10 Perbedaan Parenting Zaman Dulu dan Sekarang

Program Afiliasi

Parenting zaman dulu dan sekarang tentu memiliki banyak perbedaan. Meski demikian, esensinya tetap sama, yaitu orangtua sebagai role model bagi anak-anak mereka.

Orangtua berperan besar dalam membentuk mental dan konsep diri anak. Pola asuh masa lalu dan kini memiliki perbedaan dalam cara mendidik, berkomunikasi, serta menghadapi tantangan psikologis anak.

10 Perbedaan Parenting Dulu dan Sekarang

Berikut adalah 10 perbedaan parenting zaman dulu dan sekarang yang bisa membantu orangtua modern memilih pendekatan yang tepat untuk kondisi saat ini.

1. Gaya Komunikasi

Dulu, komunikasi orangtua dengan anak lebih bersifat satu arah, di mana anak diminta untuk mendengarkan dan mengikuti perintah tanpa banyak bertanya. Saat ini, komunikasi dua arah lebih diutamakan.

Orangtua masa kini lebih terbuka untuk berdiskusi, mendengarkan pendapat anak, dan menjelaskan alasan di balik setiap aturan yang diterapkan. Perubahan ini disesuaikan dengan kondisi mental anak-anak di era modern yang lebih berkembang dibandingkan zaman dulu.

2. Cara Mendisiplinkan Anak

Dahulu, hukuman fisik seperti pukulan atau cubitan sering dianggap sebagai cara mendisiplinkan anak. Kini, pendekatan disiplin lebih mengutamakan edukasi emosional, seperti metode time-out, konsekuensi alami, dan teknik positive parenting.

Cara-cara lama yang diterapkan saat ini bisa berisiko menimbulkan masalah hukum, seperti yang terjadi dengan guru yang menggunakan kekerasan terhadap murid.

3. Peran Ayah dan Ibu

Di zaman dulu, ayah lebih fokus pada peran sebagai pencari nafkah, sementara ibu mengurus rumah dan anak. Sekarang, peran gender dalam keluarga lebih fleksibel.

Ayah turut aktif dalam tugas-tugas rumah tangga, seperti mengganti popok, menghadiri rapat sekolah, dan bahkan ikut cuti melahirkan, menjadikan peran orangtua lebih saling melengkapi.

Ebook Bisnis

4. Kebebasan Anak

Anak-anak zaman dulu lebih dibatasi aktivitasnya karena kekhawatiran akan lingkungan dan norma sosial.

Sebaliknya, anak-anak zaman sekarang diberikan lebih banyak ruang untuk eksplorasi, menyalurkan minat, dan memilih aktivitas sesuai bakat mereka, dengan tetap berada dalam pengawasan orangtua. Dengan begitu, anak-anak kini lebih bebas dalam berekspresi.

5. Akses Informasi Parenting

Di masa lalu, ilmu parenting didapatkan dari orangtua atau tetangga. Namun, akses informasi kini jauh lebih mudah dengan hadirnya internet, podcast, webinar, dan media sosial. Orangtua dapat belajar langsung dari para ahli parenting secara real-time dan memperbaiki pola asuh yang kurang tepat.

Baca Juga:

6. Keterlibatan dalam Pendidikan Anak

Dulu, orangtua lebih banyak menyerahkan pendidikan anak pada guru dan sekolah. Kini, orangtua ikut terlibat dalam proses belajar anak, baik melalui pendampingan tugas, homeschooling, atau terapi edukatif jika dibutuhkan. Anak bisa mendapatkan pendidikan dari berbagai jalur alternatif yang lebih bervariasi.

7. Kasih Sayang

Di masa lalu, ekspresi kasih sayang sering kali disampaikan secara tidak langsung, bahkan ada rasa gengsi untuk menunjukkan perasaan kepada anak. Kini, orangtua lebih ekspresif dalam memberikan kasih sayang melalui pelukan, pujian, dan kata-kata positif yang mendukung kepercayaan diri anak.

8. Teknologi dalam Pengasuhan

Dulu, orangtua lebih anti terhadap teknologi dan lebih mengutamakan kegiatan yang melibatkan interaksi langsung dengan lingkungan sekitar. Anak-anak zaman dulu bermain dengan mainan tradisional dan mengandalkan alam untuk kegiatan mereka.

Saat ini, pengasuhan banyak bergantung pada teknologi dengan berbagai aplikasi dan perangkat pintar yang memfasilitasi pembelajaran interaktif dan edukatif.

9. Pemahaman Emosi dan Psikologi Anak

Dulu, emosi anak yang dianggap nakal atau tantrum sering diabaikan atau dihukum. Kini, pemahaman tentang psikologi anak semakin berkembang, di mana orangtua belajar untuk mengelola emosi anak dengan cara yang lebih positif dan membantu mengenali gangguan mental sejak dini.

10. Penerimaan Terhadap Anak

Dulu, keberhasilan anak seringkali diukur berdasarkan kriteria yang sempit, seperti mencapai kesuksesan akademik atau menjadi pegawai negeri. Saat ini, orangtua lebih terbuka dan menerima keberagaman bakat anak, baik dalam bidang kreativitas, seni, olahraga, atau teknologi.

Keberhasilan anak kini diukur dari kemampuan mereka mengembangkan potensi diri, bukan hanya berdasarkan standar yang kaku.

Perbedaan parenting zaman dulu dan sekarang bukanlah soal benar atau salah, tetapi lebih kepada bagaimana orang tua dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan terus belajar untuk membangun hubungan yang sehat dan penuh cinta dengan anak-anak mereka.

Dengan memahami perbedaan ini, orangtua bisa menemukan pola asuh yang paling sesuai dengan kebutuhan dan karakter anak masing-masing. Semoga artikel ini bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)

Referensi:

Desria. “6 Perbedaan Parenting Dulu dan Sekarang, Jaga Tradisi di Era Modern.” IDN Times, 31 Okt. 2023, https://www.idntimes.com/life/family/zfz-1685331995-jel/parenting-dulu-dan-sekarang-c1c2. Diakses pada 9 April 2025.

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar