Cara analisis jurnal setiap penulis berbeda-beda. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “analisis”, baik itu dalam konteks akademik, bisnis, atau bahkan saat membahas sesuatu yang sederhana seperti memilih tempat makan.
Atau dalam konteks yang lebih serius secara akademisi, misalnya saat harus membuat jurnal. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan analisis? Kamu bisa temukan pengertian, cara dan format penulisan analisis jurnal di artikel ini.
Daftar Isi
Pengertian Analisis Jurnal
Secara umum, analisis adalah proses menguraikan sesuatu yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar lebih mudah dipahami. Dengan kata lain, analisis membantu kita “membedah” suatu persoalan agar bisa melihatnya dari berbagai sudut pandang.
Sementara yang dimaksud dengan analisis jurnal adalah proses mengevaluasi isi jurnal ilmiah secara kritis dan sistematis. Tujuannya untuk memahami tujuan penelitian, metodologi yang digunakan, hasil yang diperoleh, serta kontribusi penelitiannya terhadap bidang ilmu tertentu.
Dalam dunia akademik, kegiatan ini sangat penting karena membantu kita memahami literatur yang relevan, menilai kekuatan dan kelemahan suatu penelitian dan menyusun landasan teori untuk penelitian sendiri.
Format Penulisan Analisis Jurnal
Menulis analisis jurnal seringkali jadi tantangan tersendiri, terutama bagi mahasiswa atau peneliti pemula. Banyak yang bingung harus mulai dari mana dan seperti apa format penulisan yang benar. Buat kamu yang bingung memulai menganalisis jurnal, bisa ikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Identitas Jurnal
Format analisis jurnal wajib ada identitas jurnal. Identitas jurnal menjadi informasi dasar tentang jurnal yang kamu analisis. Ini penting agar pembaca tahu sumber yang sedang kamu bahas. Berikut format identitas jurnal
- Judul Artikel:
- Penulis:
- Nama Jurnal:
- Volume dan Nomor:
- Tahun Terbit:
- Link DOI (jika ada):
2. Tujuan Penelitian
Di bagian ini, tuliskan secara singkat apa yang menjadi tujuan utama penelitian dalam jurnal tersebut. Kamu bisa fokus pada pertanyaan “Apa yang ingin dicapai oleh peneliti?”. Tujuan penelitian ini umumnya bisa ditemukan di bagian pendahuluan atau di bagian abstrak jurnal.
3. Permasalahan atau Rumusan Masalah
Sebutkan permasalahan utama yang diangkat oleh penulis jurnal. Ini bisa dalam bentuk pertanyaan penelitian atau latar belakang masalah yang menjadi dasar riset.
4. Metodologi Penelitian
Di Bagian metodologi penelitian, kamu fokus menjelaskan bagaimana topik penelitian yang kamu angkat. Kamu perlu menuliskan metode penelitian yang digunakan apakah menggunakan metode kualitatif, kuantitatif atau campuran.
Di metodologi penelitian kamu juga perlu memasukan teknik pengumpulan data, siapa subjek atau objek penelitiannya dan instrumen apa yang digunakan? Hal ini perlu diperhatikan, karena membantu memahami memahami validitas dan reliabilitas dari hasil yang disajikan.
5. Hasil Penelitian
Di format hasil penelitian, kamu hanya fokus menguraikan secara ringkas temuan utama dari penelitian. Tidak perlu menuliskan semuanya, cukup poin-poin penting yang relevan dan menarik. Jika perlu, kamu bisa menyebutkan data statistik, grafik, atau hasil wawancara (tergantung metode yang digunakan).
6. Pembahasan dan Kesimpulan
Buat kamu yang bingung di bagian pembahasan dan kesimpulan, maka kamu hanya perlu fokus menganalisis bagian ini dengan mempertimbangkan apakah hasil mendukung tujuan awal? Atau apakah ada temuan yang menarik atau tidak terduga? Serta perlu mempertanyakan terkait bagaimana peneliti mengaitkan hasil dengan teori yang sudah ada?
7. Kritik dan Evaluasi Pribadi
Di bagian kritik dan evaluasi pribadi Inilah bagian di mana kamu menunjukkan kemampuan berpikir kritis. Beberapa hal yang bisa kamu bahas apakah metode yang digunakan sudah tepat?
