara sistematis.
Hubungan sebab-akibat membuat tulisanmu lebih mudah untuk dimengerti. Pola ini sangat berguna untuk menjelaskan fenomena alam, sosial, atau ilmiah.
Contoh:
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dapat mengakibatkan berbagai masalah. Akibatnya, banyak sampah yang menumpuk dan berserakan. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan penyumbatan saluran air dan banjir.
8. Pola Pengembangan Paragraf dengan Klasifikasi-Divisi
Pola pengembangan yang satu ini bertujuan untuk mengelompokkan sesuatu menurut kriteria tertentu. Salah satu ciri dari pola ini, yaitu biasanya menggunakan kata “dibagi” atau “digolongkan”.
Suatu topik dibagi menjadi beberapa bagian atau kategori yang lebih kecil sehingga dapat memberikan penjelasan yang lebih detail.
Klasifikasi merupakan pengelompokan objek atau ide ke dalam kategori yang berbeda menurut karakteristik yang sama. Sedangkan, divisi adalah proses membagi suatu keseluruhan menjadi bagian yang lebih kecil.
Contoh:
Buah-buahan tropis terdiri atas beragam jenis dan manfaat. Buah-buahan tropis dapat diklasifikasikan menurut ukurannya. Ada buah-buahan yang berukuran kecil seperti anggur, buah-buahan berukuran sedang seperti apel, dan buah-buahan berukuran besar seperti semangka.
Selain itu, buah-buahan tropis juga dapat dikelompokkan menurut rasanya, yaitu buah-buahan yang manis seperti mangga, buah-buahan yang asam seperti jeruk nipis, dan buah-buahan yang memiliki rasa kombinasi asam dan manis seperti jambu biji.
9. Pola Pengembangan Paragraf dengan Repetisi
Pola ini mengulangi bahasan yang telah dikemukakan di awal paragraf. Bahasan tersebut dikemukakan kembali di akhir paragraf sebagai simpulan. Sehingga, isi pembahasannya bisa dimengerti oleh pembaca dengan baik. Jadi, dalam pola ini terdapat bagian kalimat, kata, atau kelompok kata yang diulang.
Kata, frasa, dan kalimat bisa diulang untuk memberikan penekanan. Dengan mengulang kata yang penting, penulis bisa menyoroti ide yang ingin disampaikan. Pemakaian repetisi yang berlebihan bisa membuat tulisanmu menjadi membosankan. Pastikan penggunaan repetisi sesuai dengan konteksnya.
Contoh:
Laut itu luas, sangat luas. Birunya begitu mempesona sehingga memikat setiap mata yang memandang. Ombaknya bergulung-gulung dan terlihat indah. Suara debur ombaknya menenangkan jiwa dan membuat siapapun yang mendengarnya merasa damai. Laut adalah salah satu anugerah yang mempesona.
10. Pola Pengembangan Paragraf dengan Kombinasi
Kamu juga bisa mengembangkan suatu paragraf dengan menerapkan teknik kombinasi. Teknik kombinasi merupakan gabungan antara beberapa teknik sekaligus. Dalam mengembangkan ide pokok, dua pola atau lebih dapat digunakan.
Tujuannya adalah untuk membuat paragraf lebih efektif untuk menyampaikan pesan. Teknik ini dapat memberikan informasi yang mendalam sehingga pembaca akan lebih memahaminya. Selain itu, tulisanmu juga akan lebih enak dibaca. Kombinasi berbagai pola dapat membuat paragraf tidak monoton dan lebih menarik untuk dibaca.
Contoh:
Banyak orang menyukai vanila dan cokelat. Vanila mempunyai rasa yang manis dan lembut. Sedangkan, cokelat mempunyai rasa yang pahit. Begitu pula dengan manusia, setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang lebih menyukai ketenangan. Sedangkan, yang lain lebih menyukai tantangan.
Kesimpulan
Itulah penjelasan dari Deepublish Store tentang sepuluh teknik atau pola pengembangan paragraf. Pola manakah yang paling sering kamu gunakan? Dengan memahami berbagai pola ini, tulisanmu akan semakin menarik.
Sumber:
Penerbit Deepublish. https://penerbitdeepublish.com/pola-pengembangan-paragraf/ diakses pada 14 November 2024
Mamikos. https://mamikos.com/info/contoh-pola-pengembangan-paragraf-pljr/ diakses pada 14 November 2024
Rekomendasi Buku Skill
![]() | ![]() |
![]() |
Buku Sekolah Sambil Kerja di Australia | Buku A-Z Seputar Beasiswa | Buku Belajar Mudah Bagi Pemula |