Studi Pendahuluan: Definisi, Tujuan, Cara Membuat dan Contoh

Bagi kalian yang sedang menyusun tugas akhir, baik itu skripsi, tesis atau penelitian lainnya, tentu sudah tidak asing lagi dengan studi pendahuluan bukan? Sebenarnya, studi pendahuluan itu apa sih? Artikel berikut akan menjawab pertanyaan tersebut.

Selain mengulas tentang pengertian studi pendahuluan, artikel ini juga akan membahas tujuan melakukan studi pendahuluan, isi dari studi pendahuluan, cara membuat dan contoh studi pendahuluan secara singkat. So, baca sampai akhir ya. 

Yuk, kita bahas satu persatu. Pembahasan pertama akan kita mulai dengan pengertian studi pendahuluan.

Apa Itu Studi Pendahuluan?

Studi pendahuluan atau Preliminary Research adalah tahap awal dalam sebuah penelitian dan pengembangan model penelitian. Pada tahap ini, seorang peneliti melakukan observasi untuk mengumpulkan informasi dan data awal sebelum melakukan penelitian lanjutan.

Dalam studi pendahuluan ini, seorang peneliti akan mendalami masalah dan menyusunnya secara sistematis. Dari studi pendahuluan ini, masalah yang akan diteliti, yang awalnya masih abu-abu, menjadi jelas. Selain itu, peneliti juga akan mencari informasi mengenai penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik yang diteliti.

Program Afiliasi

Jadi, studi pendahuluan adalah langkah awal untuk mendapatkan data dan menyusun rumusan masalah sebelum melanjutkan penelitian.

Selanjutnya, apa sih tujuan seorang peneliti melakukan studi pendahuluan?

Tujuan Melakukan Studi Pendahuluan

Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai saat seorang peneliti melakukan studi pendahuluan. Tujuan tersebut di antaranya

1. Memperjelas Masalah

Tujuan pertama mengapa studi pendahuluan itu penting untuk dilakukan adalah untuk memperjelas atau memastikan masalah penelitian. Masalah itu kemudian disusun secara sistematis dan menjadi rumusan masalah dalam penelitian.

Biasanya, rumusan masalah ini ditulis dengan menggunakan tanda tanya. Misalnya, mengapa setiap menjelang hari raya natal dan tahun baru harga barang-barang pokok menjadi naik?

2. Memastikan Penelitian Bisa Lanjut atau Tidak

Tujuan kedua adanya studi pendahuluan adalah untuk memastikan penelitian tersebut lanjut atau tidak. Dari mana kepastian untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan penelitian tersebut didapatkan? Ya, dari masalah yang didapatkan. 

Semakin jelas masalah, maka penelitian harus dilanjutkan. Namun, jika semakin tidak jelas serta banyak kendala yang dihadapi, sebaiknya penelitian dihentikan. Apalagi, jika data yang tersedia tidak memadai. Jika data tidak tercukupi, maka itu bisa menjadi pertimbangan untuk melanjutkan penelitian atau tidak.

Program Afiliasi

Selain itu, kepastian lanjut atau tidaknya penelitian juga bisa dilihat dari urgensi penelitian yang akan dilakukan. Memberikan manfaat bagi masyarakat atau tidak? Nilai kemanfaatan ini perlu menjadi pertimbangan sebelum melanjutkan penelitian. Mengapa? Jika tidak memberikan manfaat kepada masyarakat, mengapa penelitian itu dilakukan?

3. Mendapatkan Data Awal dari Lapangan

Mendapatkan data awal dari lapangan merupakan tujuan selanjutnya dari studi pendahuluan. Dengan terjun lebih awal ke lapangan, seorang peneliti akan mendapatkan data awal tentang persoalan yang akan diteliti. Tanpa adanya studi pendahuluan, seorang peneliti akan gagap dan terkesan tidak menguasai masalah penelitian.

4. Mengetahui Penelitian Sebelumnya

Dengan adanya studi pendahuluan, seorang peneliti juga akan mengetahui penelitian sebelumnya yang sesuai dengan topik penelitian yang sedang diteliti. Dengan mengumpulkan data awal, baik dari jurnal, koran, buku-buku yang relevan dengan topik penelitian. Tentu saja, semua itu didapatkan dari studi pendahuluan yang dilakukan.

5. Mengetahui Narasumber yang Harus Dituju

Terakhir, tujuan diadakannya studi pendahuluan adalah untuk mengetahui narasumber yang dituju. Dengan studi lapangan, seorang peneliti akan mengetahui siapa saja yang akan dijadikan narasumber untuk menggali informasi.