Kamu juga perlu menggarisbawahi apakah data cukup kuat untuk mendukung kesimpulan?, apa kelebihan dan kekurangan jurnal ini? dan apa kontribusinya terhadap bidang ilmu tertentu? Kehadiran kritik dan evaluasi pribadi ini bukan berarti mencari kesalahan, tetapi memberikan penilaian objektif secara ilmiah.
6. Kesimpulan Analisis
Berikan rangkuman akhir dari keseluruhan analisis. Kamu bisa menuliskan kesimpulan singkat tentang kemanfaatan hasil jurnal yang kamu buat dan apakah jurnal yang kau buat bisa dijadikan rujukan yang kuat?
Itulah delapan format penulisan analisis jurnal. Menulis analisis jurnal sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan, asalkan kamu tahu format dan langkah-langkahnya. Dengan memahami struktur penulisan yang tepat, kamu bisa menyusun analisis yang rapi, kritis, dan berbobot.
Baca Juga:
- 7 Jenis Metodologi Penelitian dan Penjelasan Lengkap
- Penelitian Komparatif: Pengertian, Jenis dan Contoh
- Fenomena Penelitian: Definisi, Cara Menemukan dan Contoh
Cara Analisis Jurnal yang Benar
Jika sebelumnya sudah dijelaskan secara singkat tentang pengertian analisis dan format penulisan analisis jurnal, berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa kamu ikuti untuk menganalisis jurnal ilmiah.
1. Membaca Abstrak
Abstrak adalah ringkasan dari keseluruhan isi jurnal. Di bagian ini, kamu bisa mendapatkan gambaran umum tentang tujuan penelitian, metode yang digunakan, mengetahui hasil utama dan kesimpulan. Kalau abstraknya saja sudah tidak relevan dengan topik maka tidak perlu buang waktu baca seluruh jurnal.
2. Cermati Latar Belakang Masalah
Pahami kenapa penelitian ini dilakukan. Apa yang melatarbelakanginya? Apa masalah yang ingin diselesaikan? Bagian ini biasanya ada di awal jurnal, di bagian pendahuluan. Latar belakang yang kuat biasanya mengandung fakta, data, atau teori sebagai dasar argumen.
3. Identifikasi Tujuan dan Rumusan Masalah
Cara analisis jurnal yang ketiga, kamu perlu menanyakan pada diri sendiri saat membaca, seperti apa yang ingin dicapai penulis melalui penelitian ini? dan apa rumusan masalah atau pertanyaan penelitiannya? Cara ini penting untuk mengetahui arah dan fokus penelitian.
4. Analisis Metode Penelitian
Setiap jurnal ilmiah pasti menjelaskan metode yang digunakan. Maka cara menganalisis jurnal harus fokus pada jenis penelitian yang digunakan (kuantitatif, kualitatif, atau campuran), fokus pada teknik pengumpulan data (angket, wawancara, studi literatur, dll.), Subjek dan sampel penelitian dan instrumen dan teknik analisis data yang digunakan apa.
5. Pahami Hasil dan Temuan Penelitian
Bagian hasil adalah jantung dari jurnal. Maka, perlu memperhatikan apa saja temuan utama dari penelitian, dan perhatikan penyajian data, bisa disampaikan dalam bentuk tabel, grafik atau narasi. Dan, kamu juga perlu perhatikan hasil yang mendukung hipotesis yang diangkat.
Jika kamu sedang menyusun skripsi atau tesis, bagian ini bisa kamu gunakan sebagai perbandingan atau referensi.
6. Telusuri Pembahasan dan Kesimpulan
Di sinilah penulis menjelaskan arti dari hasil yang diperoleh. Dimana penulis perlu menghubungkan hasil dengan teori atau penelitian sebelumnya dan menyebutkan keterbatasan penelitian.
Hal yang tidak boleh kalah yang perlu diperhatikan, cek kesimpulan akhir. Apabila kamu bisa membahas dengan baik akan menunjukkan pemikiran kritis dari peneliti.
7. Lakukan Evaluasi
Saatnya kamu berpikir kritis! Tanyakan pada dirimu terkait kelebihan dan kekurangan jurnal yang kamu angkat. Perhatikan pula apakah data cukup valid dan terpercaya? Dan apakah penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk topikmu?. Jika perlu, lakukan evaluasi agar tulisan semakin berbobot.
Itulah artikel dari Deepublish Store tentang cara analisis jurnal yang benar. Mulailah dari membaca abstrak, pahami metode, dan simpulkan temuan utama. Jangan lupa, tambahkan evaluasi pribadi agar tulisanmu lebih tajam.
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.