Contoh kritik sastra– Kritik sastra merupakan salah satu cara untuk menilai sebuah sastra sebagai karya seni yang tujuannya adalah untuk mengkaji dan juga memberikan sebuah masukan dan saran atas sebuah sastra yang dibuat.
Daftar Isi
Ciri dari kritik sastra
Sebelum ke contoh kritik karya sastra, alangkah lebih baiknya jika mengenali ciri-ciri dari kritik sastra itu sendiri.
- Menanggapi sebuah hasil karya sastra.
- Memberi pertimbangan menganai kelebihan dan kekurangan sastra
- Mempertimbangkan secara objektif.
- Memaparkan kesan kritikus terhadap sebuah karya sastra.
- Tidak berprasangka dan tidak terpengaruh oleh pembuat karya.
- Memberikan saran
Sesuai dengan namanya, dengan adanya kritik sastra ini supaya sebuah karya sastra menjadi lebih baik dan memiliki arti yang lebih luas lagi.
Nah, ini merupakan contoh kritik karya sastra itu sendiri.
Contoh Kritik Sastra
Analisis Kritik Sastra “Surat Kepada Bunda: Tentang Calon Menantunya”
Karya W.S. Rendra
Surat Kepada Bunda: Tentang Calon Menantunya
Mama yang tersayang
Akhirnya kutemukan juga jodohku
Seseorang yang bagai kau
Sederhana dalam tingkah laku dan bicara
Serta sangat menyayangiku
Terpupuslah sudah masa-masa sepiku
Hendaknya berhenti gemetar rusuh Hatimu yang baik itu
Yang selalu mencintaiku
Karena kapal yang berlayar
Telah berlabuh dan ditambatkan
Dan sepatu yang berat serta nakal
Yang dulu biasa menempuh Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara
Kini telah lepaskan
Dan berganti dengan sandal rumah
Yang tenteram, jinak, sederhana
Mama
Burung dara yang nakal
Yang sejak dulu kau piara
Kini terbang dan telah menemui jodohnya
Ia telah meninggalkan sarang yang kau buatkan
Dan tiada akan pulang
Buat selama-lamanya
Ibuku,
Aku telah menemukan jodohku
Janganlah kau cemburu
Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti
Pada waktunya, aku mesti kau lepaskan pergi
Begitu kata alam, begitu kau mengerti
Bagai dulu bundamu melepas kau
Kawin dengan ayahku.
Dan bagai Bunda ayahku melepaskannya
Untuk mengawinimu Tentu sangatlah berat
Tapi itu harus, mama!
Dan akhirnya tak kan begitu berat
Apabila telah dimengerti
Apabila telah disadari
Hari sabtu yang akan datang
Aku akan membawanya kepadamu
Ciumlah kedua pipinya
Dan panggillah ia dengan kata ;’anakku!’
Bila malam telah datang
Kisahkan padanya
Riwayat para leluhur kita Yang ternama dan perkasa
Dan biarkan ia nanti
Tidur disampingmu Iapun anakmu
Sekali waktu nanti
Ia akan melahirkan cucu-cucumu
Mereka sehat-sehat dan lucu-lucu
Dan kepada mereka
Ibunya akan bercerita
Riwayat yang baik tentang nenek mereka
Bunda bapak mereka
Ciuman abadi Dari anak lelakimu yang jauh
– Willy
Dari contoh bacaan, berikut contoh kritik sastra
1. Tipografi
Berdasarkan jenis tipografinya, puisi diatas termasuk jenis puisi dengan tipografi teratur dengan jumlah baris dan bait yang tidak sama. Alasannya, pada puisi tersebut pengarang masih menggunakan persamaan bunyi atau rima, jumlah kata dan penyusunan kata meskipun baris dan baitnya tidak sama.
2. Kata dan Diksi
Dalam puisi tersebut, pengarang lebih banyak menggunakan kata –kata yang sudah familier dan mudah dipahami oleh pembaca meskipun ada juga beberapa kata yang mengalami defamilier. Sementara itu, diksi yang digunakan pengarang kebanyakan bermakna konotatif.
