Banyak orang ingin menjadi ahli dan memiliki gelar profesi. Apa itu profesi? Pahami pengertian profesi, prinsip etika, macam-macam dan contoh profesi.
Bekerja adalah hal yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan upah yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada berbagai pekerjaan yang bisa dilakukan, baik itu sesuai dengan bidang yang dipelajari seseorang saat bersekolah, maupun tidak sesuai.
Dalam dunia kerja, ada juga yang disebut sebagai profesi. Banyak orang yang menganggap bahwa profesi ini sama dengan pekerjaan yang dikerjakan oleh setiap orang. Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda.
Secara singkat, dapat dijelaskan bahwa profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tapi tidak semua pekerjaan merupakan sebuah profesi. Nah, untuk mengetahui lebih jelas mengenai profesi, simak penjelasan mengenai profesi berikut ini.
Daftar Isi
Apa Itu Profesi
Sebelumnya, dijelaskan bahwa profesi adalah bagian dari profesi, sedangkan pekerjaan belum tentu merupakan sebuah profesi. Untuk bisa memahami maksudnya, kita harus mengerti dulu pengertian dari profesi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
Selain itu, ada juga pengertian mengenai apa itu profesi berdasarkan para ahli, yaitu:
1. Dedi Supriyadi
Menurut Dedi Supriyadi, profesi adalah pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu keahlian, tanggung jawab, serta kesetiaan terhadap profesi.
2. Peter Jarvis
Profesi menurut Peter Jarvis adalah sebuah pekerjaan yang didasarkan pada studi intelektual dan Latihan khusus, dengan tujuan untuk menyediakan pelayanan keterampilan terhadap yang lain dengan bayaran maupun upah tertentu.
3. Daniel Bell
Pengertian profesi menurut Daniel Bell adalah sebuah aktivitas intelektual yang dipelajari, termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal maupun tidak formal dan nantinya akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh kelompok atau badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut.
Berdasarkan berbagai pengertian mengenai apa itu profesi, maka dapat disimpulkan bahwa profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian tertentu dan dilakukan setelah menempuh pendidikan khusus. Inilah sebabnya, sebuah profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi.
Prinsip Etika Profesi
Dalam menjalani profesi, ada empat prinsip etika profesi yang harus diperhatikan oleh setiap orang yang menjalankan bidang profesinya. Etika profesi dapat diartikan sebagai sebuah panduan mengenai profesionalisme seseorang di tempatnya bekerja. Ada empat prinsip etika profesi yang berlaku, yaitu prinsip otonomi, prinsip integritas moral, prinsip tanggung jawab, dan prinsip keadilan.
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing prinsip etika profesi:
1. Prinsip Otonomi
Prinsip pertama dari etika profesi adalah prinsip otonomi, yang artinya setiap pekerja memiliki wewenang serta kebebasan untuk berpendapat dan melakukan pekerjaan sesuai dengan etika profesi yang dijalankannya.
Ini artinya, setiap pekerja bisa melakukan atau tidak melakukan pekerjaan atau tugas, didasarkan pada kode etik yang berlaku pada profesi masing-masing. Menjalankan profesi dengan prinsip otonomi ini akan membuat sebuah profesi dapat dijalankan dengan lebih tepat.
2. Prinsip Integritas
Prinsip integritas atau integritas moral juga menjadi prinsip etika profesi yang harus dimiliki oleh para profesional. Prinsip integritas yang dimaksudkan di sini adalah bahwa dalam menjalankan profesinya, maka seseorang harus memiliki prinsip moral serta kejujuran.
Prinsip moral dan kejujuran ini misalnya seperti mampu bersikap adil, mementingkan profesi, dan mementingkan kepentingan konsumen serta masyarakat.
3. Prinsip Tanggung Jawab
Dalam melakukan profesinya, setiap orang harus selalu bertanggung jawab terhadap profesi tersebut. Inilah yang dimaksud dengan prinsip tanggung jawab pada prinsip etika profesi.
Pada prinsip tanggung jawab ini, setiap pelaku profesi harus memiliki kesadaran penuh untuk bertanggung jawab pada pelaksanaan serta hasil pekerjaan dari profesi yang dijalaninya. Prinsip tanggung jawab ini juga berhubungan dengan dampak dari profesi tersebut bagi kehidupan orang lain serta masyarakat secara umum.
4. Prinsip Keadilan
Keadilan adalah prinsip keempat pada etika profesi yang harus dilakukan oleh seseorang saat menjalankan profesinya. Prinsip keadilan ini mengharuskan setiap pelaku profesi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada setiap orang yang sudah menjadi haknya. Hal ini terlebih berlaku pada orang-orang yang menjalankan profesi pada bidang pelayanan masyarakat.
Ciri-Ciri Profesi
Profesi berbeda dengan pekerjaan pada umumnya, maka ada ciri-ciri yang membedakannya dengan pekerjaan. Berikut ini adalah ciri-ciri profesi:
1. Ada Keahlian atau Pengetahuan Khusus
Ciri pertama dari profesi adalah adanya keahlian atau pengetahuan khusus yang dijalankan dan didapatkan oleh seseorang pada bidang profesi tersebut. Keahlian atau pengetahuan khusus ini bisa didapatkan dari mendapatkan pendidikan, pelatihan, maupun pengalaman yang sudah dimiliki selama bertahun-tahun.
Keahlian atau pengetahuan khusus ini dibutuhkan agar profesi yang dijalankan sesuai dengan aturan dan kode etik profesi tersebut.
2. Memiliki Standar Moral
Salah satu prinsip etika profesi adalah prinsip integritas atau prinsip integritas moral. Hal ini menunjukkan bahwa suatu profesi harus memiliki standar moral tertentu saat dijalankan. Adanya standar moral ini merupakan ciri kedua dari profesi.
Dengan adanya standar moral ini, maka seorang profesional harus menjalankan profesinya berdasarkan kode etik profesi yang berlaku, selalu menerapkan kejujuran, serta bertanggung jawab penuh atas profesinya.
3. Harus Ada Izin Khusus
Selain harus memiliki keahlian atau pengetahuan khusus, untuk menjalankan profesi tertentu juga harus ada izin khusus untuk bisa menjalankannya. Adanya izin khusus ini nantinya dapat digunakan untuk membuktikan bahwa profesional pada profesi tersebut memang sudah menempuh pendidikan atau pelatihan yang sesuai.
4. Orientasinya pada Kepentingan Masyarakat
Sebuah profesi harus memiliki orientasi pada kepentingan masyarakat yang dilayaninya. Ini artinya, dalam menjalankan profesinya, seseorang harus menjalankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan dirinya sendiri. Hal ini juga dapat berkaitan dengan kode etik profesi yang berlaku.
5. Memiliki Kode Etik
Ciri lain dari sebuah profesi adalah adanya kode etik yang menuntun suatu profesi saat dijalankan. Kode etik profesi ini akan membantu seorang profesional untuk menjalankan profesinya dengan baik, sesuai aturan yang berlaku, serta membantu untuk berorientasi pada masyarakat.
Macam-Macam dan Contoh Profesi
Ada berbagai profesi yang bisa dijalankan setelah mendapatkan pelatihan atau pendidikan khusus, di antaranya yaitu:
- Dokter
- Perawat
- Bidan
- Apoteker
- Guru
- Dosen
- Insinyur
- Arsitek
- Polisi
- Pilot
- Masinis
- nahkoda
- Pengacara
- Hakim
- Atlet
- Chef
- Psikologi (Baca juga: Jenis Profesi Psikologi)
Baca juga: Etika Keperawatan
Perbedaan Profesi dan Pekerjaan
Seperti yang sudah dituliskan di atas, bahwa profesi termasuk dalam pekerjaan, sedangkan pekerjaan belum tentu adalah profesi. Ini artinya, terdapat perbedaan antara profesi dan pekerjaan. Agar dapat mengetahui lebih jelas mengenai perbedaan keduanya, simak penjelasan berikut ini tentang perbedaan profesi dan pekerjaan.
1. Definisi
Perbedaan pertama antara profesi dan pekerjaan adalah pada definisi atau arti keduanya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI.
Profesi menurut KBBI diartikan sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Sedangkan pekerjaan adalah pencaharian; yang dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yang dilakukan untuk mendapat nafkah.
2. Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan juga menjadi pembeda antara profesi dan pekerjaan. Untuk dapat melakukan profesi tertentu, maka seseorang harus mendapatkan pendidikan atau pelatihan khusus untuk bisa menjadi seorang profesional di bidang profesi tersebut. Hal ini berbeda dengan pekerjaan, di mana seseorang tidak memerlukan pendidikan atau pelatihan khusus untuk bisa bekerja di bidang pekerjaan tersebut.
3. Keahlian
Selain latar belakang pendidikan, keahlian dan keterampilan seseorang dalam menjalankan profesi juga dibutuhkan. Namun untuk menjalankan suatu pekerjaan, maka seseorang tidak memerlukan keahlian dan keterampilan khusus.
Ini artinya, profesi harus dijalankan oleh seseorang yang tidak hanya sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan khusus di bidangnya, namun juga memiliki keahlian yang sesuai.
4. Aturan yang Mengikat
Jika profesi dibandingkan dengan pekerjaan, maka pekerjaan sifatnya lebih bebas dan tidak terikat pada aturan tertentu berdasarkan pekerjaan tersebut. Hal ini dapat terlihat dari adanya kode etik yang menjadi landasan seorang profesional bekerja pada profesi pada bidangnya.
Kode etik pada sebuah profesi menjadi acuan atau landasan seseorang menjalankan profesinya dengan tepat, sehingga nantinya dapat membantu untuk bisa berorientasi pada kepentingan masyarakat. Sedangkan pekerjaan biasanya hanya terikat pada peraturan yang sudah dibuat dan ditetapkan oleh perusahaan maupun tempat seseorang bekerja.
5. Penghasilan yang Didapatkan
Perbedaan lain dari profesi dan pekerjaan adalah pada penghasilan yang didapatkan. Rata-rata, penghasilan atau gaji dari pekerjaan akan lebih kecil dari sebuah profesi. Hal ini disebabkan karena sudah keahlian maupun pendidikan yang sudah dimiliki seorang profesional akan menambah nilai dari seseorang dan sudah terbukti memiliki kemampuan pada bidang profesi tersebut.
Baca juga: 8 Tips Menjadi Perawat
(Penulis: Tyas Wening)
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari