Pengertian pluralitas dan dampaknya. Kita tahu bahwa masyarakat Indonesia itu majemuk, beragam dan berbeda-beda. Beda keyakinan, beda budaya, beda bahasa dan masih banyak sekali berbagai perbedaan yang kita miliki. karena perbedaan ini pulalah yang justru memberikan warna yang unik.
Perbedaan yang terjadi di dalam masyarakat Indonesia ini pulalah yang memberikan banyak keberagaman budaya yang tidak boleh kita kerdilkan. Dari Sabang sampai Merauke kita pun dengan sadar menerima akan perbedaan dan tetap satu dalam balutan Bhineka Tunggal Ika. Inilah yang disebut dengan pengertian pluralitas.
Berbicara tentang pengertian pluralitas, kamu wajib tahu pengertian pluralitas, dampak positif, dampak negatif dan cara menyikapinya.
Daftar Isi
Pengertian Pluralitas
Pengertian pluralitas adalah perbedaan yang seharusnya kita terima. Secara sederhana, pluralitas adalah keberagaman, kemajemukan yang ada di bumi ini. Kita tahu bahwasanya Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda. Tidak hanya manusia, tumbuhan, binatang yang Tuhan ciptakan di muka bumi juga beragam luar biasa.
Pengertian pluralitas diambil dari kata plural yang memiliki arti jamak, atau lebih dari satu. Jadi pluralisme adalah banyaknya kebudayaan yang berbeda-beda yang terjadi di dalam masyarakat.
Secara teologi, pluralisme tidak menunjuk pada kemajemukan yang dapat diakhiri, melainkan lebih mengacu pada penerimaan terhadap keberagaman yang ada, baik keberagaman dalam bidang kultural, religius maupun politik.
Apa bedanya dengan pluralisme? Baca disini tentang Pengertian Pluralisme
Pengertian Pluralitas Menurut Ahli
Pengertian pluralitas menurut ahli memiliki definisi yang berbeda. Penasaran seperti apa sih pendapat mereka? Simak sebagai berikut.
A. Moh. Shofan
Menurut Moh. Shofan, pluralitas adalah masyarakat yang beragam, majemuk yang memiliki berbagai suku, agama. DImana pluralisme itu sebagai pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan keadaban.
B. Syamsul Ma’arif
pluralisme dapat pula diartikan sebagai keragaman etnik pada kelompok kultural di dalam masyarakat disebuah negara. Pluraritas lebih mengacu pada sikap dan atau kepercayaan yang dianut oleh kelembagaan, badan ataupun oleh sebuah negara.
C. Mohamed Fathi Osman
berbeda dengan pendapat Mohamed Fathi Osman yang mengartikan bahwa pluralisme adalah melindungi kesetaraan dan menumbuhkan rasa persaudaraan antar manusia maupun antar kelompok.Dimana rasa persaudaraan yang tumbuh inilah yang menuntut untuk bekerjasama, dan memberikan hak kepada mereka akan hak dan kewajiban sebagai kelompok masyarakat.
Termasuk hak kepada kelompok minoritas yang terjadi di dalam masyarakat. Dimana pluralisme itu sendiri bentuk dari keberagaman yang harus diterima. Bagaimanapun juga pluralitas dilindungi oleh hukum internasional.
D. Anis Malik Thoha
Sementara Anis Malik Thoha mengartikan pluralisme fokus pada pluralisme agama yang berisi gagasan bahwasanya agama besar yang ada di muka bumi bentuk dari persepsi dan konsepsi yang berbeda terhadap respon real. Dimana Yang Maha Agung dalam pranata cultural manusia fokus pada perumusan hakiki yang terjadi secara nyata dalam setiap masing-masing pranata cultural manusia.
E. Majelis Ulama Indonesia
Sementara menurut Majelis Ulama Indonesia pluralisme agama adalah paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama, dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif. Jadi tidak hanya agama si A saja yang benar, dan tidak hanya agama si B saja. Jadi pluralisme mengajarkan semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga.
Itulah beberapa pengertian pluralitas menurut para ahli. Dari pendapat di atas, ada yang spesifik mengartikan pluralitas agama, sebenarnya memang ada banyak sekali jenis pluralitas. Karena bentuk pluralitas itu sendiri memiliki banyak sekali keberagamannya.
