Kemajuan teknologi yang signifikan telah membuat sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Dari yang sebelumnya hanya menerapkan sistem konvensional, kini telah menerapkan sistem digital. Selain di dalam kelas, saat ini aktivitas belajar mengajar juga bisa dilakukan secara online.
Dalam pembelajaran online, dikenal istilah hybrid learning dan blended learning. Keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah menggabungkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Artikel ini akan membahas apa saja perbedaan dari kedua jenis pembelajaran tersebut.
Daftar Isi
Pengertian Hybrid Learning dan Blended Learning
Apakah pengertian dari hybrid learning dan blended learning? Hybrid learning adalah jenis pembelajaran yang secara bersamaan menerapkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online.
Dalam hybrid learning, sebagian mahasiswa hadir di kelas secara fisik dan siswa lainnya mengikuti pembelajaran secara online dan real-time. Misalnya, dalam satu sesi pelajaran, 20 mahasiswa hadir di kelas dan 10 mahasiswa lainnya mengikuti pembelajaran melalui zoom.
Sedangkan blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran berbasis online dan pembelajaran tatap muka secara terpisah atau tidak secara bersamaan. Proses belajar dapat dilakukan secara bergantian. Sesi offline dan sesi online diadakan dalam waktu yang berbeda.
Dalam blended learning, mahasiswa belajar di kelas untuk sebagian besar waktu. Namun sebagai tambahan, mereka juga mengakses konten pembelajaran tambahan secara online. Penerapan teknologi online dapat mendukung pembelajaran tatap muka di kelas.
Perbedaan Hybrid Learning dan Blended Learning
Hybrid learning dan blended learning memiliki sejumlah perbedaan, yaitu:
1. Fokus Pembelajaran
Hybrid learning berfokus pada pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online secara bersamaan. Sedangkan, blended learning lebih berfokus pada pemakaian teknologi online sebagai tambahan untuk meningkatkan pembelajaran tatap muka yang dilakukan di kelas.
Dalam satu pengalaman belajar untuk semua mahasiswa, berbagai metode dan sumber belajar dikombinasikan. Platform online digunakan untuk melengkapi sesi tatap muka di kelas.
2. Pemilihan dan Penggunaan Teknologi
Dalam blended learning, teknologi yang digunakan lebih beragam. Teknologi berperan sebagai pelengkap yang mendukung pembelajaran tatap muka di kelas. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk menyediakan materi, tugas, dan diskusi online sebelum atau setelah pembelajaran di kelas. Misalnya, sebelum hadir di kelas, mahasiswa bisa mengakses video pembelajaran terlebih dahulu.
Sedangkan, umumnya hybrid learning menggunakan satu platform pembelajaran online saja. Teknologi menjadi inti dalam proses pembelajaran ini. Dengan platform online, mahasiswa dapat mengikuti kuliah daring secara real-time. Jadi, walaupun berada di tempat yang jauh, mahasiswa bisa tetap terlibat dalam pembelajaran.
3. Struktur Pembelajaran
Perbedaannya juga terlihat dari struktur pembelajarannya. Umumnya, blended learning mempunyai struktur yang lebih terencana dan sistematis. Sesi online diadakan untuk melengkapi dan mendukung sesi tatap muka. Contohnya, mahasiswa diinstruksikan untuk menonton video pembelajaran sebelum menghadiri kelas.
4. Fleksibilitas Tempat dan Waktu
Hybrid learning memiliki tingkat fleksibilitas yang terbatas. Hybrid learning kurang fleksibel karena menuntut sinkronisasi waktu.
Dibandingkan dengan hybrid learning, blended learning lebih fleksibel. Mahasiswa bisa belajar di mana saja dan kapan saja dengan menggunakan platform online. Mereka bisa mengikuti konferensi video meskipun tidak bisa hadir di kelas.
