Apakah kamu pernah mendengar istilah nepotisme? Nepotisme merupakan tindakan yang tidak baik dan harus dihindari. Sebab, nepotisme merupakan tindakan yang melanggar hukum dan dapat membuat orang lain mengalami kerugian.
Selain itu, nepotisme bisa menimbulkan dampak buruk bagi suatu instansi dan masyarakat. Lantas, apa pengertian nepotisme dan apa saja dampaknya? Mari simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Daftar Isi
Pengertian Nepotisme
Istilah nepotisme berasal dari kata Nepos. Nepos artinya keponakan atau cucu. Jadi, Nepotisme adalah tindakan memilih orang menurut kedekatan saja, bukan menurut kemampuannya. Pengertian nepotisme adalah setiap tindakan yang bertentangan dengan hukum dan menguntungkan bagi orang terdekat.
Nepotisme adalah aktivitas seseorang dalam memanfaatkan posisinya untuk mengutamakan kepentingan orang terdekat di atas kepentingan umum. Nepotisme terjadi sewaktu seseorang yang memiliki jabatan yang tinggi lebih memilih kenalannya untuk dipromosikan, bukan karena menilai kemampuannya. Jadi, nepotisme didasarkan pada hubungan kedekatan.
Ciri-Ciri Nepotisme
Tindakan nepotisme dapat dikenali mudah dengan memperhatikan ciri-cirinya. Ciri-ciri nepotisme, antara lain:
- Pada umumnya, orang yang melakukan tindakan nepotisme memiliki sifat yang tidak atau kurang jujur serta tidak mengutamakan kualitas. Mereka kurang atau tidak jujur dalam menjalankan amanat yang mereka terima.
- Umumnya, pemimpin yang melakukannya tidak kompetensi sehingga memerlukan dukungan dari sanak saudaranya di instansi tersebut.
- Terdapat kesenjangan dan ketidakadilan dalam melaksanakan pekerjaan dan menyediakan fasilitas. Contohnya, orang-orang tertentu mendapatkan gaji yang lebih tinggi meskipun pekerjaannya lebih mudah dan lebih sedikit.
- Mengabaikan kompetensi seseorang dan mengutamakan hubungan kedekatan. Sehingga, orang yang kompeten tidak memiliki kesempatan untuk bergabung dengan instansi tersebut atau dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.
- Pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas dilakukan secara otoriter.
- Menempatkan orang yang di posisi tertentu berdasarkan faktor kekeluargaan dan kedekatan, bukan berdasarkan pada kompetensi yang dimilikinya.
Jenis Nepotisme
Nepotisme dikategorikan menjadi beberapa bagian. Berikut ini adalah beberapa jenis nepotisme yang perlu kamu ketahui:
1. Institutional Tribalism
Sesuai dengan namanya, institutional tribalism merupakan nepotisme yang dilakukan oleh orang yang berada di instansi yang sama. Orang tersebut membawa karyawan terbaiknya sewaktu pindah ke instansi yang lain. Misalnya, seorang pimpinan perusahaan mutasi ke perusahaan yang baru dengan membawa karyawan terbaiknya.
2. College Tribalism
Sesuai dengan namanya, college tribalism dilakukan menurut universitas atau jurusan yang sama. Contohnya, pimpinan perusahaan yang merupakan lulusan dari universitas X mengutamakan pelamar kerja yang berasal dari universitas yang sama, daripada orang yang berasal dari universitas yang lain.
3. Organizational Tribalism
Organizational tribalism dilakukan atas dasar hubungan dengan organisasi tertentu. Contohnya, seseorang yang berasal dari organisasi yang sama dipilih untuk mengemban posisi yang penting.
4. Ikatan Kekeluargaan
Jenis nepotisme yang satu ini sangat mudah dikenali. Misalnya, di suatu instansi atau lembaga tertentu, terdapat beberapa karyawan yang memiliki hubungan keluarga. Biasanya, hal ini bisa dikenali dari ciri fisik yang mirip dan dari nama keluarga.
Penyebab Nepotisme
Ada beberapa penyebab terjadi nepotisme, berikut selengkapnya:
1. Kekuasaan
Ada orang-orang yang mempunyai kekuasaan dalam organisasi atau institusi tertentu yang memanfaatkan kekuasaannya untuk mempromosikan kenalan dekatnya agar dapat mengisi bagian tertentu.
2. Kebijakan yang Buruk dalam Proses Rekrutmen atau Promosi Karyawan
Penyebab lainnya adalah kebijakan yang tidak transparan dalam proses rekrutmen atau promosi karyawan. Hal ini dapat menjadi peluang bagi kenalan terdekat pimpinan untuk memperoleh kedudukan tertentu tanpa mempertimbangkan kemampuannya.
