Paradigma Keperawatan: Komponen dan Contoh

Paradigma keperawatan merupakan istilah yang dikenal ketika seseorang mempelajari ilmu pengetahuan keperawatan. Istilah tersebut sangat penting dipelajari dan juga dipahami bagi para calon tenaga kesehatan atau nakes. Hal ini karena para nakes harus bekerja dengan hati-hati agar tidak mencederai atau mencelakai pasien.

Perlu diketahui, paradigma keperawatan berasal dari dua kata. Pertama adalah paradigma dan yang kedua adalah keperawatan. Paradigma dapat diartikan sebagai pengetahuan umum yang mana didalamnya terdapat proses ilmiah yang umum dan secara historis dapat mencerminkan berbagai keberhasilan dalam suatu disiplin.

Sementara itu, pengertian dari paradigma keperawatan adalah cara pandang secara global yang dianut atau digunakan oleh mayoritas kelompok keperawatan atau yang menghubungkan dengan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur mengenai hubungan di antara teori, guna untuk mengembangkan model konseptual dan juga berbagai teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

Paradigma Keperawatan Menurut Ahli

Tak hanya pengertian secara umum dan secara bahasa, paradigma keperawatan ini juga memiliki pengertian menurut para ahli. Di bawah ini adalah pendapat atau gagasan dari para ahli mengenai pengertian dari paradigma keperawatan.

1. Masterman (1970)

Masterman (1970), berpendapat bahwa paradigma keperawatan merupakan pandangan fundamental tentang persoalan di dalam suatu cabang ilmu pengetahuan.

Program Afiliasi

2. Gaffar (1997)

Menurut Gaffar (1997), paradigma keperawatan adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi, dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada di dalam keperawatan.

3. Kozier

Menurut Kozier (2000), paradigma keperawatan sebagai suatu interaksi antara manusia yang menerima perawatan, lingkungan tempat manusia berada, kesehatan yang selalu menjadi bagian dari bidang garapan keperawatan, serta tindakan keperawatan.

4. Betty Neuman

Betty Neuman memandang manusia di dalam paradigma keperawatan sebagai makhluk yang multidimensi. Oleh sebab itu, keperawatan harus berkonsentrasi terhadap seluruh aspek dari manusia, termasuk lingkungan internal, eksternal, dan lingkungan yang tercipta dari interaksi manusia dengan lingkungan itu sendiri.

Kesehatan merupakan suatu keseimbangan antara seluruh aspek yang terdapat di dalam diri manusia.

5. Dorothea Orem

Dorothea Orem berpendapat bahwa manusia sebagai makhluk yang universal yang membutuhkan perawatan sendiri sepanjang kehidupannya. Karenanya, fokus utama keperawatan adalah membuat manusia mampu melakukan perawatan sendiri.

6. Sister Calista Roy

Sister Calista Roy memandang manusia sebagai makhluk yang adaptif, dan selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Tujuan utama dalam keperawatan adalah meningkatkan respons adaptif manusia yang nantinya akan berkontribusi dalam kehidupannya.

7. Dorothy E. Johnson

Dorothy E. Johnson mengungkapkan paradigma keperawatan yakni memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki dua aspek dasar, yaitu aspek biologis dan aspek perilaku. Fokus utama dari keperawatan adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku manusia.

8. Imogene King

Program Afiliasi

Imogene King memandang manusia di dalam paradigma keperawatan sebagai makhluk yang selalu ingin tahu dan memiliki potensi untuk membuat keputusan sendiri. Fokus utama dari keperawatannya adalah pada berbagi informasi antara perawat dengan pasien.

Rekomendasi Buku Kebidanan dan Keperawatan


Komunikasi Antar Budaya Sosiologi Toleransi Buku Pengantar Sosiologi
Buku Dasar-Dasar Ilmu Keperawatan Buku Praktikum Sains Keperawatan Buku Perawatan Paliatif

Dapatkan Buku-Buku Kebidanan di Buku Kebidanan

Komponen Paradigma Keperawatan

Komponen paradigma keperawatan dibagi menjadi empat, yaitu manusia, kesehatan, lingkungan, dan juga keperawatan. Berikut adalah penjelasan dari komponen paradigma keperawatan tersebut.

1. Manusia

Di dalam paradigma keperawatan, manusia dipandang sebagai individu yang utuh dan juga kompleks atau disebut sebagai makhluk holistik. Komponen ini terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia dapat bertindak dan juga berperilaku baik secara verbal maupun nonverbal.

Bahkan di dalam suatu kondisi terkadang dalam memenuhi kebutuhannya mereka membutuhkan pertolongan. Jika mereka tidak dapat melakukannya, bisa jadi mereka akan mengalami stres.

Hal ini kemudian dijadikan dasar pernyataan bahwa perawat yang profesional  harus berhubungan dengan seseorang yang tidak dapat menolong dirinya dalam memenuhi kebutuhannya dan dalam hal ini, manusia dipandang sebagai individu yang utuh dan kompleks (makhluk holistik) yang tidak bisa dipisah-pisahkan.

Perspektif di dalam keperawatan yang menjelaskan bahwa manusia merupakan pribadi-pribadi dan bukan objek merupakan konseptualisasi keperawatan mengenai manusia yang dapat dibuktikan melalui berbagai model keperawatan mengenai manusia, penghargaan terhadap manusia, dan juga perasaan sebagai manusia yang sudah berlaku sejak lama.

