Pentingnya memahami definisi operasional. Apa itu definisi operasional? Bagi kamu yang sedang menyusun sebuah penelitian salah satu hal penting yang harus dipahami. Ya, operasional bagian penting dari sebuah proposal, skripsi, atau penelitian. Banyak pertanyaan dapat hadir dari salahs atu komponen metodologi penelitian ini di saat kamu menjalani seminar proposal atau sedang presentasi usulan penelitian.
Definisi operasional akan terus digunakan pada teknik pengumpulan data, hal ini lantaran guna mengetahui secara lebih rinci yang jelas dan ringkas tentang suatu ukuran. Kebutuhan akan definisi operasional sangat penting saat mengumpulkan semua jenis data penelitian. Terutama untuk menentukan keputusan sedang dibuat tentang apakah sesuatu itu benar atau salah.
Daftar Isi
Pengertian Definisi Operasional
Data yang dikumpulkan akan salah jika mereka yang menyelesaikan pemeriksaan memiliki pandangan berbeda, sehingga saat mengumpulkan data, semua orang dalam sistem harus memiliki pemahaman yang sama dan mengumpulkan data dengan cara yang sama. Oleh karena itu, definisi operasional harus dibuat sebelum pengumpulan data dimulai.
Pengertian Operasional menurut Para Ahli
Berikut ini pengertia operasional menurut para ahli, antara lain:
1. Sugiono
Menurut Sugiyono (2015), Pengertian definisi operasional dalam variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Hoover
Pengertian operasional menurut Hoover adalah memuat identifikasi sesuatu hal yang bersifat (variabel) sehingga dapat digunakan untuk penelitian (observasi)
3. Asep Hermawan
Pengertian operasional menurut Asep Hermawan adalah penjelasan bagaimana kita dapat mengukur variabel. Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan angka-angka maupun atribut-atribut tertentu.
4. Widjono Hs
Pengertian operasional menurut Widjono Hs adalah batasan pengertian yang dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan.
5. Singarimbun (1997)
Pengertian operasional menurut Singarimbun adalah sebagai suatu unsur penelitian yang merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur dalam rangka memudahkan pelaksanaa penelitian di lapangan, sehingga memerlukan operasionalisasi dari masing-masing konsep yang digunakan dalam menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dengan kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya.
Tujuan Definisi Operasional
Salah satu kunci keberhasilan penelitian, selain perencanaan yang matang, adalah penggunaan definisi operasional dalam mengukur konsep dan variabel penelitian yang kita pelajari atau istilah yang kita gunakan dalam dokumen penelitian kita.
Menentukan variabel secara operasional menjadi hal yang sangat penting dalam penelitian karena bertujuan untuk memberikan kredibilitas pada metodologi dan untuk memastikan reproduktifitas hasil studi. Studi lain mungkin mengidentifikasi variabel yang sama secara berbeda, sehingga sulit untuk membandingkan hasil dari kedua studi tersebut.
Secara terperinci definisi operasional memiliki empat tujuan, yaitu:
- Menetapkan aturan dan prosedur yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur variabel.
- Memberikan arti yang tidak ambigu dan konsisten untuk istilah/variabel yang jika tidak dilengkapi dengan definisi operasional, maka dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda.
- Membuat pengumpulan data serta analisis lebih fokus dan efisien.
- Memandu jenis data dan informasi apa yang dicari oleh peneliti.
Manfaat Definisi Operasional
Secara khusus, definisi operasional merupakan penjabaran interpretasi dari variabel yang sudah ditentukan oleh peneliti. Dalam implementasinya definisi operasional dari satu peneliti dengan peneliti lain bisa sangat berbeda. Ini bisa dilihat pada definisi operasional skripsi ataupun thesis yang berdasar pada daftar pustaka.
Menguraikan definisi operasional variabel pada sebuah penelitian adalah sesuatu yang esensial. Ini dikarenakan agar ketika pengumpulan data peneliti tidak melakukan kekeliruan. Kekeliruan yang terjadi biasanya adalah data akan menjadi bias atau berbelok arah.
Kekeliruan bisa dikarenakan dalam penentuan instrumen penelitian yang tidak tepat serta pembuatan pertanyaan penelitian yang tidak konsisten.