3. Ketersediaan Informasi yang Terbatas
Terkadang, pimpinan perusahaan tidak memperoleh informasi yang memadai mengenai calon kandidat untuk mengemban posisi tertentu. Maka dari itu, mereka lebih memilih kenalan terdekat, seperti keluarga, kerabat, atau teman dekat untuk mengurangi risiko kesalahan dalam memilih kandidat.
4. Lebih Percaya dengan Orang-Orang Terdekat
Kemungkinan, pimpinan perusahaan lebih percaya dengan orang yang terdekat dengannya untuk menjalankan tanggung jawab tertentu. Kemungkinan, mereka lebih percaya bahwa orang terdekat mereka lebih mampu mendukung keperluan mereka.
5. Budaya yang Menganggap Nepotisme Sebagai Hal yang Wajar
Dalam beberapa budaya tertentu, ada yang menganggap nepotisme wajar untuk dilakukan. Kemungkinan, hal ini terjadi karena adanya kebiasaan yang dimiliki oleh masyarakat tertentu. Mereka mungkin menganggap wajar keputusan untuk mempromosikan kenalan terdekat untuk mengisi kedudukan tertentu.
Dampak Nepotisme

Lantas, apa saja dampak yang dapat disebabkan oleh tindakan nepotisme? Dampak dari nepotisme, antara lain:
1. Menyebabkan Rusaknya Etika Kerja
Memprioritaskan hubungan keluarga, kesamaan latar belakang organisasi atau akademik dapat merusak etika kerja. Hal ini dapat menyebabkan tradisi di mana penghargaan dan promosi dinilai berdasarkan faktor-faktor yang tidak relevan, bukan dinilai dari kinerja.
2. Merusak Citra Institusi
Tindakan nepotisme juga bisa menyebabkan rusaknya reputasi di mata masyarakat. Selain itu, tindakan ini juga dapat dipandang sebagai tindakan yang tidak adil sehingga merusak reputasi dan kredibilitas institusi tertentu.
3. Mencegah Kemajuan Institusi
Memilih orang untuk mengisi posisi tertentu berdasarkan kedekatan, kesamaan latar belakang akademik dan organisasi mencegah kemajuan institusi tersebut. Sebab, orang-orang yang memiliki bakat dan kualifikasi tidak mendapatkan kesempatan untuk bergabung dan berkontribusi dalam memajukan institusi tersebut.
4. Menurunkan Kinerja Institusi
Melakukan tindakan nepotisme juga berpengaruh buruk terhadap kinerja institusi. Sebab, karyawan yang dipilih untuk dipromosikan hanya dilihat berdasarkan hubungan keluarga atau kesamaan latar belakang, bukan dinilai dari kualifikasi dan kemampuannya.
Tindakan seperti ini akan membuat karyawan yang kompeten merasa tidak dihargai. Sedangkan, karyawan yang diangkat hanya berdasarkan hubungan keluarga dan tidak memiliki kompetensi tidak mampu mengerjakan tugas mereka dengan baik.
5. Menyebabkan Rasa Tidak Puas
Pimpinan perusahaan yang melakukan tindakan nepotisme dapat membuat karyawan merasa tidak puas, diabaikan, dan tidak dihargai. Hal ini dapat menimbulkan konflik dalam institusi tersebut.
6. Membentuk Lingkungan Kerja yang Kurang Sehat
Nepotisme bisa menciptakan lingkungan kerja yang kurang sehat. Sehingga, karyawan bisa merasa tidak dihargai. Seorang karyawan akan merasakan perasaan seperti itu apabila seorang manajer atau eksekutif memberikan posisi, tunjangan, dan tanggung jawab kepada salah satu anggota keluarganya, dan tidak diterima oleh karyawan lainnya.
7. Mengurangi Produktivitas Kerja
Tindakan nepotisme dapat mempengaruhi opini karyawan terhadap perusahaan tersebut. Apabila seorang karyawan mulai menunjukkan produktivitas dan semangat kerja yang rendah, hal tersebut dapat mempengaruhi karyawan lainnya.
Jika pimpinan atau manajer mengizinkan anggota keluarganya mengemban posisi tertentu meskipun tidak memenuhi syarat, hal tersebut akan menyebabkan penurunan produktivitas.
8. Meningkatkan Turnover
Apabila nepotisme terjadi di perusahaan, maka karyawan yang mempunyai bakat dan kompetensi akan mencari kesempatan kerja di tempat yang lain. Dengan begitu, perusahaan membatasi peluang bagi karyawan terbaik untuk memajukan perusahaan.
