Pengertian Konflik Menurut Para Ahli

Hubungan antar manusia hidup tidak lepas dari permasalahan, oleh karena itu pasti selalu ada terjadi konflik baik itu dalam keluarga, organisasi bahkan dalam sebuah negara. Namun, apa sih pengertian konflik menurut para ahli? Apakah juga merupakan hal yang pasti terjadi atau memang ada masalah di Kitanya. 

Seringkali konflik dan permasalahan yang terjadi sering dipandang musibah, bencana dan pembawa sial. Padahal, tidak ada satupun orang yang hidup mulus. Karena visi misi hidup adalah menyelesaikan konflik yang terjadi. Karena konflik dan permasalahan adalah ajang pembelajaran menjadi pribadi yang lebih dewasa dan matang. 

Pengertian konflik menurut para ahli

Tidak dapat dipungkiri jika kehidupan bermasyarakat selalu menemukan konflik. Baik itu konflik dengan keluarga internal, dengan teman kongkow atau konflik dengan tetangga. Hampir semua orang pasti pernah memiliki pengalaman berkonflik. 

Konflik tidak sebatas dialami oleh masyarakat. Konflik bisa dialami oleh siapa saja, tanpa pandang bulu. Jadi tidak hanya untuk masyarakat, tetapi juga untuk kelompok, organisasi, institusi hingga dalam kancah kerjasama internasional. Semuanya pasti ada konflik. 

Hanya saja bentuk konflik yang dihadapi memiliki kadarnya. Ada yang sifatnya ringan, sedang dan ada juga yang sifatnya berat. Nah, ringan beratnya konflik ini pun juga tergantung dari cara masing-masing orang menghadapinya. 

Program Afiliasi

Nah, dari tadi berbicara tentang konflik. Lantas apa sih yang dimaksud dengan konflik? Ternyata konflik memiliki pandangan yang beragam. Penasaran? Berikut adalah pengertian konflik menurut para ahli. 

1. Soerjono Soekanto 

Konflik menurut Soerjono Soekanto (2006) adalah pertentangan yang ditimbulkan adanya perbedaan antara individu dengan kelompok sosial. Perbedaan ini umumnya bisa disebabkan oleh pertentangan kepentingan dan perbedaan tujuan, dan menimbulkan ancaman dan kekerasan. 

2. Webster 

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Webster yang mengartikan konflik sebagai peperangan, perkelahian atau perjuangan yang berbentuk konfrontasi fisik terhadap beberapa pihak. 

3. Pruitt dan Rubin 

Berbeda dengan pandangan Pruitt dan Rubin, yang mengartikan konflik sebagai perbedaan persepsi dan kepentingan sehingga menimbulkan kepercayaan atau anggapan bahwasanya aspirasi pihak yang terlibat konflik tidak menemukan titik temu yang sepaham. 

4. Taquiri dan Davis 

Sementara menurut Taquiri dan Davis, konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang ditimbulkan oleh banyak kondisi, yang kemudian menimbulkan kontroversi, pertentangan di antara dua belah pihak atau lebih yang terjadi secara terus menerus. 

5. Lewis A. Coser 

Pendapat ahli lain juga diutarakan oleh Lewis A. Coser, yang mana mengartikan konflik sebagai bentuk perjuangan nilai dan status dari masyarakat yang akan terus ada.  jadi, selama masih ada masyarakat, konflik akan terus lahir, dengan bentuk yang berbeda-beda. 

6. Alabaness 

Lain lagi dengan pandangan Alabaness, yang mengartikan konflik sebagai kondisi masyarakat yang mengalami ketidakteraturan sosial atau ketidakselarasan antara individu/kelompok dengan individu/kelompok lain. Sehingga memicu perubahan seperti perubahan sikap, tindakan, ketidakjujuran dan perubahan perilaku.

7. Robbins 

Ebook Bisnis

Konflik menurut robbins adalah proses sosial yang mana ada pihak tertentu yang memiliki kepentingan yang berbeda dan memiliki dampak negatif terhadap pihak-pihak yang tidak selaras, sehingga memicu terjadinya perlawanan. 

8. Robert M Z Lawang 

Ada pandangan lain menurut Robert MZ Lawang. Jadi yang dimaksud dengan konflik adalah perjuangan individu atau kelompok dalam memperoleh status, kekuasaan, nilai sesuai dengan tujuan yang sedang berkonflik, namun tetap menunjukan persaingannya. 

9. Ariono Suyono 

Sementara Ariono Supoyo konflik adalah kondisi dimana individu atau kelompok yang berusaha menggagalkan tercapainya tujuan, karena terjadi perbedaan pendapat, dan perbedaan tuntutan. 

10. Karl Marx 

Karl Marx mengartikan konflik sebagai konflik sosial yang terjadi pertentangan antara masyarakat, yang sering ditemukan di banyak tempat. Dimana bentuk konflik ini berupa banyak hal, misalnya memperebutkan aset-aset yang bernilai. 

11. James W Vander Zanden 

Konflik dalam buku sosiologi James W, konflik adalah pertentangan nilai, atau merupakan sebuah bentuk tuntutan hak atas kekayaan. Bisa juga berbentuk pertentangan kekuasaan, status wilayah yang saling berhadapan, dengan tujuan menetralkan, merugikan ataupun saling menyisihkan lawan. 

12. Kamus Besar Bahasa Indonesia 

Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konflik adalah pertentangan atau percekcokan yang muncul sebagai bentuk pertentangan ide ataupun fisik yang terjadi diantara kedua belah pihak yang saling berseberangan.

Program Afiliasi

Itulah beberapa pengertian konflik menurut para ahli. Semoga dari beberapa pengertian di atas memberikan pandangan dan pemahaman tentang konflik.

Baca juga: 10 Tokoh Sosiologi Klasik dan Modern

Ringkasan

Dari pengertian konflik menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan, konflik adalah suatu kondisi dimana terjadi pertentangan antara individu, kelompok, negara terhadap individu, kelompok, negara yang lain. Dimana pertentangan umumnya terjadi karena terjadi ketidaknyamanan antar kelompok, sehingga menimbulkan perpecahan, peperangan dan atau konflik. 

Menurut Soerjono Soekanto, konflik yang muncul dipengaruhi oleh banyak faktor penyebab, diantaranya adalah perbedaan pandangan antar individu/kelompok, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan dan perbedaan sosial. 

Adapun dampak konflik yang ditimbulkan, diantaranya menimbulkan keretakan kesatuan kelompok, perubahan kepribadian yang terlibat, menjatuhkan korban, dan memicu terjadi akomodasi dan dominasi salah satu pihak. 

Masih menurut Soerjono, salah satu mengatasi konflik dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan menyelesaikan dengan memaksa salah satu pihak yang lemah untuk mengalah agar tidak terjadi perlawanan.

Bisa juga dilakukan dengan cara  mengurangi tuntutan, agar tercapai penyelesaian diantara kedua belah pihak. Adapun cara lain seperti mediasi (penengahan), Atribusi, dan dengan cara conciliation atau upaya untuk mempertemukan kedua belah pihak yang berselisih untuk mencapai satu kesepakatan yang sama.

Itulah kesimpulan pengertian konflik menurut ahli, dan sedikit spoiler penyebab, dampak dan cara mengatasi munculnya konflik. Semoga sedikit ulasan ini sedikit memberikan jawaban. (Irukawa Elisa)

Tinggalkan komentar