2. Kesehatan

Komponen paradigma keperawatan yang kedua adalah kesehatan. Untuk dapat dengan mudah memahami mengenai konsep sehat, harus dimulai dengan bagaimana seseorang dapat melihat dan mengartikan apa itu sehat secara luas. Sehat secara luas diartikan sebagai paradigma sehat.

Paradigma sehat merupakan cara pandang dan juga pola pikir yang dimiliki seseorang mengenai kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara dinamis dan lintas sektoral.

Hal tersebut dapat berorientasi terhadap peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penyakit agar tetap sehat dan bukan hanya memperhatikan aspek penyembuhan yang sakit saja.

Perlu diketahui bahwa pada umumnya, masyarakat beranggapan bahwa sehat adalah tidak sakit. Artinya apabila tidak ada gejala penyakit yang terasa, maka tubuh kita sehat. Padahal pendapat tersebut kurang tepat, karena ada beberapa penyakit yang tidak menimbulkan gejala, dan setelah cukup parah, baru menimbulkan gejala, misalnya kanker dan lain sebagainya.

Komponen paradigma tentang sehat dan kesehatan dapat berkembang menjadi suatu pemahaman yakni “terciptanya suatu kondisi fisik dan psikologis seseorang yang bebas dari tanda dan juga keluhan akibat terjadinya masalah kesehatan di mana orang tersebut dapat memperlihatkan kinerja aktif, dinamis, efektif, dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap tantangan dan ancaman yang datang dan memiliki kemampuan untuk mempertahankan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual secara seimbang”.

3. Lingkungan

Komponen lingkungan ini diartikan sebagai seluruh kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme yang secara umum dibedakan menjadi dua:

Promo Buku
  • Lingkungan fisik, yakni lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar manusia. Lingkungan fisik ini misalnya cuaca, musim, letak geografis, dan lain sebagainya.
  • Lingkungan non-fisik, lingkungan yang muncul akibat adanya interaksi antarmanusia yang meliputi sosial budaya, nilai, norma, adat istiadat, dan lainnya.

4. Keperawatan

Komponen keperawatan merupakan suatu komponen yang berarti bentuk layanan kesehatan profesional yang saat ini disebut sebagai seni dan ilmu yang mencakup berbagai aktivitas, konsep, dan keterampilan yang berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu lain.

Keperawatan memiliki fungsi yang unik, yaitu membantu individu, baik sehat maupun sakit. Fungsi ini ditampilkan dengan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan, penyembuhan penyakit, dan membantu klien mendapatkan kematian yang damai. Hal ini dilakukan untuk membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.

Sesuai dengan kesepakatan lokakarya keperawatan nasional tentang konsep keperawatan yaitu keperawatan  bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.

Maka layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan untuk individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat (Lokakarya Keperawatan Nasional, 1983).

Layanan keperawatan adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari profesi kesehatan dalam memberi layanan kesehatan kepada pasien. Sebagai bagian dari layanan kesehatan, kedudukan perawat dengan profesi kesehatan lain misalnya dokter adalah sama yaitu sebagai mitra. Sehingga harus diiringi dengan pengakuan dan penghormatan terhadap profesi tersebut.

Rekomendasi Buku Kebidanan dan Keperawatan


Komunikasi Antar Budaya Sosiologi Toleransi Buku Pengantar Sosiologi
Buku Pembelajaran Klinik Kebidanan Buku Ajar Konsep Kebidanan Buku Dasar Ilmu Keperawatan

Dapatkan Buku-Buku Kebidanan di Buku Kebidanan

Contoh Paradigma Keperawatan

Sebuah insiden yang terjadi di IGD rumah sakit jiwa dengan masalah pasien mencederai diri sendiri dengan melukai nadinya. Pasien dalam kondisi tidak mau ditinggalkan keluarganya dan saat dilakukan pelayanan kesehatan, keluarga meminta perawat agar dapat menemani pasien karena khawatir pasien tidak bisa tenang.

Sementara itu, dokter di IGD meminta perawat membawa keluarga ke luar ruangan sehingga perawat dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu pilihan mengikuti dokter atau keinginan pasien dan keluarga.

Di ruang IGD, orang terdekat pasien adalah keluarga, yang bisa memberi ketenangan dan mengurangi rasa kecemasan di IGD RSJ. Sesuatu dengan konsep teori adaptasi Calista Roy, suatu sistem manusia dapat digambarkan dengan istilah input, proses kontrol, dan umpan balik, sehingga pasien diberi waktu untuk proses adaptasi kedekatan dengan keluarga untuk mengurangi kegelisahan.

Akhirnya yang terjadi, pasien dan keluarganya yang meminta menunggu bersikap bahwa keluarga pasien boleh menunggu di dalam ruangan sesuai teori keperawatan humanistik oleh Paterson dan Zderat, bahwa manusia dipandang dari kerangka kerja eksistensial melalui berbagai pilihan dan manusia dalam hal ini pasien boleh memilih apa yang akan dilakukan untuk dirinya demi kenyamanan, meskipun tidak sesuai dengan standar operating prosedur di rumah sakit jiwa tersebut.

Baca juga artikel terkait

Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink,  berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari

Tinggalkan komentar