Micro Teaching: Calon Guru dan Dosen Wajib Tahu

Menjadi mahasiswa jurusan pendidikan memang menarik. Apalagi ketika mengetahui sebentar lagi akan segera lulus, dan bisa langsung praktek menjadi seorang tenaga pendidikan. Ngomong-ngomong tentang menjadi tenaga pendidik itu tidak segampang yang kita lihat loh. Ada banyak perjuangan.

Nah, buat kamu nih yang sudah mantap passionnya di dunia pendidikan dan ingin menjadi seorang calon tenaga pendidik, wajib baca artikel ini.

Apa Yang Dimaksud Dengan Mikro Teaching?

Micro teaching merupakan keterampilan yang yang wajib dikuasai oleh tenaga pendidik. Mungkin kamu salah satunya? Istilah micro teaching adalah kegiatan mengajar secara sederhana, sehingga peserta didik mampu menangkap, menyerap dan memahami. Istilah micro teaching ini lebih spesifik pada memberikan metode pengajaran yang sifatnya lebih mengerucut. Sehingga peserta didik bisa langsung praktek, memahami dan tahu formatnya.

Sementara kita tahu bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan micro teaching ini. Jika kita kembali mengingat saat dibangku sekolah. Kita pasti pernah menemukan kasus dimana, kita pernah diajar oleh guru yang enak dalam mengajar, ada juga guru yang setiap kali menjelaskan susah dipahami. Dengan kata lain, micro teaching adalah keterampilan yang tidak semua tenaga pendidik memilikinya.

Menurut sukirman, micro teaching adalah keterampilan mengajar secara mikro. Diana tenaga pendidik bisa lebih menyederhanakan sejumlah komponen, misalnya dari masalah komponen materi yang disampaikan di kelas, waktu mengajar dan lain sebagainya. Bahkan menurut asril (2011) juga bisa memperkecil jumlah peserta didik yang hadir di kelas.

Affiliate Buku

Dimana jumlah peserta didik yang terlalu banyak dan peserta didik yang sedikit, proses pengajarannya memang lebih efektif yang jumlahnya lebih sedikit.

Apa Tujuan Micro Teaching?

Teruntuk kamu yang sejak awal memiliki passion di dunia mengajar dan ingin menjadi guru. Tentu saja wajib tahu tujuan tujuan micro teaching, diantaranya sebagai berikut.

1. Meningkatkan performance calon tenaga pendidik

Salah satu tujuan micro teaching tidak lain adalah membekali dan meningkatkan performa tenaga pendidik dalam mengajar. Seorang tenaga pendidik wajib memiliki keterampilan mengajar, agar kelas tidak terasa membosankan.

2. Mempertemukan teori dan praktek

Tidak banyak disadari, bahwa micro teaching ini sebagai bentuk untuk mempertemukan antara teori dan praktek. Sehingga teori yang ada bisa dipraktekan langsung dalam dunia dan kehidupan sehari-hari, baik untuk guru ataupun untuk peserta didik.

3. Eksplorasi

Tidak berhenti sampai disitu saja. Micro teaching juga bertujuan sebagai media eksplorasi bakat dan potensi pendidik. Setiap tenaga pendidik memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing. Nah perbedaan inilah yang jika di eksplorasi akan menghasilkan bentuk yang berbeda, dan bisa menghasilkan peserta didik yang lebih beragam dan lebih berwarna.

Misalnya, tenaga pendidik yang memiliki kemampuan dibidang seni, dapat dimaksimalkan untuk mengajar di dunia seni, misalnya seni menggambar, tarik suara, kerajinan dan masih banyak lagi. Sehingga, secara tidak langsung akan membantu tenaga pendidik maupun peserta didik sama-sama bisa mengeksplor dan mengukur kemampuan masing-masing.

4. Memberi pengalaman mengajar

Tujuan yang tidak kalah penting bagi tenaga pendidik adalah memberikan pengalaman mengajar. Mungkin seorang tenaga pendidik hanya mengajar di sekolah x saja. Meskipun hanya mengajar di satu instansi sekolah, tetap setiap tahun peserta didik akan terus berganti.

Reseller Buku

Maka akan berganti pula karakter, watak dan karakteristik peserta didiknya. Keberagaman dan perbedaan inilah salah satu bentuk kesempatan untuk menemukan pengalaman mengajar yang berbeda tiap tahunnya.


Dari beberapa tujuan micro teaching di atas, maka dapat disimpulkan bahwa micro teaching dapat dijadikan sebagai upaya untuk melatih keterampilan dasar bagi calon tenaga pendidik atau tenaga pendidik muda.

Dimana seorang tenaga pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk mengeksplorasi kelebihan yang dimilikinya.

Apa Fungsi Micro Teaching

Jika sebelumnya sudah disebutkan tujuan micro teaching, adapun fungsinya. Sebenarnya tujuan dan fungsi micro teaching hampir sama. Nah, untuk mengetahui apa sih fungsi micro teaching, berikut ulasannya.

1. Sarana Umpan Balik

Fungsi micro teaching sebagai cara untuk memberikan umpan balik atau feedback, sehingga memberikan penyegaran keterampilan. Termasuk juga memberikan umpan balik bagi tenaga pendidik selama memberikan pengajaran.