Lantas, apa saja isi dari studi pendahuluan tersebut. Ini jawabannya.

Isi Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan berisi data-data awal hasil observasi lapangan dan penelitian awal. Data-data awal ini bisa berasal dari literatur ataupun hasil dari wawancara. Selain itu, studi pendahuluan juga berisi rumusan masalah yang sudah disusun secara terstruktur dengan menggunakan kalimat tanya. Bukan hanya itu saja, tujuan penelitian juga perlu untuk dicantumkan.

Studi pendahuluan juga berisi nama-nama narasumber yang memberikan informasi awal. Nama narasumber ini penting karena nantinya akan ditindaklanjuti kembali saat melakukan penelitian utama. Terakhir, pendekatan penelitian dan juga hipotesis juga harus ada dalam studi pendahuluan.

Itulah kira-kira yang harus ada dalam studi pendahuluan, lantas, bagaimana cara membuat studi pendahuluan?

Cara Membuat Studi Pendahuluan

Cara membuat studi pendahuluan dapat dilakukan dengan menggali informasi pada tiga objek. Objek yang dimaksud di sini  apa yang harus dihubungi, dilihat dan dikunjungi yang kira-kira dapat memberikan tentang informasi atau data yang berkaitan dengan penelitian.

Apa saja ketiga objek tersebut? Ketiga objek itu biasanya disebut dengan tiga p, yakni paper (kertas), person (manusia) dan tempat (place)

1. Paper

Paper atau kertas adalah objek pertama, meliputi dokumen, buku-buku, jurnal, koran atau sumber tertulis lainnya seperti skripsi, tesis atau penelitian sebelumnya yang bisa dijadikan rujukan dalam penelitian. Studi ini biasanya disebut dengan studi kepustakaan atau literatur study

2. Person

Person atau manusia merupakan objek yang bisa digali informasinya. Tentunya, manusia di sini, adalah orang yang paham dengan permasalahan yang sedang diteliti. Person ini bisa dijadikan narasumber sebagai tempat bertanya. Person ini juga bisa berarti para ahli yang bisa dimintai pendapat dan diajak berdiskusi tentang penelitian terkait.

3. Place

Place atau tempat ini dapat berupa lokasi, tempat atau benda-benda yang berkaitan dengan penelitian. Place ini merupakan salah satu objek penting dalam studi pendahuluan. Lantaran lokasi penelitian juga penting untuk menjadi pertimbangan. Misalnya, seseorang tertarik untuk melakukan penelitian di pedalaman.

Setelah melakukan studi pustaka, didapatkanlah data bahwa biaya untuk menuju ke sana lebih besar daripada hasil yang akan dicapai dalam penelitian. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk tidak melakukan penelitian di tempat tersebut.

Setelah mengetahui cara untuk membuat studi pendahuluan, mari kita simak contoh singkat dari studi pendahuluan.

Contoh Studi Pendahuluan Singkat

Judul  Penelitian: Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Maju Jaya Banguntapan

Rumusan Masalah: Apa yang dimaksud media audio visual dalam proses belajar mengajar? Bagaimana pengaruh media audio visual terhadap prestasi belajar siswa kelas VI SD Maju Jaya Banguntapan?

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh media audio visual terhadap prestasi belajar siswa kelas VI SD Maju Jaya Banguntapan.

Pendekatan: Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji hipotesis yang ditetapkan peneliti.

Hipotesis

  1. Media audio visual tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas VI SD Maju Jaya Banguntapan.
  2. Media audio visual memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas VI SD Maju Jaya Banguntapan

Demikian ulasan mengenai studi pendahuluan, mulai dari pengertian, tujuan, isi dan juga contoh singkat dari studi pendahuluan. Semoga tulisan ini bermanfaat.

FAQ Mengenai Studi Pendahuluan

Apa fungsi dari studi pendahuluan?

Fungsi studi pendahuluan adalah untuk memperoleh masukan mengenai objek yang akan diteliti yang nantinya bisa dijadikan acuan apakah penelitian dapat dilanjut atau tidak.

Berapa jumlah sampel untuk studi pendahuluan?

Menurut Sopiyudin (2014), peneliti sebaiknya harus melakukan studi pendahuluan pada 10-20 orang sampel. 

Apa saja yang dilakukan pada studi pendahuluan?

Observasi dan mengumpulkan data-data terkait penelitian yang akan dilakukan. Jadi, ini akan sebagai dasar untuk melanjutkan penelitian atau tidak.

Baca juga artikel penelitian terbaik lainnya sebagai berikut.

Penulis: Nur Rokhim

Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink,  berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari

Tinggalkan komentar