Memiliki hobi membaca atau malah menekuni profesi menulis? Maka wajib tahu apa itu teks narasi. Sebab kemampuan dalam menyusun paragraf narasi menjadi salah satu modal besar untuk menjadi penulis profesional. Dimana hasil tulisannya akan menarik dan informatif, sekaligus mudah dipahami.
Secara umum, menulis suatu karangan akan menyesuaikan teknik pengembangannya dengan tujuan dari menulis itu sendiri. Ketika ingin menyampaikan suatu informasi terkini, maka akan lebih ideal memakai teknik teks berita.
Lalu, apa itu teks atau paragraf narasi? Sebagaimana dengan jenis teks pengembangan tulisan lainnya, teks narasi juga memiliki beberapa ciri, jenis, struktur, unsur, dan kaidah kebahasaan.
Daftar Isi
Pengertian Teks Narasi
Secara etimologi atau asal kata, kata narasi berasal dari kata kerja bahasa latin “narrare” yang memiliki arti mengatakan. Diketahui juga bahwa kata kerja ini berasal dari kata sifat gnarus yang memiliki arti mengetahui atau terampil.
Lalu apa itu teks narasi? teks narasi adalah salah satu jenis teks atau salah satu pola pengembangan paragraf yang ditujukan atau berfungsi untuk menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa dengan beruntun dan mendetail.
Sehingga pola pengembangan paragraf ini memiliki unsur pengembangan waktu atau bersifat kronologis.
Tujuan Teks Narasi
Melihat pengertian teks narasi yang panjang diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan teks narasi adalah untuk memberitahu pembaca mengenai urutan kejadian yang terjadi serta memberikan informasi pokok permasalahan dalam teks.
Dengan adanya urutan kejadian ini, maka akan muncul sebab dan akibat dari informasi yang didapatkan dalam teks narasi yang dipaparkan.
Ciri-Ciri Teks Narasi
Sama seperti teknik pengembangan paragraf lain yang sudah dibahas di kesempatan lain, teks atau paragraf narasi juga memiliki beberapa ciri khas. Ciri khas ini kemudian membedakannya dengan jenis pola pengembangan lain. Ciri-ciri teks narasi narasi antara lain:
- Paragraf narasi berisi sebuah cerita suatu peristiwa baik itu nyata, imajinasi, maupun gabungan keduanya. Sehingga jenis teks satu ini juga cocok diterapkan pada tulisan non fiksi.
- Terdapat unsur tindakan dan perbuatan.
- Proses bercerita diurutkan berdasarkan urutan waktu sehingga suatu peristiwa bisa diketahui detail kronologinya oleh pembaca.
- Teks ini dibuat untuk mampu menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?”
- Teks ini juga memiliki konflik atau masalah.
- Penulis teks ini kemudian akan mendeskripsikan ruang dan waktu khusus untuk jenis narasi deskriptif.
- Narasi tidak hanya bisa disampaikan penulis lewat tulisan atau teks melainkan juga bisa dalam bentuk lisan, gambar diam, gambar bergerak, maupun kombinasi dari semuanya.
Jenis-Jenis Teks Narasi
Teknik pengembangan paragraf dengan teks narasi juga memiliki beberapa jenis, hal ini didasarkan pada tujuan dari penulisan teks tersebut. Jenis-jenisnya sendiri antara lain:
1. Teks Narasi Ekspositorik
Jenis pertama dari paragraf narasi adalah paragraf narasi ekspositorik yaitu jenis paragraf narasi yang menceritakan atau memberikan informasi secara akurat dan sesuai fakta mengenai peristiwa yang dialami oleh seseorang. Umumnya penulis akan menuliskan kejadian yang dialami seseorang dari kecil sampai akhir hayat.
Namun jika tokoh yang diceritakan masih hidup, maka bagian akhir cerita tersebut akan disesuaikan dengan permintaan tokoh yang menjadi narasumber. Misalnya sampai pada kesuksesan yang diraih oleh si tokoh. Jadi, teks satu ini disebut juga dengan teks bibliografi atau biografi.
