Sektor pertanian di Indonesia memerlukan teknologi untuk meningkatkan hasil produksi. Hal tersebut dapat terwujud dengan bantuan dari lulusan agroteknologi. Jurusan agroteknologi merupakan jurusan yang cocok bagi kamu yang tertarik dengan sektor pertanian dan budidaya tanaman.
Jurusan ini berbeda dengan agribisnis. Agribisnis mempelajari sektor pertanian dari segi bisnis dan ekonomi. Sedangkan, agroteknologi mempelajari sektor pertanian dari segi produksi dan pemanfaatan teknologi. Tujuannya untuk meningkatkan hasil produksi dan mencegah terjadinya krisis pangan.
Sebelum masuk ke jurusan ini, kamu perlu mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari jurusan agroteknologi dan bagaimana prospek kerjanya? Mari simak informasinya dalam artikel berikut.
Pengertian Jurusan Agroteknologi
Jurusan agroteknologi merupakan jurusan yang memberikan pembelajaran tentang cara mengoptimalkan penggunaan teknologi di sektor pertanian. Di jurusan ini, kamu akan belajar caranya menghasilkan produk-produk unggulan di sektor pertanian dan caranya mengolah hasil pertanian.
Selain itu, kamu juga akan belajar tentang perencanaan dan perancangan sistem yang efektif yang dapat diterapkan di sektor pertanian. Tidak hanya itu saja, kamu juga akan belajar tentang lahan dan media tanam dan faktor lingkungan. Mata kuliah yang akan dipelajari di jurusan agroteknologi meliputi Industri Pembenihan, Pengendalian Hama dan Penyakit, Rekayasa Tanaman, dan sebagainya.
Jurusan agroteknologi biasanya termasuk dalam Fakultas Pertanian. Namun, prodi ini juga bisa berdiri sendiri. Jurusan ini sudah tersedia di banyak universitas, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, Universitas Syiah Kuala, dan masih banyak lagi.
Kelebihan Jurusan Agroteknologi
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari jurusan agroteknologi.
1. Mempelajari Teknik Pengelolaan Tanaman Secara Efektif dan Efisien
Jurusan ini memberikan pembelajaran tentang teknik pengelolaan tanaman secara efektif dan efisien. Mahasiswa jurusan ini akan belajar tentang pengelolaan pupuk, pemilihan varietas tanaman, dan pengendalian hama dan penyakit. Mereka juga akan belajar caranya meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dengan mengandalkan sumber daya alam, seperti lahan, air, dan energi.
2. Memberikan Solusi untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian
Di jurusan ini, mahasiswa akan dibantu untuk menemukan dan mengembangkan solusi untuk menangani permasalahan di sektor pertanian. Solusi tersebut diterapkan untuk mengembangkan praktik pengelolaan sektor pertanian yang lebih baik, termasuk meningkatkan produktivitas pertanian.
3. Memberikan Pemahaman Mengenai Penerapan Teknologi dalam Pertanian
Di jurusan agroteknologi, mahasiswa akan dibantu untuk memahami tentang penerapan teknologi dalam pertanian. Mereka akan belajar bagaimana penerapan teknologi dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam sektor pertanian.
Kekurangan Jurusan Agroteknologi
Berikut ini adalah beberapa kekurangan jurusan teknologi.
1. Tuntutan Pekerjaan Lapangan yang Cukup Tinggi
Salah satu tantangan dalam jurusan ini, yaitu tuntutan pekerjaan lapangan yang cukup tinggi. Sehingga, kamu harus siap untuk bekerja di bawah terik matahari. Kondisi seperti ini biasanya kurang cocok untuk mereka yang lebih suka bekerja di dalam ruangan.
2. Membutuhkan Dedikasi yang Tinggi untuk Mempelajari Materi yang Kompleks
Jurusan ini juga menuntut mahasiswanya untuk mempunyai pengetahuan yang luas tentang pertanian, seperti pengetahuan tentang hama, manajemen pertanian, dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan dedikasi yang tinggi untuk mempelajari materi-materi yang kompleks ini.
3. Perlu Mengikuti Perkembangan Teknologi yang Cepat
Dunia pertanian terus mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan tersebut ditandai dengan hadirnya teknologi-teknologi yang baru. Contohnya, bioteknologi, sensor, dan lain-lain. Oleh karena itu, jika kamu ingin masuk ke jurusan ini, kamu perlu terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi agar tidak ketinggalan.