Baca juga: Pengertian Manfaat Penelitian : Fungsi, Jenis disertai Contoh
Cara Membuat Definisi Operasional
Cara membuat definisi operasional sebenarnya tidak sulit, karena sudah ada berbagai contoh yang dapat kamu jadikan referensi. Namun di artikel ini kami akan memberikan beberapa cara membuat definisi operasional yang mudah. Setidaknya ada dua cara mudah.
Cara Pertama
1. Identifikasi karakteristik
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pada Identifikasi karakteristik yang akan diukur atau jenis masalah yang menjadi perhatian.
2. Tentukan alat/instrumen pengukur
Alat ukur yang bisa dan sering dipakai biasanya adalah alat ukur fisik seperti jam, timbangan, mikrometer dsb. Pada pengamatan visual atau fisik diperlukan penglihatan normal atau membutuhkan alat seperti kaca pembesar untuk memudahkan pengamatan.
3. Jelaskan metode pengujian
Metode pengujian adalah prosedur paling baru untuk digunakan dalam aktivitas pengukuran. Misalnya ketika mengukur waktu, maka titik awal mulai dan titik akhir harus ditentukan. Ini juga berlaku pada pengukuran apa saja, tingkat presisi atau ketepatan harus ditentukan dan disebutkan. Contohnya adalah ketika waktu akan diukur dalam bentuk detik, menit atau jam.
4. Sebutkan kriteria keputusan
Kriteria keputusan merepresentasikan kesimpulan yang berasal dari pengujian. Apakah terdapat masalah? Apakah data yang ada benar?
Ketika pengamatan fisik atau visual dilakukan, definisi jelas mengenai bisa diterima dengan tidak diterima sangatlah penting. Usahakan dokumentasikan dengan foto, tulisan untuk mendukungnya.
5. Dokumentasikan definisi operasional
Definisi operasional akan lebih baik jika di dokumentasi dan distandarisasi. Definisi harus diikutsertakan dalam materi dan lembar prosedur dan hasil langkah 1 hingga 4 harus dimasukan dalam satu wadah/dokumen.
6. Uji definisi operasional
Menguji definisi operasional sebelum mengaplikasikannya adalah hal yang sangat krusial dan penting. Definisi operasional harus membuat tugas yang akan dilakukan menjadi jelas dan mudah. Cara terbaik untuk menguji definisi operasional adalah dengan meminta seseorang yang berbeda untuk mengamatinya. Apakah hasilnya konsisten? Apakah hasilnya benar?
Cara Kedua
Berikut merupakan tahap-tahap dalam membuat definisi operasional yang bisa diandalkan (Variabel Terikat, Variabel Luar, dan Variabel Bebas):
- Pastikan apa saja variabel yang diteliti. Dimana peneliti akan menentukan kegunaan dari setiap variabel dan klasifikasinya, bisa menjadi merupakan variabel luar, variabel terikat maupun variabel bebas.
- Temukan arti konseptual yang akurat mengenai setiap variabel. Ini bisa dicari pada penelitian terdahulu, buku maupun kamus. Atau bisa memformulasikannya secara mandiri namun harus berlandaskan sumber-sumber terkait dan pengalaman yang ada di kepustakaan.
- Kenali apa yang bisa dilaksanakan ketika peneliti sedang mengukur variabel. Perlu diketahui dalam melaksanakan pengukuran terdapat berbagai macam metode yang bisa dilakukan. Dapat dengan observasi, komparasi, bertanya dsb.
- Tentukan metode yang paling baik untuk dilaksanakan ketika mendeskripsikan / menggambarkan variabel. Dalam penentuan metodenya harus jelas sumbernya dan detail.
Contohnya adalah apakah metode menggunakan cara yang sudah ada misal wawancara atau menggunakan cara baru. Dalam pengukuran terdapat empat tingkat yakni nominal, ordinal, interval serta rasio, bisa dilihat di skala pengukuran.
- Catatlah dalam rupa tabel, bisa juga menggunakan narasi. Seringkali penggunaan tabel dilakukan pada laporan skripsi, sementara narasi digunakan pada publikasi ilmiah.
Baca juga: Skala Pengukuran Data dalam Penelitian Disertai Contoh
Jenis dan Contoh Definisi Operasional
Berikut ini jenis dan contohnya..
Definisi Operasional A
Merupakan alur I yang bisa dibuat berlandaskan dengan operasi apa yang dilaksanakan, ini mengakibatkan adanya indikasi pada variabel yang akan didefinisikan akan bisa terjadi.
Dengan memakai prosedur yang telah ditetapkan peneliti, maka indikasi atau gejala akan bisa terealisasikan atau terjadi.
Contoh: “Pertentangan” bisa didefinisikan sebagai adanya dua kubu yang berseberangan, yang setiap kubu memiliki visi dan misi yang sama, namun hanya terdapat satu kubu yang bisa meraihnya.
Definisi operasional B
Merupakan alur II yang bisa dibuat dengan landasan sebuah objek yang didefinisikan bisa dioperasionalisasikan dengan baik. Maksudnya adalah apa yang di laksanakan atau apa yang terkandung dalam sifat-sifatnya. Untuk lebih paham berikut contoh definisi operasional B.
Contoh: “Orang rajin” bisa didefinisikan dengan individu yang bisa konsisten dengan apa yang telah ditetapkan (tujuan) dan bisa melaksanakan segala tugas yang dibebankannya.
Definisi Operasional C
Merupakan alur III yang bisa dibuat berlandaskan dengan apa yang nampak pada objek atau indikasi apa yang akan terlihat pada objek. Maksudnya adalah apa yang menjadi inti dari sifat statisnya.
Contoh: Orang rajin bisa didefinisikan sebagai individu yang memiliki sikap disiplin yang baik, suka bekerja, selalu berusaha giat dan memiliki sikap yang patuh.
Contoh Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel diperlukan guna menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu, operasional variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan tepat. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitiannya ini dapat dilihat pada contoh tabel berikut:
Konsep Variabel | Dimensi | Indikator | Skala Item | Item |
Variable (X) Asimetri informasi: Asimetri informasi adalah ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal dan agen karena salah satu pihak memiliki informasi yang lebih unggul. Asimetri informasi dapat diantisipasi dengan melakukan mentoring atau pengawasan serta dengan meningkatkan kualitas dari informasi. Basri (2011:12) Suatarna (2010) | Kualitas Informasi – Relevan – Andal | a. Tingkat manfaat umpan balik b. Tingkat manfaat prediktif informasi RKA c. Tingkat ketepatan waktu penyampaian anggaran d. Tingkat kelengkapan informasi anggaran (RKA) | Ordinal | 1 2 3 4 |
– Andal | a. Tingkat kejujuran Informasi RKA b. Tingkat netralitas informasi anggaran c. informasi dalam RKA dapat diverivikasi | Ordinal | 5 6 7 | |
– Dapat dibandingkan | a. Tingkat Kesamaan kuantitas informasi anggaran (RKA) antara DPRD dan SKPD b. Tingkat kualitas pemilikan informasi anggaran antara DPRD dan SKPD | Ordinal | 8 9 | |
– Dapat dipahami | a. Kesesuaian penggunaan bahasa dalam RKA SKPD b. Tingkat pemahaman pengguna Informasi RKA | Ordinal | 10 11 | |
Variable (Y) Budgeraty Slack: Senjangan anggaran adalah perbedaan antara jumlah anggaran yang diajukan oleh bawahan dengan jumlah estimasi yang terbaik dari organisasi. Senjangan anggaran berkaitan dengan sikap dan perilaku manusia, maka dapat dilihat dari ciri-ciri terjadinya Budgetary slack Anthony dan Govindaradjan (2005) | Ciri-ciri Budgetary Slack: – Standar Anggaran | a. Kesesuaian anggaran RKA SKPD dengan PPAS b. Kesesuaian anggaran RKA SKPD dengan KUA | Ordinal | 1 2-3 |
– Batasan anggaran | a. Tingkat kewajaran biaya anggaran berdasarkan SAB b. Kesesuaian RKA dengan standar harga satuan regional | Ordinal | 4-5 6-7 | |
– Efisiensi Anggaran | a. Tingkat input anggaran RKA SKPD b. Tingkat Output RKA SKPD c. Tingkat kesenjangan anggaran | 8 9 10 |