Rekomendasi Buku Ilmu Sosiologi
Buku Komunikasi Antarbudaya Upaya.. | Buku Sosiologi Toleransi Kontestasi | Buku Bahan Ajar Pengantar Sosiologi |
Dapatkan Buku-Buku Sosiologi di Buku Sosiologi
Pluralitas Masyarakat Indonesia
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwasanya Indonesia sebagai Negara yang memiliki kemajemukan luar biasa. Ada banyak sekali perbedaan yang kita miliki. Nah, dari sekian banyak Pluralitas, berikut beberapa perbedaan yang paling menonjol yang dimiliki Indonesia.
A. Perbedaan Agama
Perbedaan agama di Indonesia ada banyak. Ada lima agama yang diakui dan setiap warga Negara Indonesia berhak memilih agama berdasarkan keyakinan masing-masing. Uniknya, Indonesia dari jaman dahulunya bukanlah Negara Islam, namun penganut agama terbesar di Nusantara adalah Muslim.
Meskipun sebagai Negara yang penganutnya mayoritas muslim, kehidupan masyarakatnya tetap damai, rukun dan bisa menyatu dengan keempat agama lain seperti Katolik, Kristen, Hindu dan Budha. Inilah daya tarik Indonesia yang tetap bisa melangkah di tengah perbedaan keyakinan.
B. Perbedaan Budaya
Ketika kita mempelajari pengertian pluralitas yang ada di Indonesia, kita akan disuguhkan keberagaman budaya yang luar biasa. Di pulau Jawa saja contohnya, Mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta sampai Jawa Barat memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda. Dimana masing-masing budaya memiliki pesan filosofis yang ingin disampaikan oleh leluhur kita.
Padahal Indonesia tidak hanya pulau jawa. Tetapi juga ada yang namanya Sumatra, Kalimantan dan masih banyak lagi. Dimana di setiap pulau pun di dalamnya terbagi lagi menjadi daerah-daerah yang lebih kecil dan memiliki budaya yang luar biasa. Pastinya juga memiliki daya tarik dan keunikan yang beragam pula.
C. Perbedaan Suku Bangsa
Pengertian pluralitas juga akan memperkenalkan pada perbedaan suku bangsa. Menurut Sensus BPS tahun 2010, Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa. Lagi-lagi suku Jawa adalah kelompok yang paling besar jumlahnya hingga mencapai 41% sendiri dari total populasi.
D. Perbedaan Pekerjaan
Perbedaan pekerjaan jelas harus beda dong yah. Jika pekerjaan semua orang sama, bisa rebutan dan jambak-jambakan dong ya. Tidak mungkin juga semua perusahaan menjalankan produk yang sama persis bukan? Bisa-bisa masyarakatnya overdosis jika makannya itu-itu saja.
Itu hanya beberapa contoh pluralitas masyarakat di Indonesia. Masih ada banyak keberagaman pluralitas yang lain. Misalnya perbedaaan prinsip, perbedaan teori hidup, perbedaan pandangan hidup dan masih banyak lagi yang sebenarnya perbedaan itu hal yang wajar dan lumrah.
Dampak Positif Pluralitas
Dampak positif lahirnya pluralitas ada banyak hal, diantaranya sebagai berikut.
1. Daya Tarik Wisata
Tahukah kamu? Jika Indonesia sebagai Negara yang memiliki pluralitas yang tinggi dan masyarakatnya tetap adem ayem. Karena kerukunan ini pulalah yang mampu menarik daya tarik wisatawan dalam banyak sektor. Mulai wisata alam, wisata budaya dan masih banyak lagi wisata yang mengandung pluralitas.
Contohnya, masyarakat di Bali, yang berdampingan dengan masyarakat muslim dengan Hindu-Budha. Mereka tetap menunjukan kedamaian, keakraban meski sejati keyakinan hati dan pikiran jauh berbeda. Namun mereka masih saling hidup bersama tanpa rusuh.
2. Menguatkan Rasa Toleransi
Keuntungan berkat pluralitas adalah menguatkan rasa toleransi antar sesame. Sejak kecil kita sudah terbiasa hidup berdampingan hidup dengan perbedaan. Sehingga ketika bertemu dengan kelompok masyarakat yang berbeda, tetap duduk manis dan tetap saling menjaga satu dengan yang lain.
Toleransi menjadi kunci kerukunan antar umat beragama dan perbedaan suku yang ada. Setidaknya berkat rasa toleransi yang tinggi, mampu meredam konflik dan perdebatan sesuatu yang sekiranya tidak perlu.
