Indonesia adalah negara yang memiliki banyak kebudayaan, ras, suku dan agama. Adanya banyak perbedaan ini seharusnya bisa membentuk harmonisasi antara kelompok masyarakat sebagai makhluk sosial yang akan saling membutuhkan.
Oleh karena itu, integrasi sosial yang diperlukan untuk menghadapi kemajemukan atau perbedaan yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Proses integrasi sosial ini akan menyatakan perbedaan menjadi lebih serasi dalam kehidupan.
Namun, Anda perlu memahami makna integrasi sosial, bentuk-bentuk integrasi sosial, faktor pendorong dan penghambatnya, serta proses terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat.
Daftar Isi
Pengertian Integrasi Sosial
Apa itu integrasi sosial? Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat, supaya menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki fungsi serasi.
Pengertian integrasi sosial adalah gabungan dari dua istilah, yakni integrasi dan sosial. Integrasi memiliki makna kesempurnaan atau keseluruhan. Sedangkan, sosial adalah hubungan dan timbal balik dari tindakan yang dilakukan oleh masyarakat.
Integrasi sosial ini memiliki peranan penting di tengah masyarakat. Integrasi sosial bertujuan membentuk masyarakat yang harmonis, sehingga akan lebih mudah mencapai tujuan bersamaan.
Selain itu, integrasi sosial juga termasuk bentuk keteraturan sosial mengenai hukum, budaya, Pendidikan dan sebagainya. Sehingga, integrasi sosial bisa dikatakan sebagai suatu elemen yang mampu mengurangi risiko terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat.
Pengertian Integrasi Sosial Menurut Para Ahli
Definisi integrasi sosial sangat banyak sekali yang membahasnya. Nah, kali ini merupakan penjelasan oleh para ahli mengenai pandangan masing-masing mengenai pengertian integrasi sosial, antara lain:
1. Hendro Puspito
Menurut Hendro Puspito, integrasi sosial adalah suatu kondisi kesatuan hidup bersama dari anea satuan sistem sosial budaya, kelompok-kelompok etnis, dan kemasyarakatan untuk berinteraksi dan bekerjasama.
Hal itu dilakukan sesuai nilai dan norma-norma dasar bersama untuk mewujudkan fungsi sosial-budaya yang lebih maju, tanpa melupakan ciri-ciri kebhinekaan.
2. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto mengatakan integrasi sosial adalah satu di antara bentuk proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak di dalam mengatasi permasalahan kehidupan masyarakat. Permasalahan ini bisa dilatarbelakangi dengan kekerasan, konflik sosial dan ancaman dari kelompok lain.
Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial
Integrasi sosial terbagi menjadi 3 bentuk yang penerapannya berbeda-beda, antara lain:
1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif adalah bentuk integrasi sosial yang terjadi karena adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Konsep norma-norma yang berlaku dalam integrasi normatif ini mampu menyatakan masyarakat.Contohnya, prinsip semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menyatakan masyarakat Indonesia dengan perbedaan budaya, ras dan agama.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional adalah bentuk integrasi sosial yang terjadi karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Integrasi sosial ini mengutamakan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam masyarakat.
Contohnya, Indonesia yang terdiri dari beberapa suku dengan fungsi masing-masing berintegrasi karena saling membutuhkan. Suku Bugis yang lebih banyak melaut, suku Jawa yang lebih banyak bertani dan suku Minang yang pandai berdagang..
3. Integrasi Koersif
Integrasi koersif adalah bentuk integrasi sosial yang terjadi karena kekuasaan dimiliki penguasa. Pada bentuk integrasi sosial ini, penguasa yang memiliki kekuasaan menerapkan cara-cara koersif atau kekerasan supaya masyarakat mampu bersatu.
Contohnya, polisi menggunakan kekuasaan untuk menembakkan gas air mata ketika ada kerumunan orang yang merusuh.
Baca Juga:
- Pengertian Pluralisme: Macam, Dampak dan Contoh
- Pengertian Budaya: Nilai, Unsur, Ciri-Ciri dan Contoh
- 11 Contoh Perubahan Sosial Budaya: Pengertian & Penyebab
3 Tahapan Proses Terjadinya Integrasi Sosial
Berikut ini beberapa proses terjadinya integrasi sosial, antara lain:
1. Tahapan Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kemudian, kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam budayanya sendiri tanpa menghilangkan kebudayaan kelompok itu sendiri.
Tapi, akulturasi biasanya terjadi tanpa mengikiskan ciri khas dari kebudayaan itu sendiri. Sehingga, akulturasi bisa diartikan sebagai proses perubahan yang ditandai dengan terjadinya penyatuan dua kebudayaan berbeda. Penyatuan ini membuat satu kebudayaan hampir mirip kebudayaan lain, tapi tidak menghilangkan ciri khasnya.
Proses akulturasi ini bisa terjadi ketika ada perpindahan masyarakat alias migrasi. Karena, migrasi mempertemukan suatu kelompok dengan kebudayaannya berhadapan dengan kelompok lain dengan kebudayaan berbeda. Kemudian, mereka saling menerima dan beradaptasi sebagai bentuk integrasi sosial setelah melalui proses pembelajaran.
Tahap akulturasi ini sama halnya dengan tahap kerjasama yang bertujuan membuat beberapa kelompok sosial dengan latar belakang berbeda-beda saling menyesuaikan diri, melengkapi, membutuhkan dan tidak memaksakan kehendak yang menimbulkan prasangka.
Masyarakat multikultural ini justru saling bekerja sama melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara bersama-sama.
2. Tahapan Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses pembaruan satu kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli, sehingga membentuk kebudayaan baru. Tahap asimilasi terjadi bila ada beberapa kelompok dengan latar belakang budaya yang berbeda berinteraksi secara intensif dalam waktu lama.
Tahap asimilasi ini ditandai dengan adanya sikap yang berkembang untuk mencapai kesatuan atau integrasi dalam organisasi, pikiran, dan tindakan. Sehingga, kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural saling interaksi secara langsung dan intensif dalam jangka waktu lama.
Sampai akhirnya, masing-masing kelompok berubah dan menyesuaikan diri. Saat itulah terbentuk integrasi sosial, yang mana setiap anggota masyarakat tak lagi membedakan dirinya maupun anggota lain dari kelompok berbeda. Mereka akan bersatu tanpa ada batas-batas
Tahap asimilasi ini bisa dikatakan sebagai tahap koordinasi. Koordinasi adalah aturan umum untuk mencapai integrasi sosial dengan mempersatukan setiap individu maupun kelompok agar tercapai keseimbangan dan keselarasan dalam hubungan masyarakat.
Tahap koordinasi mencakup berbagai aspek kemasyarakatan, seperti aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, dan sebagainya.
3. Tahapan Akomodasi
Akomodasi adalah proses menghentikan konflik antara kelompok-kelompok yang saling bertentangan. Konflik ini bisa dihentikan sementara atau selamanya dengan masing-masing kelompok tetap mempertahankan identitasnya.
Dalam kata lain, akomodasi bertujuan mengurangi pertentangan di antara individu maupun kelompok, mencegah terjadinya suatu pertentangan secara temporer, kerjasama antara individu atau kelompok sosial, dan upaya mempersatukan antar kelompok sosial yang berbeda.
Misalnya, perkawinan campuran atau beda suku yang dikenal sebagai amalgamasi.
3 Contoh Integrasi Sosial
Berikut ini, ada beberapa contoh integrasi sosial yang bisa dipahami:
1. Kebudayaan
Bentuk integrasi sosial dalam kebudayaan bisa berupa terjadinya asimilasi dan akulturasi kebudayaan yang berkembang.
Misalnya, pemindahan masyarakat Jawa ke Lampung karena sistem pemerataan penduduk. Karena masyarakat dari dua wilayah itu memiliki kebudayaan berbeda. Bentuk integrasi sosialnya bisa berupa masyarakat Jawa yang bisa menerima dan mempersatukan kebudayaannya dengan kebudayaan masyarakat Lampung atau sebaliknya.
2. Sekolah
Sekolah sebagai tempat belajar para siswa untuk mengenal dengan lingkungan sekitar tentu terdiri dari orang-orang yang berbeda suku, ras, agama dan kebudayaan. Bentuk integrasi sosial dalam lingkungan sekolah ini pun bisa berupa setiap pelajar dengan latar belakang apapun tetap mendapatkan kesempatan dan posisi yang sama di sekolah.
Seragam sekolah juga salah satu simbol integrasi sosial di antara pelajar yang berbeda latar belakang, tapi tetap mengenakan pakaian yang sama.
3. Masyarakat
Bentuk integrasi sosial di tengah masyarakat bisa berupa sikap menghargai, saling membantu, menolong dan menjaga persatuan. Contohnya, melakukan ronda atau gotong royong yang tidak memandang dari segi latar belakang mereka.
4. Keluarga
Keluarga memiliki peran untuk memberikan perlindungan terhadap banyak aspek. Perlindungan ini berbentuk integritas sosial yang penting bagi setiap anggota keluarga.
Contohnya adalah ketika orang tua memberikan pembelajaran tentang pentingnya kesamaan antar anak mereka tanpa membedakan satu dengan yang lainnya.
5. Nasional
Bentuk integrasi sosial secara nasional yaitu dengan menjaga keutuhan sumber daya alam, sumber daya manusia, suku, ras dan budaya di Indonesia dengan baik.
Kesimpulan
Bagaimana penjelasan tentang integrasi sosial diatas? mulai dari pengertian integrasi sosial adalah, faktor pendukung integrasi sosial, faktor penghambat integrasi sosial, serta bentuk dan contoh dari integrasi sosial yang ada. Semoga bermanfaat dan bisa dijadikan referensi untuk Anda. (Penulis: Shevina)