2. Teks Narasi Artistik
Berikutnya adalah teks narasi artistik yang merupakan jenis teks yang menceritakan suatu peristiwa dengan menggunakan beberapa kata terselubung, misalnya memakai kata kiasan dan lambang yang figuratif namun tetap mampu menceritakan peristiwa dengan runut dan menghibur pembacanya.
Teks jenis ini kemudian diketahui memiliki makna yang tersirat, sehingga pembaca bisa mengetahui makna dari apa yang dibacanya dengan mendalam. Meskipun memiliki unsur hiburan namun tetap harus menggunakan bahasa yang logis dan perlu mengangkat peristiwa nyata atau benar-benar terjadi.
3. Teks Narasi Sugestif
Jenis berikutnya adalah narasi sugestif, sesuai dengan mamanya paragraf narasi ini memang bertujuan untuk menanamkan atau mengembangkan sugesti kepada pembaca. Sehingga jenis ini memiliki definisi sebagai salah satu jenis tulisan yang memaparkan suatu kejadian atau peristiwa dengan mengandung amanat atau pesan.
Melalui tulisan tersebut, pembaca kemudian akan diajak untuk mempercayai suatu kejadian dan peristiwa. Sebab dibuat seolah-olah mengalami langsung peristiwa tersebut. Sifatnya murni fiktif, imajinatif, dan rekaan atau khayalan penulis sehingga tujuan utamanya adalah menghibur sekaligus menanamkan sugesti tertentu.
4. Teks Narasi Informatif
Jenis terakhir dari teks narasi adalah narasi informatif, yaitu jenis tulisan yang memaparkan suatu peristiwa dengan detail dan akurat untuk membantu memperluas wawasan pembaca mengenai suatu kisah.
Baca juga :
- Teks Eksplanasi : Pengertian, Struktur dan Jenis
- Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur, Contoh dan Pola Pengembangan
- Teks Prosedur: Ciri-Ciri, Jenis, Struktur dan Contoh
- Pengertian Teks Narasi: Ciri, Struktur, Kaidah dan Contoh
Struktur Teks Narasi
Paragraf narasi juga memiliki struktur, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi dan koda.
1. Orientasi
Struktur teks narasi perama, yaitu orientasi yang merupakan bagian awal, sehingga penulis akan memaparkan mengenai tokoh, penokohan, latar tempat, latar waktu, latar cerita, dan sebagainya sebagai pengenalan.
Bagian ini akan dibuat semenarik mungkin karena menentukan pembaca akan membaca bagian berikutnya atau tidak.
2. Komplikasi
Bagian selanjutnya adalah komplikasi, yakni bagian dari paragraf narasi yang akan menceritakan konflik yang semakin lama semakin rumit dan akan mencapai klimaks. Selanjutnya akan berlanjut ke antiklimak dan berangsur-angsur konflik tersebut menghilang atau terselesaikan.
3. Resolusi
Bagian selanjutnya adalah resolusi, dimana penulis akan memaparkan mengenai jalan keluar dari konflik.
4. Koda
Koda adalah struktur akhir atau bagian akhir dari teks narasi yang berisi akhir cerita atau penutup. Akhir cerita ini sendiri bentuknya bermacam-macam ada yang dibuat penulis berakhir bahagia, sedih, dan ada juga yang dibuat menggantung.
Unsur Teks Narasi
Teks atau paragraf narasi juga memiliki unsur yang khas, dimana unsur-unsur ini menjadi bagian penting. Sehingga akan membentuk suatu tulisan menjadi tulisan narasi seutuhnya dan mudah dipahami oleh para pembaca.
Sacara umum, unsur unsur teks narasi antara lain plot, setting, karakter, konflik dan tema. Untuk penjelasan masing-masing, silakan baca penjelasan ini.
