Ringkasan merupakan penyajian karangan singkat dan jelas yang diringkas dari peristiwa yang lebih panjang menjadi bentuk yang lebih efektif atau bentuk yang lebih singkat. Ringkasan ini kerap ditemui di berbagai hal, misalnya ringkasan teks, ringkasan cerita film, ringkasan siaran, dan lain sebagainya.
Tapi apa itu pengertian ringkasan dan bagaimana cara atau langkah membuat ringkasan dengan cepat tapi tepat? Simak artikel berikut ini!
Daftar Isi
Pengertian Ringkasan
Apa itu ringkasan? Ringkasan adalah representasi dari suatu kejadian atau suatu peristiwa yang panjang dan kemudian disajikan secara singkat dan padat. Ringkasan juga bisa dilakukan dengan memotong atau memangkas sajian hasil esai yang panjang dan kemudian disajikan ke dalam bentuk ringkasan yang pendek atau yang lebih singkat.
Meski disingkat atau dipotong, namun ringkasan ini merupakan hasil dari karangan asli sehingga dalam penyajiannya harus mempertahankan urutan dan juga rumusan asli dari pengarang atau bentuk aslinya.
Sehingga jika disimpulkan, ringkasan memiliki makna yang sama dengan rangkuman yang artinya memendekkan cerita atau mengambil intisari cerita. Sementara itu, merangkum memiliki arti menyatukan atau merangkai berbagai pokok pembicaraan, uraian, dan lain sebagainya.
Tujuan Menulis Ringkasan
Membuat ringkasan diperlukan keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan juga penjelasan yang terperinci yang harus dihilangkan. Akan tetapi, bentuk dari ringkasan tersebut tetap harus mempertahankan pikiran dari pengarang asli dan juga menggunakan pendekatan yang asli dengan yang dibuat oleh pengarang.
Ringkasan ini memiliki tujuan untuk memahami atau mengetahui bagaimana isi buku atau karangan secara singkat sehingga pembaca dapat mengetahui apakah buku atau karangan tersebut sesuai dengan yang ia butuhkan atau tidak.
Ciri-Ciri Ringkasan yang Baik
Jika ingin lebih memahami tentang ringkasan, maka harus memahami apa ciri-ciri dari ringkasan. Berikut adalah ciri-ciri dari ringkasan yang membedakan teks ringkasan dengan teks lain.
- Ringkasan memiliki karakteristik mengungkapkan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk yang lebih padat. Dalam meringkas ini, sebagai penulis dapat mengambil intisari atau ide pokok dari suatu bacaan sehingga dapat membentuk suatu teks atau tulisan yang lebih padat.
- Ringkasan memiliki ciri yakni memproduksi kembali apa yang diungkapkan oleh pengaran ke dalam tulisannya. Kamu dapat mengambil intisari dan kemudian menulis ulang ringkasan menggunakan bahasa sendiri dan mengungkapkan apa yang diungkapkan oleh penulis di dalam karangannya.
- Ringkasan memiliki ciri susunannya berisi mengenai sudut pandang dan isi yang mengikuti tulisan atau naskah asli dari pengarang. Meski menuliskan kembali dalam, bentuk ringkasan, tetap harus sesuai dengan susunan naskah asli dan tidak boleh keluar dari susunan naskah aslinya.
- Selain itu, ciri dari ringkasan yaitu tetap menjaga urutan ide-ide pokok, sehingga terbangun ringkasan dari naskah asli. Di dalam menulis ringkasan, Kamu tetap harus mengurutkan atau merunut ide pokok sesuai dengan karangan asli, sehingga ringkasan yang dibuat tetap dapat mewakili naskah bacaan aslinya.
- Ciri dari ringkasan yang terakhir adalah menuliskan kalimat-kalimat pendek yang mewakili tulisan pengarang, karena pada prinsipnya, meringkas artinya membuat tulisan menjadi tulisan lebih pendek. Oleh sebab itu, kalimat yang ditulis di dalam ringkasan juga harus pendek dan padat, tetapi tetap harus mencantumkan berbagai unsur estetika dari naskah atau karangan aslinya.
Baca Juga:
- Apa itu Essay? Cara Menulis Essay, Struktur dan Contoh
- Ringkasan Skripsi: Cara Membuat dan Contoh Lengkap
- 10 Aturan Penggunaan Huruf Kapital yang Benar
Cara Membuat Ringkasan
Jika ingin membuat ringkasan dengan cepat dan mudah, maka harus memahami bagaimana cara atau langkah membuat ringkasan dengan cepat. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat ringkasan dengan cepat dan tepat, agar lebih mahir dan terbiasa dalam membuat ringkasan.
1. Membaca dan Memahami Naskah
Hal pertama yang harus dilakukan dalam membuat ringkasan adalah membaca dan memahami naskah atau bacaan yang asli. Sebelum memulai membuat ringkasan, Kamu harus membaca satu hingga dua kali, atau bahkan berkali-kali sehingga dapat memahami pesan dan isi naskah tersebut secara menyeluruh.
Selain itu, juga harus mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang yang digunakan pengarang dalam menulis naskah asli, sehingga dapat membuat ringkasan yang tepat, mengacu pada karangan asli.