5. Aspek Interaksi
Perbedaan berikutnya dapat dilihat dari segi interaksi. Dalam blended learning, interaksi lebih fokus dilakukan dalam pembelajaran tatap muka di kelas. Sesi online umumnya digunakan untuk menyampaikan materi dan memberikan latihan mandiri. Dalam model pembelajaran ini, interaksi dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung (sinkron atau asinkron).
Misalnya, mahasiswa diinstruksikan untuk mengerjakan latihan secara online sebelum menghadiri kelas dan berdiskusi dengan dosen atau guru. Sementara itu, hybrid learning memberikan opsi untuk berinteraksi melalui tatap muka atau online. Interaksi terjadi secara langsung, baik di kelas fisik maupun online.
6. Kesesuaian dengan Gaya Belajar
Hybrid learning lebih cocok untuk mahasiswa yang menginginkan tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam memilih metode belajar. Sedangkan, blended learning lebih cocok untuk mahasiswa yang lebih suka struktur belajar yang jelas.
Mahasiswa yang butuh pedoman waktu untuk belajar dan lebih suka interaksi di kelas juga akan lebih cocok dengan model pembelajaran ini.
7. Waktu Pelaksanaan
Dalam hybrid learning, sesi tatap muka dan sesi online dilakukan pada waktu yang sama. Sedangkan, dalam blended learning, sesi tatap muka dan sesi online dilakukan pada waktu yang berbeda.
Baca Juga:
- 7 Perbedaan Problem Based Learning dan Project Based Learning
- Microlearning Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri dan Manfaat
- Problem Based Learning: Pengertian, Tujuan, dan Manfaat
8. Partisipasi
Dalam blended learning, umumnya seluruh mahasiswa berpartisipasi dalam kedua komponen, baik secara online maupun tatap muka. Tidak ada pemisahan antara kelompok mahasiswa yang belajar secara offline maupun online.
Terdapat pemisahan kelompok mahasiswa dalam hybrid learning. Pengalaman belajar antara kedua kelompok dapat berbeda walaupun pengajaran dilakukan secara bersamaan.
9. Peran Pengajar
Ketika hybrid learning diterapkan, pengajar harus mampu mengelola dua kelompok sekaligus, yaitu mahasiswa di kelas dan mahasiswa yang hadir secara online. Hal ini memerlukan keterampilan multitasking dan pemakaian teknologi real-time, seperti Google Meet, Zoom, dan sebagainya.
Sedangkan, jika blended learning diterapkan maka pengajar lebih fokus untuk menyiapkan materi yang bisa diakses mahasiswa sebelum dan setelah menghadiri kelas. Mereka tidak perlu mengajar dua kelompok secara bersamaan. Namun, mereka tetap harus merancang alur belajar yang terjadwal dan terstruktur dengan baik.
10. Kebutuhan Infrastruktur
Hybrid learning memerlukan infrastruktur yang lebih kompleks, seperti kamera, mikrofon, layar yang besar, koneksi internet yang cepat, dan software konferensi video yang mendukung interaksi dua arah.
Sedangkan, infrastruktur yang dibutuhkan dalam blended learning biasanya lebih sederhana. Sesi online hanya memerlukan platform LMS dan akses internet saja.
Itulah pembahasan dari Deepublish Store tentang pengertian dan perbedaan hybrid learning dan blended learning. Jika ada sedang mencari toko buku online yang menjual buku kuliah, kamu bisa mengunjungi toko online kami.
Sumber:
Sevima. https://sevima.com/apa-perbedaan-blended-learning-dan-hybrid-learning/ diakses pada 7 Mei 2025
Kompasiana. https://www.kompasiana.com/milmayasmi7872/64089006f22cdd0ce72215d2/perbedaan-hybrid-learning-dan-blended-learning?lgn_method=google&google_btn=onetap diakses pada 7 Mei 2025
Penerbit Deepublish. https://jakarta.penerbitdeepublish.com/perbedaan-blended-learning-dan-hybrid-learning/ diakses pada 7 Mei 2025
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.