1. Plot
Unsur pertama adalah plot yang merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu cerita yang disusun oleh penulis.
2. Setting
Unsur selanjutnya adalah setting, yakni pengaturan atau penentuan tempat dan waktu kejadian dari cerita yang ditulis oleh penulis narasi.
3. Karakter
Unsur ketiga dalam teks narasi adalah karakter, yakni orang-orang atau semua orang dan tokoh yang masuk di dalam cerita. Semua karakter yang disebutkan dan dimasukan ke dalam cerita akan menggerakan plot, dipengaruhi oleh plot, dan bisa juga hanya menjadi penonton plot tersebut.
4. Konflik
Unsur berikutnya adalah konflik, yaitu suatu masalah yang harus dan sedang dalam proses penyelesaian oleh semua karakter yang dilibatkan dalam cerita. Konflik ini penting untuk membangun plot yang tidak hanya datar namun juga menegangkan. Sekaligus mampu membangun ketegangan naik turun selama dibaca.
5. Tema
Unsur terakhir adalah tema dan disebut sebagai unsur yang paling tidak eksplisit. Tema ini merupakan jenis dan jalan cerita seperti apa yang dituangkan penulis, sekaligus bentuk moral dan amanat apa yang akan dipaparkan penulis dalam tulisan narasinya.
Kaidah Kebahasaan Teks Narasi
Teks atau paragraf narasi juga menggunakan kaidah kebahasaan tertentu, dan hal ini lazim digunakan pada pola pengembangan paragraf lainnya. Kaidah kebahasaan teks narasi secara umum digunakan, menurut Kosasih adalah sebagai berikut.
- Teks biasanya banyak menggunakan penunjuk waktu yang mengarah pada masa yang telah lewat atau masa lampau.
- Menggunakan konjungsi kronologis, sehingga menggunakan kata hubung yang memberi informasi mengenai urutan waktu atau kronologi.
- Penggunaan kata kerja yang menggambarkan atau menyatakan suatu tindakan.
- Sering menggunakan kata kerja yang mengarah pada kalimat tidak langsung, sehingga digunakan oleh penulis untuk memaparkan apa yang disampaikan tokoh yang dibuat di dalam cerita.
- Menggunakan kata kerja mental atau pikiran, yakni menggunakan kata kerja yang menunjukan sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh yang digambarkan dalam narasi.
- Umumnya penulis menggunakan sudut pandang orang pertama, sehingga penulis seolah ikut terlibat dalam peristiwa yang diceritakan. Hal ini kemudian membuat teks narasi banyak menggunakan kata aku, saya, dan juga kata kami.
- Ada kalanya penulis memilih menggunakan sudut pandang orang ketiga, sehingga penulis memiliki peran sebagai pengamat dan serba tahu. Semua yang dipikirkan dan dilakukan setiap tokoh di dalam cerita diketahui penulis dan tersampaikan ke pembaca. Sehingga dalam sudut pandang orang ketiga, penulis akan menggunakan kata dia dan mereka.
Contoh Teks Narasi

Supaya lebih paham lagi mengenai definisi dan penerapan atau aplikasi dari teknik pengembangan paragraf secara narasi. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. Contoh Teks Narasi Ekspositorik
Orientasi:
Joko Pinurbo yang juga akrab disapa dengan nama Jokpin ini merupakan pria kelahiran 11 Mei 1962 di Sukabumi, Jawa Barat. Jokpin menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Seminari Mertoyudan, setelah lulus dirinya kemudian melanjutkan studi di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta dan sekarang berbentuk universitas.
Semasa kuliah, Jokpin terbilang aktif dalam sejumlah organisasi kemahasiswaan. Jokpin kemudian juga menekuni profesi sebagai pendidik di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta tersebut.
Konflik:
Jokpin semasa kecil memang menjalani kehidupan yang tidak mudah, Dirinya sempat terkena tipes sampai berbulan-bulan dan kemudian memicu cedera di saraf tulang belakang.