Rincian dari daftar isi juga harus diperhatikan karena memiliki hubungan dengan isi karangan asli. Biasanya, alinea demi alinea di dalam karangan akan menunjang berbagai pokok yang terkandung di dalam daftar isi, sehingga harus memahami dengan baik daftar isi dari karangan asli tersebut sehingga dapat lebih mudah mendapat kesan umum dari pengarang asli.
2. Menulis Ide Pokok Paragraf
Setelah membaca dan memahami naskah atau bacaan asli, langkah selanjutnya yaitu harus mampu mencatat atau menulis ide pokok paragraf. Hal ini bertujuan untuk mempertegas maksud dari penulis asli dalam karangannya. Caranya adalah dengan memahami kembali karangan bagian demi bagian dan mencatat atau menulis ide pokok paragraf yang tersirat di dalam naskah tersebut.
Tujuan dilakukannya pencatatan atau penulisan ide pokok paragraf adalah untuk mengamati agar lebih mudah dalam meneliti kembali apakah ide pokok yang dicatat tersebut penting atau tidak. Selain itu, menulis ide pokok juga menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya yang mana tujuannya agar tidak ada ikatan teks asli penulis.
3. Menulis Ulang dengan Kalimat Sendiri
Langkah selanjutnya adalah menulis ulang karangan dengan menggunakan kalimat sendiri atau yang sering disebut sebagai reproduksi. Untuk membuat reproduksi atau menulis ulang kalimat sendiri, diperlukan beberapa pemahaman, yaitu:
- Susun ringkasan menggunakan kalimat tunggal, karena jika disusun menggunakan kalimat majemuk, bisa jadi memiliki dua atau lebih gagasan yang sifatnya paralel,
- Harus menulis ulang dengan menggunakan kalimat menjadi frase, dan frase menjadi kata, hal ini agar didapatkan ide pokok atau gagasan sentral sehingga cara kerja ringkasannya hanya berupa berbagai ringkasan dari kalimat saja sehingga lebih jelas dan padat,
- besarnya ringkasan tergantung pada jumlah paragraf dan ide pokok yang ditemukan, selain itu adanya contoh dan ilustrasi dianggap penting untuk melihat bagian mana yang penting untuk dicantumkan di dalam ringkasan atau dapat lebih dipersingkat lagi,
- Kamu bisa membuang berbagai keterangan atau kata sifat yang ada, meskipun ada kata sifat atau keterangan yang mempertahankan gagasan umum yang tersirat di dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata yang terdapat di dalam naskah,
- terakhir, Kamu dapat mempertahankan semua ide pokok di dalam naskah, namun perlu kembali dirumuskan agar penulisan kalimat dan paragrafnya lebih ringkas, padat, dan jelas.
4. Ringkas dan Kalimat Efektif
Kemudian dapat membuat ringkasan kalimat menggunakan kalimat efektif. Artinya, tidak perlu menulis kalimat dalam bentuk yang panjang. Kamu bisa menulis kalimat dengan mengubah kalimat menjadi frasa, dan frasa diubah menjadi kata. Dengan demikian, penggunaan kalimatnya menjadi lebih efektif karena padat dan tepat guna.
Jika terdapat ide pokok di dalam naskah yang terlalu panjang, Kamu bisa mengambil berbagai poin penting sehingga bisa dijadikan ide pokok yang sentral dan tidak terlalu panjang, sehingga apa yang disampaikan tidak bertele-tele dan mudah dipahami.
5. Pastikan Alur Sesuai
Di dalam menulis ringkasan, kamu harus memastikan setiap kalimat atau paragraf yang ditulis sesuai atau urut dengan urutan atau alur yang dituliskan pada karangan asli. Artinya, meskipun memotong beberapa bagian dan memotong beberapa makna yang tidak begitu penting, alur yang ditulis di dalam ringkasan dan di dalam karangan asli harus sama.
Kamu harus menyusun berbagai rangkaian kalimat demi kalimat dan bahkan menyusun ide pokok dengan urutan yang sesuai dengan alur yang ada di dalam naskah atau karangan asli. Urutan tersebut harus disusun secara sistematis dan juga runut dengan karangan aslinya dan tidak boleh melompat-lompat.
6. Membaca Ulang Ringkasan
Tahap terakhir yaitu membaca ulang ringkasan yang sudah dibuat. Artinya, setelah menuliskan ringkasan dengan baik, sesuai dengan alur, dan juga menyampaikan maksud dan tujuan dari karangan asli dengan tepat, Kamu harus kembali membaca ulang ringkasan yang sudah ditulis.
Hal ini harus dilakukan dengan cermat dengan teliti. Tujuan membaca ulang ringkasan adalah agar mengetahui bahwa ringkasan yang dibuat sudah tepat, sesuai dengan kaidah kebahasaan, dan tidak ada kesalahan dalam bentuk apapun, sehingga harus dibaca ulang dengan cermat dan sangat teliti.
Bagi kamu yang sedang mencari buku seputar penulisan atau bahasa indonesia, kami Rekomendasi Buku Mahasiswa yang memiliki berbagai macam pilihan, mulai dari skirpsi, penelitian, bahasa indonesia dan masih banyak lagi.
Artikel pertama kali ditulis oleh Yusuf Abdul Aziz, kemudian diperbarui oleh Muhammad Luqman H pada 27 Maret 2025.
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.