6 Kesulitan Menjadi Perawat Yang Sering Diabaikan – Saat melihat perawat, apa sih kesan pertama? Mungkin saja ada yang menjawab keren, tidak keren, kurang bergengsi atau malah tidak ada kesan sama sekali. Apapun itu penilaian terhadap perawat, profesi menjadi perawat itu adalah profesi muliah dan berat.
Kenapa berat? Karena ada beberapa hal kesulitan menjadi perawat yang tidak banyak orang tahu. Jadi, buat kamu yang ingin menjadi perawat, kamu harus siap dengan kesulitan-kesulitan tersebut dan menerimanya dengan lapang dada. Agar bisa lebih total dalam bekerja menjadi seorang perawat. Apa saja itu? sebagai berikut.
Daftar Isi
6 Kesulitan Menjadi Perawat Yang Sering Diabaikan
1. Kurang Direspek
Tidak dapat dipungkiri jika profesi perawat banyak juga orang yang tidak menaruh perhatian. Bahkan, kurang mendapatkan perhatian. Masyarakat lebih tertarik dan respek dengan profesi dokter daripada perawat. Sehingga perawat tanggungjawabnya kurang diperhatikan dan kurang penting.
Padahal, tanggungjawab seorang perawat itu sama pentingnya. Coba kita memposisikan sebagai perawat yang bekerja mengontrol kondisi kesehatan pasien. Jika tidak dikontrol, kira-kira apa yang terjadi pada pasien? Yap, bisa meninggal dunia hanya kelalaian kecil saja. Itu menunjukan bahwa peran seorang perawat tidaklah sepela.
2. Gaji Kecil
Sudah rahasia umum jika gaji seorang perawat itu kecil. Dibandingkan tugas dokter, gaji perawat jauh lebih kecil. Besarnya gaji perawat jika dihitung dengan totalitas dan jam kerja perawat tidak sebanding. Meskipun demikian, mereka tetap bekerja total menjadi perawat demi kemaslahatan dan kesehatan pasien yang sakit ke sana.
Jika dihitung lagi, biaya kuliah menjadi perawat saja sudah mahal super. Memang para perawat tahu akan hal tersebut. sekolah mahal, gaji profesinya kecil. Meskipun tahu fakta itu, mereka tetap melanjutkan menjadi seorang perawat. Tentu saja ini membutuhkan keputusan hidup yang berjiwa besar.
Baca juga : 8 Tips Menjadi Perawat Yang Baik dan Profesional
3. Menjadi Sasaran Utama PHK
Fakta lain dari ketidakenakan menjadi perawat adalah, selalu menjadi sasaran utama ketika terjadi pengurangan karyawan atau yang lebih akrab disebut dengan PHK. Bahkan dalam kondisi rumah sakit mengalami masalah perekonomian atau mengalami masalah internal. Saat pihaknya harus mengurangi karawan, maka profesi perawatlah yang harus dag dig dug.
Karena perawat lebih sering terkena imbasnya dibandingkan PHK pada dokter. Tentu saja ini satu sisi yang mau tidak mau juga harus siap kamu hadapi jika kelak memutuskan menjadi seorang perawat.
4. Waktu Kerja yang Panjang
Kesulitan paling menonjol dari segi waktu. Jam kerja menjadi seorang perawat itu sangatlah panjang. Dibandingkan jam kerja dokter, jam kerja perawat lebih melelahkan meskipun tidak melakukan operasi seperti dokter. Tentu saja waktu yang panjang di rumah sakit inilah yang menyebabkan mereka jarang bertemu dan berkumpul dengan keluarga.
Siapa sih yang tidak ingin berkumpul totalitas bersama keluarga? Pastinya semua ingin memiliki waktu bersama keluarga. Bagiamanapun juga, keluarga salah satu tempat berpulang yang paling nyaman dan membahagiakan. Sekaligus sebagai tempat pelepas lelah yang paling efektif.
Baca juga : 6 Keistimewaan Seorang Perawat Yang Perlu Diketahui
5. Melakukan banyak pekerjaan
Kesulitan menjadi perawat ternyata melakukan banyak sekali pekerjaan dalam satu waktu. Bagi mahasiswa keperawatan pasti tahu tugas dan tanggungjawab di dunia kedokteran. Sedangkan bagi masyarakat pada umum banyak yang tidak tahu profesi perawat.
Masyarakat umum bisa jadi hanya tahu jika perawat itu hanya mengontrol pasien saja. Padahal tidak demikian. Ada banyak pekerjaan yang mereka kerjakan dari sekedar merawat atau mengontrol pasien. Meskipun demikian, tetaplah mereka pejuang medis bagi pasien yang memiliki harapan untuk hidup sehat dan hidup lebih lama.
6. Risiko Terpapar Infeksi lebih besar
Tahukah kamu jika menjadi seorang perawat itu memiliki risiko terpapar infeksi firus dari pasien lebih tinggi. Sayangnya hal ini tidak pernah terfikirkan oleh masarakat umum diluar sana. Salah satu contohnya virus covid-19 yang sekarang sedang marak. Mereka yang merawat memiliki paparan virus lebih tinggi.
Sebenarnya ini bukan masalah terkena virus atau infeksi. Tetapi ini membicarakan nasih kesehatan dan hidup dan mati. Dengan kata lain, seorang perawat pun juga siap menghadapi segala kemungkinan seperti itu. Padahal kita tahu, kita tidak bisa menseleksi pasien yang datang karena penyakit tertentu.
Semua orang sakit berhak memeriksakan ke rumah sakit atau tempat medis. Tentu saja seorang perawat pun tidak bisa menolak atau mengidentifikasi pasien yang membawa virus dan infeksi itu seperti apa dan bagaimana. Dengan kata lain, perawat akan berhadapan lintas pasien dari berbagai macam penyebab.
Beruntung ketika pasien hanya sakit yang tidak menular. Tetapi perawat tidak bisa menjamin semua pasien akan seperti itu. Dari sini pun kita tahu kedudukan seorang perawat itu sebenarnya memiliki risiko yang sama tinggi dari profesi seorag dokter.
Baca juga : 10 Rekomendasi Buku Keperawatan Untuk Mahasiswa
Dari kesulitan menjadi perawat di atas, semoga tidak membuat kamu patah semangat mewujudkan mimpi menjadi perawat. Bagaimanapun juga, profesi perawat adalah profesi yang mulia dan selalu dibutuhkan. Karena tanpa keberadaan perawat, maka dunia medis akan tunggang langgang. Justru dengan mengetahui kesulitan mejadi perawat mampu membagun mentalitas yang leih kuat lagi.