Hal ini kemudian membuat Jokpin memilih menjadi pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi. Hal ini juga yang kemudian membuat Jokpin cenderung minder ketika bergaul dengan orang-orang sekitar, termasuk orang sebayanya.
Resolusi:
Memasuki dunia perkuliahan, Jokpin mulai mengubah cara berpikir dan tindakan yang dilakukannya. Salah satu upayanya adalah mencoba untuk bisa berbaur dan bersosialisasi dengan baik. Sehingga dirinya memutuskan untuk bergabung di salah satu organisasi kemahasiswaan.
Langkah tersebut menjadi langkah tepat bagi Jokpin, apalagi dirinya kemudian memutuskan untuk menjadi dosen. Saat ini Jokpin tinggal bersama keluarga kecilnya di Yogyakarta. Dirinya kini mampu berbaur dengan masyarakat setempat dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti kegiatan ronda bergiliran.
Ketika selalu berbaur dengan banyak kegiatan masyarakat, dirinya kemudian mendapatkan banyak inspirasi dalam menulis.Banyak ide segar kemudian berubah menjadi karya tulis yang menarik dan berkualitas tinggi.
Koda:
Jokpin saat ini dikenal sebagai salah satu sastrawan yang cukup produktif di Indonesia. Banyak karyanya yang berbentuk puisi kemudian digunakan dan dikembangkan menjadi musik dan kalimat iklan.
2. Contoh Teks Narasi Artistik
Orientasi:
Aku memiliki nama Tebah, nama lengkapku adalah Tebah Arunika. Arunika memiliki arti “cahaya matahari pagi sesudah terbit”. Nama ini diberikan oleh bapakku, karena beliau berharap aku selalu menjadi cahaya yang terang meskipun kegelapan mencoba menyelimuti diriku.
Komplikasi:
Aku memiliki perjalanan hidup yang tidak mudah, sebagai anak sulung aku harus menanggung biaya pendidikan ketiga adik. Selain itu juga ada orang tua yang sudah sepuh dan sering sakit-sakitan. Aku kemudian memutuskan untuk kuliah sambil kerja. Pada pagi hari aku ikut kuliah sebagaimana mahasiswa pada umumnya. Setelah sore sampai malam aku harus bekerja.
Resolusi:
Bersyukur, aku diberikan anugerah kecerdasan oleh Tuhan. Sehingga aku bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di salah satu universitas ternama di Indonesia di jenjang Sarjana. Selama kuliah aku berjuang untuk bisa mempertahankan prestasiku, dan tetap aktif bekerja.
Gaji hasil bekerja selepas kuliah sedikit demi sedikit aku tabung. Tabungan ini kemudian membuatku bisa menyekolahkan dan menguliahkan adik-adikku. Adik-adikku pun kini sudah bisa mandiri dan memiliki pekerjaan baik, sehingga mereka ikut serta membantu meringankan beban perekonomian keluarga kami.
Koda:
Kehidupanku kini bersama keluarga sudah membaik, jauh lebih baik dibanding masa-masa dulu terutama ketika aku masih kecil sampai kuliah sambil bekerja. Adik-adik yang sudah lulus kuliah kini punya pekerjaan baik dan bergaji baik, sehingga perekonomian keluargaku ikut membaik.
Saat ini, aku sedang membangun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bertujuan membantu anak-anak kurang beruntung supaya bisa tetap melanjutkan pendidikan.
Artikel pertama kali ditulis oleh Yusuf Abdul Aziz, kemudian diperbarui oleh Muhammad Luqman H pada 25 Februari 2025.
FAQ
Tujuan teks narasi yaitu untuk memberitahu pembaca mengenai urutan kejadian yang terjadi dan pokok permasalahan dalam teks.
Unsur teks narasi antara lain plot, setting, karakter, konflik dan tema.
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.