3. Menyadarkan Perbedaan Itu Indah
Kita pun belajar bahwasanya pengertian pluralitas itu indah. Seperti pelangi, warna pelangi itu indah dan cantik eksotis karena mereka tersusun dalam bentuk susunan warna yang berbeda. Begitupun dengan pluralitas, berkat keberagaman kita bisa tahu sudut pandang pihak A, pihak C, dan Pihak B.
Secara tidak langsung, kita pun belajar sudut pandang dari sudut pandang yang berbeda. Jika sebuah sudut pandang tersebut dilihat tanpa merasa “Aku yang benar”, dan cukup kita pahami sudut pandang tersebut tanpa intervensi atau konflik, maka kita baru bisa merasakan beda itu sumber dari keindahan.
4. Sadar budaya
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Masyarakat Indonesia memiliki budaya yang tidak dapat kita hitung dengan jari. Kita juga tahu bahwasanya budaya yang kita lestarikan memiliki muatan makna filosofis yang luhur. Dimana makna filosofis inilah yang tidak dapat kita rusak semau kita.
5. Gotong Royong
Salah satu dampak sadar akan budaya melahirkan kita menjadi masyarakat yang memiliki jiwa gotong royong yang tinggi terhadap sesama. Dimana gotong royong inilah yang menjadi budaya baru yang belum tentu kita temukan di Negara-negara lain di luar sana.
Itulah beberapa dampak positif adanya pengertian pluralitas dalam kehidupan seharian kita. Lantas apa dampak negatifnya? Kita ulas di bawah.
Dampak Negatif Pluralitas
Setiap ada kelebihan, pasti memiliki sisi kelemahannya. Begitupun dengan pengertian pluralitas, juga memiliki dampak negatifnya. Diantaranya sebagai berikut.
1. Memicu Persaingan Antar Agama dan Suku
Dampak negatif adanya pluralitas yang paling sering ditemukan adalah masalah persaingan antar agama dan suku tertentu. Persaingan seperti ini jika tidak segera ditemukan jalan keluarnya, maka akan memicu munculnya konflik dan pertentangan sosial yang dilandasi oleh perbedaan agama dan suku tersebut.
2. Memicu perpecahan
Segala hal pertentangan, pasti memicu perpecahan antar kelompok, memicu perpecahan golongan agama, perpecahan antar suku dan masih banyak lagi potensi perpecahan. Jika perpecahan ini tidak segera di redam, dapat membentuk stereotip masyarakat terhadap golongan tertentu juga.
3. Munculnya Sikap Egoisme Di Dalam Bermasyarakat
Disadari atau tidak, ternyata pluralitas juga dapat memicu lahirnya sikap egois di dalam masyarakat. Misal, masyarakat mulai kehilangan rasa kemanusiaan. Sehingga perasaan kasihan sesama manusia tidak lagi bisa kita rasakan.
Akibat sikap egois diri yang lebih tinggi. Dimana orang yang memiliki sikap egois tinggi tidak lagi tertarik pada kemaslahatan umat, tetapi mementingkan kepentingan diri sendiri, tanpa peduli apa yang dirasakan dan yang dilakukan oleh orang lain.
4. Terjadinya gesekan sosial dan terjadinya konflik masyarakat
Dampak yang seringkali kita temukan di lingkungan sekitar kita adalah masalah gesekan sosial akibat terjadinya konflik masyarakat. Namanya juga hidup berdampingan dengan orang lain, pasti ada yang nama nya perbedaan pendapat dan perbedaan ideology, yang sangat rawan memicu terjadinya gesekan sosial. Itu sebabnya penting banget memelihara sikap toleransi.
Baca juga: Pengertian dan Contoh Integrasi Sosial
5. Muncul Sikap Individualisme Masyarakat
Tidak perlu jauh-jauh, lingkungan terdekat kita, mungkin diri kita pun salah satu yang mulai individualisme. Misal, jadi malas berkumpul-kumpul dengan lingkungan kita. Lebih senang menyendiri bermain gadget daripada berkumpul ngobrol dan menjenguk tetangga yang sedang sakit. Atau lebih memilih mengurung diri saat ada gotong royong kerja bakti di lingkungan tempat tinggal kita.
Itulah beberapa dampak negatif adanya pengertian pluralitas jika tidak dijaga dengan tepat. Semoga, hal-hal negatif seperti ini tidak terjadi di lingkungan terdekat kita ya.
Cara Menyikapi Pluralitas Budaya Indonesia
Barangkali ada diantara kalian yang bertanya, lantas bagaimana menyikapi pluralitas budaya Indonesia yang penuh keberagaman ini? Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari sekalipun, kita sudah sering mempraktekannya. apa saja itu, sebagai berikut.
1. Toleransi
Cara menyikapi pluralitas budaya Indonesia yang paling jitu adalah toleransi. Tanpa ada nya toleransi, sulit rasanya kita membangun rasa damai di dalam hati kita. Salah satu kunci kerukunan dan kedamaian terkait perbedaan yang kita miliki, hati adalah kunci.
Pastikan bahwa hati kita murni, tidak memiliki rasa iri dan dengki dengan saudara kita yang berbeda. Salah satunya bersikap toleransi. Memiliki sikap toleransi tampaknya tidak bisa dipraktekan oleh semua orang. Banyak orang yang alih-alih ingin bertoleransi, namun hati belum seiya dan sekata.
2. Menghargai Hak dan Kewajiban Orang Lain
Cara menyikapi pluralitas yang kedua adalah menghargai hak dan kewajiban orang lain. Jika kita berteman dengan non muslim, dan kamu muslim. Saat tiba waktunya mereka ke gereja, maka sikap kita hanya memberikan ruang dan waktu mereka untuk beribadah. Begitupun sebaliknya.
Saat berkumpul bersama-sama sekalipun, saat terjadi tukar pikiran di ranah keyakinan, kita berhak memberikan hak jawab dan hak argument mereka terkait keyakinan mereka. Karena apa yang mereka yakini memiliki dasar religius dari perspektif mereka. kita tidak perlu mendebatnya.
Jika kamu seorang muslim, cukup terapkan “agamamu, agamamu, agamaku agamaku”. Setidaknya dengan pesan ini menunjukan bahwa kita memberikan ruang kebebasan sekaligus menjaga hubungan baik dengan saudara tidak sekeyakinan.
3. Setiap Ajaran Mengajarkan Kebaikan
Cara menyikapi pluralitas di Indonesia yang mengenal lima keyakinan. Berbicara keyakinan, setiap keyakinan agama memiliki dasar dan kiblatnya masing-masing.
Dari lima kepercayaan, semua mengajarkan kebaikan. Ada pesan yang menarik yang perlu digaris bawahi, Gus Dur pernah menampakkan yang intinya, berbuatlah baik apapun itu suku, ras agamamu. Saat kita berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain. Maka orang tersebut tidak akan menanyakan “apa agamamu?”.
Baca Juga: Perubahan Sosial Budaya
4. Kosongkan Gelas
Cara menyikapi pluralitas di Indonesia yang terakhir adalah, kosongkan gelas saat bertemu dengan siapapun itu. Saat kita mengosongkan gelas, bukannya kita bodoh dan miskin wawasan dan ilmu. Justru kita akan mendapatkan wawasan dan sesuatu yang baru, yang belum pernah kita pikirkan sebelumnya.
Jika kita egois tetap mempertahankan mengisi gelas kita, jatuhnya kita akan menjadi superior, kita merasa pintar, sehingga berpotensi untuk menggurui dan mendebat pandangan orang lain. Dimana perdebatan inilah yang memicu terjadinya pertentangan dan konflik antar sesama. Dalam ajaran islam, lebih baik menghindari perdebatan.
Itulah beberapa cara menyikapi pluralitas di Indonesia yang banyak sekali keberagaman. Mulai dari suku, ras, budaya hingga kepercayaan agama. Sekali lagi, keberagaman bukanlah hal yang harus dihindari atau diperdebatkan. Keberagaman adalah fitrah yang harus kita terima dengan terbuka.
Untuk lebih banyak bagaimana cara menyikapinya, bisa baca pada artikel Cara Menyikapi Pluralitas Budaya Bangsa
Karena memang Tuhan menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar mereka saling mengenal satu sama lain. Karena dengan perbedaan, ada sisi yang tidak kita miliki. keberagaman adalah kekayaan yang patut kita syukuri. Semoga sedikit ulasan tentang pluralitas ini bermanfaat. (Irukawa Elisa)
Baca artikel lain tentang sosial dan sosiologi lainnya disini Toko Buku Online Deepublish, tempatnya buku kuliah berkualitas.