Baca Juga: Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Prospek Kerja Jurusan Agroteknologi
Jurusan agroteknologi ini cocok bagi kamu yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Lulusan agroteknologi bisa bekerja di perusahaan perkebunan, kehutanan, hortikultura, dan pangan. Mereka juga bisa bekerja di instansi pemerintah seperti Kementerian Pertanian. Profesi yang dapat dilakukan oleh lulusan agroteknologi, antara lain:
1. Penyuluh Pertanian
Lulusan agroteknologi dapat bekerja sebagai penyuluh pertanian. Seorang penyuluh pertanian bertugas untuk memberikan arahan kepada petani dan mendampinginya. Untuk menjadi seorang penyuluh pertanian, seseorang harus memiliki pengetahuan yang luas tentang sektor pertanian dan memiliki kemampuan problem solving yang baik.
2. Peneliti
Setelah lulus dari jurusan agroteknologi, kamu juga bisa berprofesi sebagai peneliti. Sebagai peneliti, kamu akan melakukan riset, evaluasi, dan pemantauan yang berguna bagi sektor pertanian. Di masa depan, peneliti produksi pangan termasuk produksi hasil pertanian akan sangat dibutuhkan karena hal tersebut berpengaruh terhadap kehidupan banyak orang.
3. Akademisi
Selain peneliti, kamu juga bisa menjadi seorang akademisi. Profesi akademisi cocok bagi kamu yang ingin membagikan ilmu kepada orang lain. Contohnya, kamu bisa mengajar di SMK Pertanian. Kalau kamu ingin menjadi dosen, kamu perlu menempuh pendidikan lagi ke jenjang S2.
4. Surveyor
Lulusan agroteknologi juga dibutuhkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional untuk menjadi surveyor. Seorang surveyor harus mempunyai pengetahuan tentang survei dan pemetaan. Dalam sektor pertanian, pemetaan diperlukan dalam perencanaan luas lahan pertanian.
5. Konsultan Pertanian
Prospek kerja lainnya adalah menjadi seorang konsultan pertanian. Konsultan pertanian bertanggung jawab atas program pertanian. Dia juga perlu memikirkan solusi yang tepat untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.
Selain itu, konsultan pertanian juga bertugas memberikan saran, nasihat, dan bimbingan yang berkaitan dengan sektor pertanian. Untuk menjadi seorang konsultan pertanian, kamu harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
6. Aparatur Sipil Negara (ASN)
Lulusan agroteknologi juga memiliki peluang untuk bekerja sebagai ASN di Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Urusan Logistik (Bulog), Koperasi, Badan Penelitian dan Pengembangan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau di BUMN.
Mereka yang lulus dari jurusan agroteknologi juga dapat berkarir di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan tugas memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengolah ladang, pertanian, dan perkebunan. Mereka juga bisa bekerja di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Di sana, mereka akan melakukan penelitian, pengembangan, dan inovasi yang berkaitan dengan pertanian.
7. Wirausaha di Sektor Pertanian
Kalau kamu tertarik untuk menjalankan usaha sendiri, kamu juga bisa menjadi pengusaha di sektor pertanian. Contoh usaha yang bisa dijalankan adalah usaha pupuk, komoditas perkebunan, perkebunan, pangan, dan sebagainya. Untuk menjadi pengusaha, kamu harus mempelajari tentang pemasaran produk.
8. Manajer atau Administrator Pertanian
Lulusan agroteknologi juga memiliki prospek kerja untuk menjadi seorang manajer atau administrator pertanian. Seorang manajer atau administrator pertanian bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pertanian. Seorang administrator pertanian harus memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dengan cepat, bekerja secara tim, dan menemukan solusi.
Ada banyak petani yang hanya menjual produk mentah. Padahal, jika hasil pertanian mereka diolah menjadi produk, profit yang didapat akan lebih besar. Sebagai pengusaha, kamu bisa bertindak sebagai inovator yang mengolah produk mentah menjadi berbagai produk pangan.
Itulah prospek kerja bagi lulusan agroteknologi. Ilmu tentang pertanian akan terus diperlukan untuk membantu sektor pertanian menghasilkan produk-produk unggulan.
Demikian penjelasan mengenai jurusan agroteknologi. Jadi, jurusan ini memiliki peran yang penting dan sangat dibutuhkan dalam sektor pertanian. Jangan lupa share artikel ini kepada teman-temanmu. Kalau ada komentar yang ingin disampaikan, silahkan tulis di kolom komentar yang tersedia.
-
Buku Koperasi Dan Kelembagaan PertanianRp 115.000
-
Buku Analisis Kelayakan Investasi Pembangunan Rice Milling Unit (RMU)Rp 86.000
-
Buku Resiliensi dan Adaptasi Pertanian di Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS)Rp 158.000
-
Buku Budidaya Padi di Sawah Tadah Hujan: Kendala dan Upaya MengatasinyaRp 97.000
-
Buku Ketahanan Pangan “Delineasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara”Rp 177.000
-
Buku Produksi dan Penanganan Benih Bawang Merah Varietas Lembah Palu (VLP)Rp 169.000