Baca Juga:
- Demokrasi Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, Prinsip dan Tujuan
- Pengertian Pluralisme: Macam, Dampak dan Contoh
- Norma Sosial: Pengertian, Tingkatan, Fungsi dan Contoh
- Nilai Sosial: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, dan Contoh
Contoh Nepotisme di Indonesia
Nepotisme sering terjadi di Indonesia , diberbagai sektor, mulai pemerintahan, usaha, pendidikan. Berikut beberapa contoh nepotisme adalah:
Pemlilihan Pegawai
Contoh lainnya adalah kepala sekolah yang memasukkan anggota keluarganya sebagai pegawai di sekolah meskipun mereka mempunyai kemampuan di bawah rata-rata. Hal ini akan merugikan kandidat lain yang lebih layak untuk mengisi bagian tersebut.
Rekrutmen Karyawan
Contohnya, seorang manajer di perusahaannya memilih kenalan dekatnya untuk dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi, walaupun ada pegawai lain yang lebih layak mendapatkannya. Dengan adanya nepotisme, ada banyak orang yang giat dan kompeten dalam bekerja namun tidak mendapat kesempatan untuk dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi.
Pemberian Bantuan Sosial
Pejabat atau pemimpin daerah menyalurkan bantuan sosial kepada orang-orang yang memiliki hubungan dekat atau keluarga, buka kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Pembangunan Proyek
Pemerintah memberikan proyek kepada perusahaan yang memiliki hubungan dekat keluarga atau kerabat.
Penyelenggaraan Pemilu
Politikus memanipulasi pencalonan atau memilih anggota keluarganya dalam pemilihan umum.
Cara Menghadapi Nepotisme di Lingkungan Kerja
Jika terjadi nepotisme di lingkungan kerja, berikut ini adalah beberapa cara untuk menghadapinya.
1. Melakukan Evaluasi Terhadap Calon Kandidat
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang hiring manager atau HRD adalah melakukan evaluasi terhadap calon kandidat. Apabila kamu menemukan kandidat karyawan yang kompeten namun mempunyai hubungan kerabat dengan karyawan yang sudah bekerja di perusahaan, kamu dapat melakukan evaluasi agar dapat mengemban posisi yang tepat.
Sebenarnya, merekrut karyawan yang mempunyai hubungan dengan karyawan lama tidaklah masalah, namun mereka harus mengikuti proses rekrutmen dan benar-benar mempunyai kemampuan dalam bekerja. Merekrut kandidat karyawan yang berhubungan dekat dengan karyawan dapat menjadi masalah apabila kandidat tersebut tidak memenuhi kualifikasi yang diperlukan oleh perusahaan.
2. Membuat Aturan Tentang Hubungan Kerabat di Kantor
Cara yang satu ini dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan yang strategis di perusahaan. Sebagai pemegang jabatan strategis, kamu dapat membuat kebijakan yang berisi larangan anggota keluarga menjadi atasan langsung bagi anggota keluarga lainnya.
3. Melakukan Diskusi dengan HRD dan Manajer
Setelah menemukan adanya tindakan yang berkaitan dengan nepotisme, kamu dapat melakukan diskusi dengan tim HRD dan pejabat tinggi di perusahaan. Namun, sebelum melakukan diskusi, kamu perlu memikirkan cara menyampaikannya terlebih dahulu. Perhatikan juga apakah mereka yang akan diajak diskusi mempunyai kerabat di perusahaan atau tidak.
Dalam diskusi tersebut, kamu juga dapat menyampaikan pendapat yang tepat mengenai dampak dari nepotisme. Sewaktu menyampaikan pendapat, pastikan kamu tidak menyerang pihak tertentu, fokuslah pada kerugian yang dapat terjadi pada perusahaan apabila terjadi tindakan nepotisme.
Kesimpulan
Sekian penjelasan dari Deepublsih Store mengenai pengertian, jenis-jenis, dan dampak dari tindakan nepotisme. Karena dapat menyebabkan banyak dampak buruk, sebaiknya tindakan nepotisme dihindari.
Berdasarkan pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa nepotisme merupakan tindakan di mana seseorang memanfaatkan kedudukannya untuk memprioritaskan kepentingan kerabat atau anggota keluarganya di atas kepentingan umum.
Rekomendasi Buku Kewarganegaraan
![]() | ![]() |
![]() |
Pendidikan Kewarganegaraan | Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Al-Quran | Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan |
Dapatkan Buku Kewarganegaraan Buku Kewarganegaraan