Pengertian Tri Dharma Perguruan Tinggi : Makna dan Implementasinya

Awalnya mungkin kita masih asing dengan istilah Tri Dharma Perguruan Tinggi. Saat proses penerimaan dan penyambutan mahasiswa baru, kita baru pertama kali mendengar istilah ini. Mahasiswa baru diperkenalkan tentang istilah yang punya filosofi di dalamnya ini.

Kira-kira kamu masih ingat nggak tiga poin penting dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi?

Tiga poin ini dapat dikatakan sebagai tiga pilar pola pikir menjadi kewajiban mahasiswa maupun sivitas akademika di kampus. Artinya, siapapun yang menjadi bagian dari sivitas akademika harus menanamkan dan menerapkan tiga pilar tersebut.

Sehingga implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak hanya dibebankan kepada mahasiswa. Dosen pun ikut dalam pengimplementasiannya.

Pengertian Tri Dharma

Tri Dharma berasal dari Bahasa Sansekerta. Tri berarti tiga dan Dharma berarti kewajiban.

Program Afiliasi

Maka Tri Dharma adalah tiga kewajiban yang ada dalam perguruan tinggi. Tiga kewajiban yang dimaksud adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Setiap komponen yang ada di perguruan tinggi yakni sivitas akademika mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini.

Hal ini diperkuat dengan adanya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang ini berbunyi: perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Tri Dharma Perguruan Tinggi juga dapat didefinisikan sebagai tujuan yang harus dicapai perguruan tinggi.

Mengapa harus mengimplementasikan Tri Dharma?

Untuk menciptakan generasi muda yang terpelajar dengan pemikiran inovatif, kreatif, dan mandiri. Melalui tiga kewajiban tersebut, upaya untuk membentuk generasi intelektual yang mampu membangun bangsa di berbagai sektor dapat dicapai.

Untuk itu perguruan tinggi di Indonesia berusaha untuk melaksanakan Tri Dharma ini dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Berusaha secara terus-menerus agar bisa mengimplementasikannya. Membuat kebijakan dan peraturan yang mendukung tercapainya Tri Dharma ini. Nah, pertanyaan yang muncul adalah apa saja dan bagaimana makna dari tiga kewajiban tersebut?

Simak penjelasannya dengan baik di bawah ini. Sebagai mahasiswa, kamu harus tahu  Tri Dharma beserta makna yang terkandung di dalamnya.

Makna dan Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi

Seperti yang telah disinggung sedikit. 3 poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut.

  1. Pendidikan dan Pengajaran
  2. Penelitian dan Pengembangan
  3. Pengabdian Kepada Masyarakat

Melansir ft.untidar.ac.id, 3 poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut mempunyai pengertian dan ruang lingkupnya sendiri-sendiri. Mari kita mulai bahas poin yang pertama.

1. Pendidikan dan Pengajaran

Dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam penelitian yang ditulis oleh Nur Machfud berjudul Persepsi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Institut Agama Islam Negeri Salatiga, pendidikan adalah kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan IPTEK, dan seni. Pendidikan juga diartikan proses pewarisan ilmu pengetahuan dari dosen ataupun dari mahasiswa.

Promo Buku

Pendidikan dalam konteks ini berarti perguruan tinggi mempunyai peranan penting untuk melahirkam bibit unggul melalui pendidikan dan pengajaran yang berkualitas. Sehingga perguruan tinggi menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Penelitian dan Pengembangan

Poin selanjutnya adalah penelitian dan pengembangan. Selain pendidikan dan pengajaran poin juga tak kalah penting sebab dari penelitiannya mahasiswa dan dosen dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian merupakan proses untuk menemukan konsep, teori, dan informasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. 

Nah, penelitian di perguruan tinggi hendaknya memberikan manfaat bukan hanya untuk saat ini api juga masa akan datang. Hasil penelitian dapat digunakan oleh masyarakat dan membawa perubahan positif untuk kehidupan.

Selain itu, penelitian juga bisa digunakan untuk menjawab persoalan atau masalah yang ada di masyarakat selama ini karena penelitian selalu dipengaruhi oleh adanya kebutuhan dalam proses pembangunan. Untuk itu, mahasiswa dan dosen didorong untuk menumbuhkan semangat dalam meneliti. Selalu merasa ingin tahu dan menciptakan hal baru. 

Ada dua jenis penelitian yaitu penelitian terapan dan penelitian terhadap ilmu-ilmu dasar. Penelitian dasar bertujuan untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi. Sedangkan penelitian ilmu-ilmu dasar bertujuan untuk menjawab kebutuhan di masa depan. 

3. Pengabdian Kepada Masyarakat

Poin yang terakhir. Kamu pasti sering bukan mendengar pengabdian kepada masyarakat? Program-program pengabdian kepada masyarakat sangat mudah ditemukan di lingkungan kampus. Program ini tidak hanya digagas oleh dosen tapi juga mahasiswa.

Biasanya mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kampus membuat program pengabdian kepada masyarakat. Tema dan konsep nya beragam tapi masih berhubungan dengan pengabdian kepada masyarakat; sumbangsih apa yang diberikan kepada masyarakat.

Apa sih sebenarnya pengabdian kepada masyarakat? Jadi pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan oleh sivitas akademika dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi ini membuka ruang kepada mahasiswa maupun dosen untuk berkontribusi secara langsung dan nyata. Mereka bersosialisasi dengan masyarakat secara langsung.

Harapan, masyarakat merasakan langsung dampak positif dari ilmu pengetahuan dan teknologi melalui program-program yang diadakan oleh sivitas akademika.

Di lain sisi, sivitas akademika juga mampu memahami permasalahan sosial dan kebutuhan masyarakat. Sehingga terjalin komunikasi dua arah secara langsung di antara keduanya.

Contoh program pengabdian kepada masyarakat yakni Kuliah Kerja Nyata (KKN), bina desa, penyuluhan, bakti sosial, hingga memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak. 

Lantas bagaimana kondisi implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi saat ini?

Ada tulisan menarik dari Sri Yuliawati, mahasiswa program pascasarjana UHAMKA.

Ia melakukan penelitian dengan judul Kajian Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Sebagai Fenomena Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Dalam tulisan ini, Sri menemukan data empirik yang menunjukkan persoalan yang menjadi penghambat keberhasilan perguruan tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

  1. Sarana dan prasarana di perguruan tinggi yang kurang memadai
  2. Belum optimalnya kinerja tenaga pendidik dan kependidikan
  3. Manajemen perguruan tinggi belum tertata dengan baik
  4. Kualitas perguruan tinggi masih kurang

Saat ini implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi masih belum sesuai dengan target. Masih banyak celah dan kekurangan. Namun perguruan tinggi terus berbenah. Memberikan dukungan dan dorongan agar sivitas akademika mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik.

Sebagai kelompok intelektual, terdapat tanggung jawab yang besar untuk memberikan kontribusi kepada lingkungan dan masyarakat. Itulah sivitas akademika selalu didorong untuk mewujudkan Tri Dharma ini.

Baca juga : Pengertian Prodi, Kaprodi, Dekan, Rektor, Kajur, dan Dospem

Kontributor: Ana Widiawati

Tinggalkan komentar