2. Membantu Mengambil Keputusan

Bagi calon tenaga pendidik. Tidak dapat dipungkiri, jika menjadi seorang tenaga pengajar itu dibutuhkan kemantapan hati, agar mengajar berdasarkan panggilan hati. Salah satu cara mengetahui akan hal itu adalah dengan metode micro teaching ini.

Dimana micro teaching memberikan kesempatan bagi calon guru/calon tenaga pengajar untuk menjajaki, dan membantu dalam mengambil keputusan. Terkait pilihannya akan menjadi seorang guru/tenaga pendidik, atau pilihan lain.

3. Sarana Intropeksi

Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap tenaga pendidik pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Melalui micro teaching, sebagai sarana untuk introspeksi diri, terkait pengajaran yang tepat dan efektif bagi peserta didik.

Promo Buku

Baca juga: Jabatan Fungsional Guru

Langkah Langkah Melakukan Micro Teaching

Nah, buat kamu mahasiswa atau calon tenaga pendidik yang penasaran tahapan microteaching, Anda bisa simak beberapa tahap sebagai berikut.

1. Tahap Kognitif

Di tahap kognitif, calon tenaga pendidik dituntut untuk memahami dan mendalami konsep secara umum maupun secara khusus.Dimana tahap kognitif ini calon tenaga pendidik perlu memiliki keterampilan dasar. Keterampilan Dasar tersebut adalah keterampilan mengajar, berbicara di depan kelas yang disampaikan menggunakan bahasa yang tepat dan topik tema yang tepat pula.

Adapun keterampilan dasar lain seperti kemampuan mensinergikan keterampilan satu dengan yang lain, serta tahu bagaimana cara menyampaikan teori menjadi aplikatif dan dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Peran dan Tugas Guru di Sekolah

2. Tahapan Pelaksanaan

Micro teaching di tahap pelaksana menekankan pada pihak tenaga pendidik yang sudah melaksanakan keterampilan secara berulang. Sehingga tenaga pendidik mampu mengetahui, merasakan dan mengevaluasi kekurangan dan kelebihan.
Di tahap pelaksanaan tenaga pendidik dapat mempersiapkan perangkat pembelajaran melalui RPP.

3. Tahapan Balikan

Ada juga yang disebut dengan tahap balikan, yaitu sebuah kilas balik praktik yang sudah dilakukan. Sehingga tenaga pendidik bisa mempelajari lewat hasil observasi. Biasanya observasi ini dilakukan oleh rekan sejawat dan dosen pembimbing.

Dimana mereka akan memberikan penilaian terkait kelemahan dan kelebihan yang kamu miliki. Kemudian hasil penilaian tersebut didiskusikan dan sebagai bentuk intropeksi agar kedepannya menjadi lebih baik.

Berapa Lama Waktu Micro Teaching?

Tentu saja sebelum menjadi seorang tenaga pendidik atau seorang guru, kamu harus lulus uji kompetensi terlebih dahulu dengan mengikuti micro teaching, atau yang familiar kita dengar dengan Ujian PKM.

Nah, ujian microteaching ini hanya sebagai bentuk upaya mengetahui kualitas sebagai seorang guru di kelas. microteaching ini ada batasan waktu yang perlu kamu perhatikan juga loh.

Umumnya untuk alokasi waktu maksimal 30-40 menit. Jadi di sisa waktu yang ada kamu harus benar-benar mempersiapkan sebaik mungkin, dan ini juga perlu dirancang juga di RPP. DImana RPP inilah yang juga memiliki pengaruh penting untuk penilaian.

Apakah Perbedaan Pembelajaran Micro Teaching Dengan Pembelajaran Biasa?

Micro teaching lebih diperuntukan calon guru yang hendak menjadi seorang guru sungguhan. Micro teaching ini lebih ke bermain peran sebagai guru. Jadi masih latihan dan “berpura-pura” menjadi seorang guru.

Ada pula yang memandang micro teaching ini sebagai cara penguasaan teknik untuk mengembangkan imajinasi dan penghayatan calon guru. Jadi calon guru seolah-olah sedang berada diruang kelas, dan menempatkan dirinya sebagai guru.

Adapun tujuan dari micro teaching, yaitu meningkatkan performance. Sehingga calon tenaga pendidik mendapatkan keterampilan dalam mengajar. Tujuan lain, agar peserta didik tidak mengalami gagap atau shock ketika sudah menjadi seorang tenaga pendidik yang sebenarnya.

Sementara pembelajaran biasa adalah aktivitas tenaga pendidik mengajar peserta didik secara langsung. Jadi tenaga pendidik sudah terjun langsung di lapangan. Berhadapan dan bertatap langsung dengan peserta didiknya. Jadi tenaga pendidik “sedang tidak” memainkan peran. Tetapi praktek lapangan secara langsung.

Baca juga: Cara Menjadi Dosen dan Syarat

Dari pembahasan di atas, tentu saja hanya sekelebat tentang dunia micro teaching. Buat kamu yang ingin mendalami ilmu ini agar bisa menjadi tenaga pendidik profesional, maka perlu membaca buku micro teaching di Deepublish Store.

Nah, di sana ada banyak variasi pilihan buku microteaching, mulai dari buku modul, buku pengantar, sampai ilmu-ilmu berharga yang bisa kamu praktekkan. Untuk masalah harga, tidak perlu khawatir, karena harga yang ditawarkan ramah kantong mahasiswa. (Irukawa Elisa)

Tinggalkan komentar