Misalnya, ia melukiskan kehidupannya dahulu dan berubah saat ia telah menemukan jodohnya dengan “kapal yang berlayar yang telah berlabuh dan ditambatkan”. Ia juga melukiskan dirinya sewaktu belum menemukan jodohnya dengan istilah “burung dara yang nakal”.
3. Bahasa Kiasan dan Bahasa Retorik
Bahasa kiasan yang terdapat dalam puisi tersebut antara lain :
a. Perbandingan
Contoh :
- Seseorang yang bagai kau
- Dan bagai Bunda ayahku melepaskannya
- Untuk mengawinimu
- Bagai dulu bundamu melepas kau
b. Metafora
Contoh :
- Dan berganti dengan sandal rumah Yang tenteram, jinak, sederhana
- Burung dara yang nakal
c. Personifikasi
Contoh :
- Terpupuslah sudah masa-masa sepiku Hendaknya berhenti gemetar rusuh
- Dan sepatu yang berat serta nakal
d. Hiperbola
Contoh :
- Jalan-jalan yang mengkhawatirkan Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara
- Kini terbang dan telah menemui jodohnya
e. Repetisi
Contoh :
- Begitu kata alam, begitu kau mengerti
- Apabila telah dimengerti Apabila Telah Disadari
Baca juga: Pengertian Majas dan Contoh
4. Rima, Aliterasi, Asonansi
Rima (persamaan bunyi akhir kata yang terdapat antar baris dalam satu bait, terdiri dari rima awal, tengah, akhir). Rima dalam puisi diatas kebanyakan berupa rima akhir. Contohnya pada bait pertama:
- Mama yang tersayang
- Akhirnya kutemukan juga jodohku
- Seseorang yang bagai kau
Selanjutnya pada bait-bait berikutnya dan seterusnya juga mempunyai rima akhir.
a. Aliterasi (persamaan bunyi konsonan pada satu baris puisi).
Contoh:
- Terpupulah sudah masa-masa sepiku
- Telah berlabuh dan ditambatkan
b. Asonansi (persamaan bunyi vokal pada satu baris puisi).
Contoh:
- Mama yang tersayang
- Sederhana dalam tingkah laku dan bicara
- Dan tiada akan pulang Buat selama-lamanya
- Yang ternama dan perkasa
5. Imaji
imaji bisa disebut juga dengancitra atau bayangan yang muncul dalam pikiran pembaca puisi)
Contoh:
a. Imaji penglihatan:
- Karena kapal yang berlayar
- Telah berlabuh dan ditambatkan
- Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
b. Imaji pendengaran:
- Dan panggillah ia dengan kata ; ’anakku!’
- Kisahkan padanya
- Riwayat para leluhur kita
Puisi di atas juga dapat dianalisis melalui Kritik mimetik. Kritik mimetik adalah kritik yang memandang karya sastra sebagai pencerminan kenyataan kehidupan manusia. Sastra merupakan pencerminan atau penggambaran dunia kehidupan.
Sehingga kriteria yang digunakan kritikus sejauh mana karya sastra mampu menggambarkan objek yang sebenarnya. Semakin jelas karya sastra menggambarkan realita semakin baguslah karya sastra itu. Kritik jenis ini jelas dipengaruhi oleh paham Aristoteles dan Plato yang menyatakan bahwa sastra adalah tiruan kenyataan.
Kenyataan hidup seseorang yang akan menikah dan calon istri/suami harus disetujui oleh ibu kandung. Ini adalah pencerminan takdir seseorang yang akan menikah ketika berusia dewasa. WS. Rendra sebagai pujangga ulung dan bahkan merupakan pengalaman sendiri dalam menulis karya sastra yang diberi judul “Surat Kepada Bunda :Tentang Calon Menantunya.“
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Cara untuk menilai sebuah sastra sebagai karya seni untuk mengkaji dan memberikan sebuah masukan serta saran atas sebuah sastra yang dibuat.
sinopsis karya, alasan logis, teori-teori yang mendukung
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari