Hipotesis Statistik: Pengertian, Rumus dan Contoh

Memahami lebih dalam dunia penelitian dan statistik, yaitu hipotesis statistik. Dalam artikel ini, Kamu akan mendapatkan pengetahuan berupa pengertian, rumus hipotesa nol dan hipotesa alternatif beserta dengan contoh penerapannya.

Bagi seorang mahasiswa semester akhir, pastinya sudah tidak asing lagi dengan hipotesis statistik. Dimana cara ini sering digunakan untuk mengetahui hasil uji penelitian yang sedang diangkat. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hipotesis statistik, pengertian para ahli, contoh dan rumus hipotesesis, dapat dilihat ulasannya sebagai berikut. 

Pengertian Hipotesis Statistik Menurut Para Ahli 

Secara umum, hipotesis statistik adalah rancangan pernyataan atau pertanyaan yang sifatnya masih dugaan. Lantas, bagaimana dengan pendapat para peneliti tentang hipotesis statistik? Berikut pendapat mereka.

Baca juga : Hipotesis Penelitian Menurut Para Ahli

Borg dan Gall 

Hipotesis statistik menurut Borg dan Gall (1979) adalah ajuan pernysratan yang memuat tiga hal yang mengungkapkan bahwa hipotesis dirumuskan dengan singkat tetapi jelas, hipotesis nyata dan menunjukan apakah ada hubungan dengan variable yang lain. Terakhir, hipotesis harus didukung dengan teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli secara relevan. 

Program Afiliasi

Wagiran 

Pernyataan tentang hipotesis juga disampaikan oleh Wagiran (2010) yang mengartikan bahwa hipotesis sebagai pernyataan yang dapat diuji mengenai hubungan potensial apakah ada hubungan antara satu atau lebih dari satu varibel. 

Adapun manfaat kehadiran hipotesis menurut Wagiran. Diantarannya sebagai membantu dalam menjelaskan sementara terkait gejala-gejala yang mempermudah perluasan pengetahuan di bidang yang diteliti. Adapun manfaat lain, seperti memberikan arah penelitian kepada peneliti, memberikan kerangka sekaligus membantu dalam membuat kesimpulan penelitian. Dalam hal lain, hipotesis juga memberikan pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian.

James E Greighton 

Memang ada banyak sekali tokoh yang mencoba mendefinisikan tentang hipotesis. Salah satunya james E Greighton yang mendefinisikan hipotesis sebagai dukungan tentative atau sementara yang memprediksi situasi yang akan diamati. Tentu ini dibutuhkan tenaga lebih ekstra dalam setiap melakukan sebuah penelitian. 

Lungberg 

Sedikit berbeda dengan pendapat Lungberg yang memandang hipotesis digeneralisasikan secara tentatif yang valid yang dibutuhkan pengujian untuk mengetahui jawaban jelas dan pasti. 

Goode dan Han 

Dari perspektif lain, hipotesis sebagai proposisi yang dimasukan dalam pengujian. Dimana dari hasil pengujian inilah yang nantinya akan membantu dalam menentukan validitas, dan membantu hipotesis apa yang akan dicari. 

Nachmias dan A Muri Yusuf

Hipotesis adalah jawaban sementara atau jawaban tentatif terhadap masalah yang diangkat oleh si peneliti. Dari jawaban tersebut, akan digunakan untuk menyatakan apakah ada hubungan dan bentuk variabel bebas yang terikat atau tidak.

S. Nasution 

Berbeda dengan pendapat S. Nasution (2000) yang mengartikan bahwa hipotesis statis sebagai kumpulan dugaan terhadap apa yang diobservasi untuk ditemukan solusinya. 

Kerlinger 

Program Afiliasi

Secara lebih sederhana, Kerlinger (1973) mengertikan hipotesis sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. 

Sudjana 

Sedangkan Sudjana mendefinisikan hipotesis sebagai asumsi terhadap sesuatu hal. Hal yang diasumsikan itulah yang akan menjadi dugaan mengenai apa yang akan diteliti dan akan dilihat apa yang harus dipecahkan.

Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti

Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007) hipotesis diartikan sebagai tuduhan sementara terhadap permasalahan yang diangkat. Permasalahan yang diangkat kemudian hendak dicari kebenarannya yang masih lemah. Maka untuk menguatkan tuduhan yang masih belum tentu benar, dibutuhkan uji secara empiris. 

Mundilarso 

Sedangkan Mundilarso mendefinisikan hipotesis sebagai pernyataan yang tingkat kebenarannya masih harus diyakinkan dan harus dipertanggungjawabkan menggunakan teknik-teknik tertentu. Seperti yang kita tahu, ada banyak teknik dalam menguji hipotesis. Terkait teknik hipotesis dapat dilihat di artikel sebelumnya. 

Bruce W. Tuckman 

Berbeda dengan pendapat Bruce W. Tuckman yang mengartikan hipotesis sebagai ekspektasi berdasarkan generalisasi dari sebuah asumsi antara variabel. Tentu saja dari asumsi tersebut dibutuhkan uji lebih lanjut. 

Best, John W, Kahn dan James V

Secara garis besar, Best, John, Kahn dan James juga mengartikan hipotesis sebagai pernyataan afirmatif formal yang memprediksi hasil penelitian tunggal, penjelasan sementara atau hubungan antara dua atau lebih variabel. 

Nanang Martono 

Berbeda dengan Nanang Martono (2010) hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya dibutuhkan pembuktian secara teoritis ataupun melalui tinjauan pustaka dan pengujian.

Gay, Mills, Airasioan 

Hipotesis statistik versi Gay, Mills, Airasion adalah dugaan yang sebenarnya belum dapat dibuktikan. Dengan kata lain, jugaan tersebut masih bersifat tentatif menjalaskan fakta, kemungkinan, fenomena atau pertanyaan-pertanyaan penelitian lainnya. 

Sugiyono 

Sugiyono mendefinisikan Hipotesis statistik sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Umi Narimawati 

Jika pendapat sebelumnya banyak yang fokus mengulas pengertian hipotesis statistik, maka Umi Narimawati menekankan fungsi hipoteis itu sendiri. Ternyata hipotesis berfungsi untuk memberikan batasan ruang lingkup penelitian.

Tujuan untuk memudahkan pengumpulan dan pengolahan data. Disamping itu, juga membantu juga dalam menentukan jumlah dan mencari apakah ada variabel tak bebas yang harus dikontrol atau apakah ada hubungan dengan variabel penelitian yang lain. 

Prof. Dr. S. Nasution 

Fungsi hipotesis versi S. Nasution pun ada tiga poin. Pertama untuk menguji kebenaran teori. Kedua, memberikan gagasan baru untuk mengembangkan teori, dan terakhir berfungsi untuk memperluas pengetahuan penelitian terhadap gejala yang sedang dipelajari.

Ary Donald

Lebih spesifik lagi, Ary Donald fungsi hipotesis selain berfungsi untuk menjelaskan gejala dan memperluas pengetahuan dibidang tertentu, ternyata juga berfungsi untuk mengemukakan pernyataan guna mengetahui apakah ada hubungan dua konsep secara langsung. Sekaligus berfungsi juga untuk memberi arah penelitian dan memberi kerangka pada penyusunan kesimpulan penelitian.

Hipotesis statistik adalah asumsi yang diperuntukan untuk mengasumsi populasi untuk mengetahui nilai-nilai parameternya. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis statistik adalah pernyataan mengenai populasi yang sifatnya masih lemah tingkat kebenarannya. 

Hipotesis statistik ternyata dapat juga berbentuk variable seperti poisson, normal dan binomial. Bisa juga berbentuk lain seperti mean, standar deviasi, proporsi dan varians. Khusus hipotesis statistik wajib dilakukan pengujian ulan g agar dapat diketahui apakah akan berbentuk kuantitas agar dapat diterima atau ditolak. 

Dan merupakan salah satu dari jenis hipotesis itu sendiri, selain statistik, masih ada hipotesis lain yaitu : Asosiatif, Komparatif dan Deskriptif.

Apabila hasil uji diterima, maka hasilnya membenarnya hipotesis yang sudah dibuat. Sebaliknya, jika hipotesis awal tidak sama atau tidak membenarkan, maka uji hipotesis akan ditolak. 

Rumus Hipotesis Statistik

cara menghitung hipotesis
Cara Menghitung Hipotesis

Setelah mempelajari pengerian hipotesis statistik dari para ahli dan fungsinya, ada rumus cara penghitungan yang perlu kamu kuasai. Sebab, rumus ini akan banyak membantu ketika hendak melakukan uji statistik dan cara menghitung hipotesis dengan benar.

rumus hipotesis penelitian

Keterangan 

µ : adalah hipotesis nol (nilai mean) yang akan diuji

σ : adalah deviasi standar yang diberikan

n : adalah jumlah sampel

x̄n : adalah rata-rata sampel

z : adalah statistik yang diuji

Dari rumus hipotesis statistik di atas, sebagai dasar perhitungan. Terlepas di lapangan tidak bisa mempraktekannya, ada beberapa opsi yang tidak direkomendasikan, yaitu membeli data statistic. Kenapa cara ini tidak di sarankan? Karena akan mempersulit diri sendiri ketika ujian skripsi. 

Rata-rata statistic yang dibeli dari tempat lain, akan kesulitan dalam menjelaskan kepada dosen penguji saat pendadaran tiba. JIka tidak bisa menjawabnya, maka akan mempengaruhi nilai kamu.

Baca juga: Perbedaan Penelitian Skripsi Kualitatif dan Kuantitatif

Contoh Hipotesis Statistik 

Sebelum masuk ke contoh hipotesis statistik, tahukah kamu jika hipotesis statistik tidak sekedar sebagai dugaaan sementara terhadap populasi. Kita butuh pengujian apakah benar disebuah populasi tersebut sesuai dengan hipotesis yang diasumsikan. Kepastian baru akan kita ketahui setelah dilakukan pengujian. 

Dengan kata lain, terjadinya hipotesis statistik disebabkan karena peneliti kurang bukti untuk melakukan penolakan hipotesis tersebut benar atau salah. Jika hipotesis itu ditolak, maka hipotesis tersebut salah, berlaku sebaliknya.

Hipotesis yang akan ditolak disebut dengan hipotesis nol (Ho), yang mana dapat mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternative (H1). Tentang Ho dan H1 bisa dibaca di artikel sebelumnya. 

Untuk memudahkan pemahaman, berikut adalah contoh hipotesis statistik. Semoga bermanfaat. 

Contoh 1 

Uang logam dilempar 100 kali. Kita ingin menguji hipotesis bahwa proporsi munculnya sisi gambar adalah p = 0.5 apabila dari 100 kali lemparan hnaya menghasilkan 35 sisi gambar maka kita mempunyai cukup bukti untuk menolah HoHo : p = 0.5 Ditolak H1 : p ≠ 0.5 Diterima Apabila dari 100 kali lemparan menghasilkan 48 kali sisi gambar makaHo : p = 0.5 Diterima H1 : p ≠ 0.5 Ditolak Penolakan suatu hipotesis berarti menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah sedangkan penerimaan hipotesis semata – mata karena kita tidak cukup bukti untuk mempercayai / menolak hipotesis tersebut.Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolek adalah hipotesis nol ( Ho).Penolakan Ho mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternatif (H1)Hipotesis alternatif ada 3 kemungkinan rumusan yaitu :H1 : µ ≠ µoH1 : µ > µoH1 : µ < µoWilayah penolakan disebut juga sebagai wilayah kritik
Sumber : mercubuana.ac.id

Contoh 2 

Sebuah perusahaan alat olah raga mengembangkan jenis batang pancing sintetik yang dikatakan mempunyai kekuatan dengan nilaitengah 8 kg dan simpangan baku 0,5 kg. Ujilah hipotesis bahwa µ = 8 kg lawan alternatifnya µ ≠ 8 kg, bila suatu contoh acak 50 batang pancing itu setelah dites memberikan kekuatan nilaitengah 7,8 kg gunakan taraf nyata 0,01Jawab :1. H0 : µ = 8 kg2. H1 : µ ≠ 8 kg3. α = 0,014. Wilayah kritik : z < 2,575 dan z > 2,575, sedangkan dalam hal iniDescription: Rumus Hipotesis Statistik 5. Perhitungan : x = 7,8 kg, n = 50, sehingga z = = – 2,836. keputusan : Tolak H0 dan simpulkan bahwa rata-rata batang pancing tidak sama dengan 8 tetapi kurang dari 8 kg.
Sumber :mercubuana.ac.id

Baca juga : Cara Menyusun Proposal Skripsi yang Baik dan Benar

Penutup

Itulah beberapa ulasan tentang hipotesis statistik. Buat kamu yang masih binggung dengan contoh di atas, bisa pelajari langsung di buku panduan statistik penelitian. Rerata di sana akan dijelaskan lebih gamblang. Semoga ulasan ini bermanfaat. 

Kontributor (Novia Intan)

Tinggalkan komentar